Pengertian Profitabilitas, Fungsi, Tujuan dan Rasio Profitabilitas

Dalam melaksanakan kegiatan suatu usaha kita tentu akan selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari barang yang kita pasarkan, dengan beragam cara pemasaran kita lakukan untuk dapat memasarkan barang yang akan kita jual semua demi mendapatkan keuntungan.

Keuntungan yang kita peroleh dapat dimaknai sebagai profitabilitas. Bagi perusahaan besar profitabilitas digunakan sebagai acuan para investor untuk memberikan dana berupa modal, dan mengukur seberapa sehat atau tidaknya suatu perusahaan itu untuk dapat menjalankan perusahaan dan mengembangkan sayap (ekspansi) suatu perusahaan, sedangkan bagi dunia ekonomi sering digunakan sebagai dasar pemotongan pajak, dan pendapatan suatu negara.

Berikut ini kita akan membahas tentang dasar dari makna profitabilitas yang tentunya akan menambah pengetahuan kita bersama, yuk di simak ulasan berikut ini.

Pengertian Profitabilitas

Ada beragam pemaknaan orang mengenai profitabilitas, mulai dari cara mendapatkan, kemampuan suatu perusahaan hingga cara suatu perusahaan mengelola sumber daya perusahaan untuk mendapat keuntungan, berikut adalah pengertian profitabilitas menurut para ahli.

1). Sebastian Engell

Sebastian Engell menjelaskan bahwa profitabilitas merupakan sebuah kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan sumber dayanya sedemikian baiknya sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang nilainya lebih dari biaya operasional yang harus dibayarkan.

2). Kasmir

Kasmir menyatakan bahwa profitabilitas adalah metrik keuangan yang digunakan oleh para analis dan investor untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan (laba) relatif setelah dikurangi biaya-biaya operasi dan ekuitas perusahaan, biasanya hal ini akan diperhatikan pemegang saham selama periode waktu tertentu.

3). Gernot H. Gessinger

Gernot H. Gessinger menyatakan bahwa profitabilitas merupakan suatu ukuran relatif dari seberapa banyak keuntungan yang akan didapatkan suatu perusahaan/bisnis. Ada beberap rasio dari profitabilitas, yaitu margin kotor, laba bersih, pengembalian aset, pengembalian modal yang digunakan, dan pengembalian ekuitas.

4). Susan Irawati

Susan Irawati menyatakan bahwa profitabilitas merupakan suatu indikator untuk menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan keuntungan dan nilai bagi pemegang saham.

Fungsi Profitabilitas

Profitabilitas sendiri memiliki fungsi yang besar bagi perusahaan untuk menentukan rencana dan penetapan langkah apa yang akan di buat untuk perusahaan menjadi lebih baik lagi, berikut adalah beberapa fungsi profitabilitas :

1). Mengukur dan mengetahui seberapa besar keuntungan perusahaan yang dapat diperoleh dalam jangka waktu tertentu.

2). Ukuran kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dari jumlah modal yang diberikan atau dimiliki. Baik modal pinjaman maupun modal yang berasal dari kekayaan pemilik perusahaan.

3). Sebagai penyaji data terkait laba perusahaan dari waktu ke waktu, sehingga dapat digunakan sebagai sarana evaluasi stakeholders dan dapat menjadi perbandingan posisi laba perusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun berjalan.

4). Profitabilitas digunakan oleh investor sebagai tolak ukur untuk menilai apakah suatu perusahaan layak dibeli atau tidak.

5). Membantu mengevaluasi kinerja perusahaan serta melihat perkembangan keuntungan perusahaan dari waktu ke waktu.

6). Menilai apakah suatu perusahaan produktif atau tidak atas pengelolaan seluruh dana yang digunakan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

7). Dilihat dari unsur-unsur laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi manajemen dapat dilihat dari keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan.

8). Semakin tinggi nilai rasio maka semakin baik kondisi perusahaan berdasarkan rasio profitabilitas.

