Pengertian Relay, Jenis-Jenis, Fungsi dan Cara Kerja Relay

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sering menggunakan relay dalam beragam benda yang terhubung ke listrik, ya sering kali benda ini dipakai seperti pada kelekson kendaraan, dan juga pada mobil.

Namun tahukah kita apa pengertian dari relay? Lalu apa sajakah fungsinya dan bagaimana cara kerjanya? Berikut akan kita bahas bersama pengertian relay, fungsi, jenis dan cara kerja relay!

Pengertian Relay

Relay adalah komponen elektro-mekanikal yang berupa saklar / switch yang memiliki 2 bagian utama.

Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar dan mampu membuat arus tegangan rendah menghantarkan arus yang memiliki tegangan tinggi, ada 2 bagian utama pada benda ini, yaitu : Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (Seperangkat Kontak Saklar / Switch).

Fungsi Relay

Relay sendiri memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Jika dilihat relay sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pabrik, kebutuhan rumah tangga, dan juga otomotif. Berikut adalah beberapa fungsi relay.

1). Pengendali arus listrik kendaraan

Penggunaan relay dalam kendaraan adalah digunakan saat kita hendak menyalakan kendaraan menggunakan kontak starter, dengan kemampuan relay yang dapat mengendalikan arus yang besar menggunakan arus kecil maka kita bisa memutar kontak starter dan menghidupkan kendaraan kita.

2). Relay digunakan untuk melindungi komponen lainnya

Dalam penggunaan listrik ada kalanya listrik mengalami tegangan yang berlebih, nah disinilah kegunaan relay yang dapat melindungi komponen listrik ketika terjadi listrik yang berlebih.

3). Melindungi kelistrikan klakson

Pada kelakson relay berfungsi untuk tidak menimbulkan kerusakan pada sebuah kendaraan akibat listrik kendaraan, panas akibat listrik kendaraan dapat di redam oleh relay sehingga dapat memperpanjang umur klakson pada kendaraan.

Jenis – Jenis Relay

Jenis relay terbagi atas dua jenis yaitu berdasarkan posisi Awalnya dan berdasarkan jumlah pole dan throw, berikut adalah penjelasannya.

1). Jenis Relay Berdasarkan Posisi Awalnya

Relay pertama yaitu Relay yang dilihat berdasarkan keadaan awal pada kontak pointnya. Berdasarkan keadaan awal dari kontak pointnya, Relay terbagi atas dua jenis yaitu:

a. Relay Type Normally Close (NC)

Relay dengan jenis dimana pada kondisi awalnya sebelum dinyalakan masih pada keadaan yang terhubung atau menutup (close).

b. Relay Type Normally Open (NO)

Relay dengan jenis yang mana pada kondisi awalnya sebelum dinyalakan masih pada keadaan yang terputus atau terbuka (open).

2). Jenis Relay Menurut pada Jumlah Pole dan Throw

Relay kedua ini merupakan jenis yang dibedakan atas banyaknya pole (jumlah kontak yang dimiliki) dan throw (jumlah kondisi berdasar pada kontak pointnya). Lalu pole dan throwe terbagi atas beberapa kelompok yaitu:

a. Relay dengan jenis Single Pole Single Throw (SPST)

Relay tipe Single Pole Single Throw (SPST) ini mempunyai dua kaki terminal sebagai kontak point (saklar) dan dua terminal lainnya untuk kumparan elektromagnet.

Sehingga jika di jumlahkan tipe ini memiliki empat kaki terminal dimana dua terminal yang digunakan sebagai kontak point satu sebagai pole dan satu lagi sebagai throw.

b. Relay dengan jenis Single Pole Double Throw (SPDT)

Relay tipe Single Pole Double Throw (SPDT) ini mempunyai tiga kaki terminal digunakan sebagai kontak point (saklar) dan dua kaki terminal lainnya digunakan sebagai kumparan elektromagnet.

Sehingga jika di jumlahkan tipe ini memiliki lima kaki terminal dimana tiga terminal yang digunakan sebagai kontak point satu sebagai pole dan dua sebagai throw.

c. Relay dengan jenis Double Pole Single Throw (DPST)

Relay tipe Double Pole Single Throw (DPST) ini mempunyai emapat kaki sebagai terminal kontak point (saklar) dan dua kaki terminal lainnya digunakan sebagai kumparan elektromagnet.

Sehingga jika di jumlahkan tipe ini memiliki enam kaki terminal dimana empat terminal yang digunakan sebagai kontak point yang terdiri dari dua pasang saklar single pole double throw.

d. Relay dengan jenis Double Pole Double Throw (DPDT)

Relay tipe Double Pole Double Throw (DPDT) ini mempunyai enam terminal digunakan sebagai kontak point (saklar) dan dua terminal digunakan sebagai kumparan elektromagnet.

Sehingga jika di jumlahkan tipe ini memiliki delapan kaki terminal dimana enam terminal yang digunakan sebagai kontak point yang terdiri dari dua pasang saklar single pole double throw.

Cara Kerja Relay

Dalam meningkatkan pemahaman kita mari kita ketahui sistem kerja dari relay sendiri bagaimana benda ini dapat bekerja. Pada saklar kontak pont terbagi atas dua macam, yaitu normally close (NC) dan normally open (NO).

Normally close (NC) merupakan suatu posisi tertutup pada keadaan awal ketika relay belum diaktifkan. Sedangkan normally open (NO) merupakan suatu posisi yang terbuka dalam keadaan awal saat relay masih belum diaktifkan sama sekali.

Pada saat tegangan listrik masuk melalui sebuah elektromagnetik, maka akan membentuk sebuah medan magnet. Tegangan ini pula yang selanjutnya akan menjadi sumber daya pada relay.

Lalu medan magnet tadi akan menarik armature yang posisinya ada di sisi atasnya. Dengan terjadinya proses tersebut, maka kedua ujungnya akan saling terhubung (dengan posisi NO).

Selanjutnya, saklar akan dapat untuk menghantarkan arus listrik pada posisi yang baru, yaitu NO. Lalu, saklarpun akan saling terhubung keluar dan akan dikendalikan relay, misalnya saja, tegangan listrik dengan daya yang tinggi dan saklar lampu.

Demikian ulasan kami mengenai pengertian relay, fungsi, jenis dan cara kerja relay.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman terkait relay. Terimakasih ya sudah berkunjung.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.