Pengertian Sensor, Peranan, Klasifikasi dan Jenis-Jenis Sensor

Di dunia ini, kita dapat menemukan banyak sensor di sekitar kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan banyak sekali kegiatan otomatisasi dan tentunya semua alat tersebut harus dilengkapi dengan suatu alat.

Nah, alat ini lah yang kita sebut dengan sensor yang contohnya menyalakan TV dengan Remote Control, lampu yang dapat menyala saat hari mulai gelap, CCTV yang dapat bergerak mengikuti pergerakan orang disekitarnya, alat pemantau cuaca, alat pengukur suhu, mengambil foto dengan kamera dan masih banyak lagi.

Lebih jelasnya, yuk sama-sama kita simak ulasan mengenai pengertian sensor, peranannya dalam kehidupan, klasifikasi dan jenis sensor berikut!

Pengertian Sensor

Sensor merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisika. Besaran fisika yang dimaksud meliputi tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerak, kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena lingkungan lainnya.

Setelah mengamati perubahan tersebut, input yang terdeteksi akan diubah menjadi output yang dapat dipahami oleh manusia.

Baik melalui perangkat sensor itu sendiri maupun ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan, untuk ditampilkan atau diolah menjadi informasi yang berguna bagi penggunanya.

Sensor sendiri pada dasarnya dapat diklasifikasikan sebagai Transduser Input. Sebab dapat mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerak, suhu atau energi fisik lainnya. Seperti menjadi sinyal atau hambatan listrik yang kemudian diubah kembali menjadi tegangan atau sinyal listrik.

Peranan Sensor

Penggunaan sensor pada perangkat elektronik telah diterapkan di hampir semua bidang kehidupan kita sehari-hari.

Mulai dari perangkat pribadi, layanan kesehatan, keamanan, industri, hiburan, transportasi, militer, peralatan rumah tangga hingga sektor pertanian.

Dengan semakin meningkatnya penggunaan sensor pada teknologi saat ini, pengetahuan tentang sensor tersebut menjadi sangat penting.

Klasifikasi Sensor

Setelah memahami pengertian sensor, perangkat elektronik ini pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama.

Adapun kedua klasifikasi sensor tersebut akan kami jelaskan sebagai berikut:

Sensor Pasif dan Sensor Aktif

Berikut dibawah ini sensor pasif dan sensor aktif, antara lain.

a). Sensor Pasif

Sensor pasif merupakan jenis sensor, yang dapat menghasilkan sinyal keluaran tanpa memerlukan catu daya eksternal apapun. Misalnya termokopel yang menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan temperatur yang telah diterimanya.

b). Sensor Aktif

Sensor aktif sendiri membutuhkan sumber daya eksternal untuk beroperasi harus bervariasi sehubungan dengan efek eksternal yang mereka berikan.

Sensor Analog dan Sensor Digital

Berikut dibawah ini sensor analog dan sensor digital, antara lain.

a). Sensor Analog

Merupakan sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang kontinyu atau kontinyu yang sebanding dengan pengukuran. Berbagai parameter analog tersebut antara lain temperatur, tegangan, tekanan, pergerakan dan lain-lain. Contoh sensor analog ini antara lain akselerometer (akselerometer), sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor cahaya, dan sensor suhu.

b). Sensor Digital

Merupakan sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit yang akan non-kontinyu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sebuah sensor digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan pemancar.

Sinyal yang diukur akan direpresentasikan dalam format digital. Keluaran digital dapat berupa Logika 1 atau Logika 0 (ON atau OFF).

Sinyal fisik yang diterimanya akan diubah menjadi sinyal digital di dalam sensor itu sendiri tanpa komponen eksternal seperti kabel digunakan untuk transmisi jarak jauh.

Contoh dari sensor digital tersebut antara lain akselerometer digital (digital accelerometers), sensor kecepatan digital, sensor tekanan digital, sensor cahaya digital dan sensor suhu digital.

Jenis – Jenis Sensor

Selain klasifikasi diatas, sensor terbagi menjadi beberapa jenis dengan kepentingannya masing-masing. Berikut ini adalah jenis-jenis Sensor berdasarkan penggunaannya:

1). Akselerometer

Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi, kecepatan, orientasi, guncangan, getaran, dan kemiringan berdasarkan gerakan sensorik.

Jenis ini kemudian juga dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi beberapa, yang didasarkan pada variasi dalam konfigurasi dan sensitivitas.

Diantaranya berdasarkan sinyal keluaran, akselerometer analog menghasilkan tegangan variabel konstan berdasarkan jumlah percepatan yang diterapkan pada akselerometer.

2). Sensor Cahaya

Sensor Cahaya digunakan untuk mendeteksi banyaknya cahaya yang mengenai sensor. Sensor cahaya analog ini dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor, Cadmium Sulfide (CdS) dan fotosel.

Sensor ini biasanya digunakan untuk menghidupkan dan mematikan beban secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya.

Resistansi LDR akan meningkat ketika intensitas cahaya berkurang. Di sisi lain, resistansi LDT akan berkurang jika intensitas cahaya yang diterimanya meningkat.

3). Sensor Suara

Sensor jenis ini biasanya digunakan untuk merasakan tingkat suara, yakni menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara.

Dimana prosesnya membutuhkan beberapa sirkuit yang menggunakan mikrokontroler bersama dengan mikrofon untuk menghasilkan sinyal output analog.

4). Sensor Tekanan

Merupakan sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur besarnya tekanan yang diberikan.

Sensor ini nantinya akan menghasilkan sinyal output analog yang sebanding dengan jumlah tekanan yang diberikan.

Hasil dari sensor ini adalah sinyal tegangan keluaran yang sebanding dengan tekanan yang diberikan padanya.

5). Sensor Suhu

Sensor Suhu merupakan sensor yang banyak tersedia dalam bentuk sensor digital dan analog. Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan untuk aplikasi yang berbeda.

Salah satu Sensor Suhu adalah Thermistor, yaitu resistor sensitif termal yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu.

Dengan meningkatnya suhu, hambatan listrik termistor akan meningkat juga. Sebaliknya jika suhu turun maka hambatan juga akan berkurang.

6). Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang dapat digunakan untuk mengukur jarak dan kecepatan suatu benda.

Bekerja berdasarkan sifat gelombang suara dengan frekuensi yang lebih besar dari jangkauan suara manusia, sensor ini menggunakan gelombang suara yang dapat mengukur jarak suatu objek.

7). Sensor Giroskop

Sensor jenis ini biasanya digunakan untuk merasakan dan menentukan orientasi dengan bantuan gravitasi bumi.

Perbedaan utama antara Sensor Akselerometer dan Giroskop terletak pada kepekaan Giroskop terhadap rotasi dan akselerometer tidak bisa.

8). Sensor Efek Hall

Jenis ini adalah sensor yang dapat mengubah informasi magnetik menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut dari rangkaian elektronik.

Biasanya digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi jarak, mendeteksi posisi, mendeteksi kecepatan, mendeteksi pergerakan arah dan mendeteksi arus listrik.

9). Humidity Sensor

Sensor Kelembaban biasanya digunakan untuk mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi.

Dimana pengukuran tingkat kelembaban sendiri sangat penting untuk pemantauan lingkungan di suatu area, diagnosis medis ataupun dalam penyimpanan produk sensitif.

Demikian artikel kami mengenai pengertian sensor, peranannya dalam kehidupan, klasifikasi dan jenis sensor.

Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai sensor. Terimakasih sudah berkunjung.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.