9). Nilai yang tinggi melambangkan tingkat keuntungan dan efisiensi perusahaan yang tinggi yang dapat dilihat dari tingkat pendapatan dan arus kas.

Tujuan Profitabilitas

Para pengusaha tentu memiliki tujuan yang jelas terhadap profitabilitas dari perusahaannya, apa sajakah itu? Berikut adalah penjabarannya:

1). Menghitung pendapatan perusahaan dalam satu periode akuntansi.

2). Menghitung progres keuntungan yang diperoleh dibandingkan periode akuntansi sebelumnya.

3). Menghitung kualitas perusahaan untuk dapat mengembangkan modal yang digunakan, baik dari modal pinjaman dan modal sendiri.

4). Hitunglah laba bersih yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi pajak dengan modal sendiri.

5). Menilai posisi laba yang diperoleh perusahaan dengan yang diperoleh pada periode sebelumnya.

Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas bisa menjadi dasar bagi para investor tipe fundamental untuk menentukan sikap mereka terhadap pemberian modal pada suatu perusahaan.

Ada beberapa rasio dari profitabilitas yang perlu kita ketahui, berikut adalah penjelasannya:

1). Marjin Laba Kotor

Margin laba kotor yang dipengaruhi oleh laporan arus kas menggambarkan laba yang diperoleh perusahaan dengan memperhitungkan biaya produksi produk atau layanan.

Rumus Margin Laba Kotor = (laba kotor: laba pendapatan) x 100%.

2). Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Net profit margin atau margin laba bersih adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba bersih yang diperoleh setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari penjualan.

Margin laba bersih ini juga dikenal sebagai rasio margin keuntungan. Marjin keuntungan ini digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak atas penjualan.

Rumus Margin Laba Bersih = laba bersih setelah pajak: penjualan

3). Rasio Pengembalian Aset

Tingkat pengembalian aset adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase keuntungan (profit) yang diperoleh perusahaan terkait dengan sumber daya atau total aset sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya dapat dilihat dari persentase rasio ini.

Rumus Pengembalian Aset = laba bersih: total aset

4). Rasio Pengembalian Ekuitas

Return on Equity Ratio (ROE) adalah rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari investasi pemegang saham perusahaan yang dinyatakan dalam persentase.

ROE dihitung dari pendapatan perusahaan terhadap modal yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham biasa dan pemegang saham preferen).

Return on equity menunjukkan seberapa berhasil perusahaan mengelola modalnya (kekayaan bersih), sehingga tingkat keuntungan diukur dari investasi pemilik modal atau pemegang saham perusahaan.

Rumus Return on Equity = laba bersih setelah pajak : ekuitas pemegang saham

5). Rasio Pengembalian Penjualan

Return on Sales adalah rasio profitabilitas yang menampilkan tingkat keuntungan perusahaan setelah pembayaran biaya variabel produksi seperti upah pekerja, bahan baku, dan lain-lain sebelum dikurangi pajak dan bunga.

Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan yang disebut juga margin operasi atau margin pendapatan operasi.

Rumus Return on Sales = (laba sebelum pajak dan bunga: penjualan) x 100%

6). Pengembalian Investasi (ROI)

Pengembalian investasi adalah rasio yang menghitung jumlah laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap semua total aset. Rasio ini mengakur kemampuan perusahaan dalam mengelola aset perusahaan secara keseluruhan.

Rumus ROI = ((laba atas investasi – investasi awal): investasi) x 100%

7). Laba Per Saham (EPS)

Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per saham dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Laba persaham merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan dalam mengelola dana sehingga banyak para investor akan mengamati bagian ini.

Rumus EPS = (laba bersih setelah pajak – dividen saham preferen) : jumlah saham yang beredar.

Demikian ulasan kami mengenai pengertian, fungsi, tujuan, dan rasio profitabilitas.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman terkait profitabilitas. Terimakasih ya sudah berkunjung.