Pengertian Kas, Karakteristik, Jenis-Jenis dan Kontrol Kas

Apakah kamu masih asing dengan istilah kas? Kas merupakan salah satu bagian dari aset yang paling likuid (paling lancar), yang dapat segera digunakan untuk memenuhi kewajiban keuangan perusahaan.

Nah, untuk memahami lebih detail mengenai kas, yuk simak ulasan pengertian kas menurut ahli, karakteristik, jenis dan kontrol kas berikut!

Pengertian Kas Menurut Para Ahli

Kas dibutuhkan perusahaan digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari dalam bentuk modal kerja dan pembelian aktiva tetap.

Kas bersifat kontinyu untuk pembelian bahan baku, membayar upah dan gaji, membayar perlengkapan kantor yang habis pakai dan tidak berkelanjutan. Termasuk didalamnya untuk pembayaran deviden, pajak, cicilan hutang dan sejenisnya.

Dimana tujuan perusahaan menyimpan/membutuhkan kas menurut John Maynard Keynes adalah untuk transaksi. Transaksi yang dimaksud tentu diperlukan dalam menjalankan operasional bisnis perusahaan. Simak pengertian kas menurut pendapat para ahli berikut:

1. Rizal Effendi (2013)

Pengertian kas adalah segala sesuatu “baik berupa uang maupun tidak” yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau alat pelunasan kewajiban. Beberapa kas termasuk adalah rekening giro di bank “cash in bank” dan uang tunai di perusahaan “cash on hand”. Kas di perusahaan adalah aset terbaru, sehingga ditempatkan di bagian atas neraca di kelompok teratas.

2. Dwi Martani (2012)

Menurut Dwi Martani, kas ialah aset keuangan yang paling likuid. Dipergunakan untuk kegiatan operasional perusahaan dan untuk membayar kewajiban perusahaan.

3. Thomas Sumarsan (2013: 1)

Kas menurut Thomas Sumarsan ialah aset lancar yang sangat likuid, dapat digunakan langsung untuk kebutuhan operasional perusahaan.

4. Rudianto (2012)

Rudianto berpendapat bahwa pengertian kas adalah alat tukar yang dimiliki oleh perusahaan dan siap digunakan dalam transaksi perusahaan kapanpun dibutuhkan.

5. Dwi Martani dkk (2012)

Selanjutnya, Dwi Martani dkk menyatakan pengertian kas adalah aset keuangan perusahaan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas berfungsi sebagai alat pembayaran yang dapat digunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan entitas.

6. Munawir (1983)

Munawir juga turut mengemukakan pendapatnya terkait pengertian kas, yakni berguna untuk membiayai operasional perusahaan. Termasuk dalam hal kas adalah cek yang diterima dari nasabah dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau giro. Yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali dengan menggunakan cek atau bilyet.

Karakteristik Kas

Jika melihat dari definisi ilu akuntansi, kas merupakan aset lancar yang paling likuid. Tak lain karena sering mengalami mutasi.

Nah, maka kas memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan aset lain dalam perusahaan. Adapun karakteristik kas adalah sebagai berikut:

1). Kas adalah aset perusahaan yang paling likuid.

2). Kas dapat digunakan sebagai standar pertukaran paling umum.

3). Kas digunakan sebagai dasar perhitungan dan pengukuran

Jenis – Jenis Kas

Kas sendiri dapat langsung digunakan sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya. Sedangkan alat pembayaran yang tidak dapat langsung digunakan sebagai alat pembayaran. Serta tidak sesuai dengan nilai nominalnya tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

1. Cash on Hand

Cash on Hand adalah total kas dalam sebuah perusahaan. Dimana Cash on Hand terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

  • Kas besar
  • Patty cash yaitu kas kecil atau kas di unit-unit perusahaan.

2. Cash at Bank

Cash at Bank adalah kas perusahaan di bank. Dimana kedua kas tersebut sangat likuid dan rentan terhadap kecurangan. Sehingga diperlukan mekanisme pengendalian internal meliputi:

  • Pengelolaan kas dilakukan melalui pemisahan fungsi. Yaitu fungsi kewenangan yang menyetujui keluar masuknya uang, fungsi operasi sebagai pihak atau bagian yang menggunakan uang, fungsi pencatatan dan fungsi penyimpanan.
  • Selalu melakukan investasi (stock opname), kemudian dihitung dan dicocokkan dengan catatan cek.
  • Melakukan audit internal (inspeksi internal).
  • Kas yang masuk dan keluar harus disimpan di bank, kecuali penggunaan kas kecil.
  • Dokumen atau kuitansi harus memiliki nomor tercetak, sehingga dapat diketahui pembatalan kwitansi.
  • Ketersediaan kas disesuaikan dengan kebutuhan, jangan sampai ada uang yang menganggur.

Penggunaan kas kecil memiliki 2 sistem, yaitu:

  • Impress system, yaitu sistem dana tetap untuk jangka waktu tertentu. Perubahan terjadi karena suatu kebijakan, pengisian kembali dilakukan dengan transaksi jumlah yang terdapat dalam dokumen.
  • Sistem fluktuasi, yaitu perubahan jumlah uang kas kecil. Baik berupa polis maupun transaksi dengan pencatatan dilakukan selama ada transaksi dan rekening kas kecil selalu berubah.

3. Termasuk Kas

Setelah memahami pengertian kas, tentu yang menjadi pertanyaan adalah apa saja yang termasuk dalam kas itu sendiri. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silakan simak poin berikut:

  • Kas dalam bentuk kertas/logam.
  • Kas perusahaan yang disimpan di bank yang dapat ditarik kapan saja.
  • Cek yang diterima sebagai pembayaran dari pihak lain.
  • Cek perjalanan diterbitkan oleh bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jarak jauh.
  • Cek Kasir adalah cek yang dibuat dan ditandatangani oleh bank, ditarik oleh bank itu sendiri untuk melakukan pembayaran kepada pihak lain.
  • Pos Wesel yang dapat digunakan sebagai uang tunai bila diperlukan.

4. Tidak Termasuk Kas

Deposito berjangka yakni uang yang disimpan di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu berakhi.

  • Uang yang disediakan untuk tujuan tertentu sehingga terikat untuk digunakan dengan contohnya adalah dana pensiun.
  • Cek setelah tanggalyang tidak dapat diklasifikasikan menjadi uang tunai sebelum periode waktu.
  • Perangko

Kontrol Kas

Terakhir, terkiat kas terdapat 2 kontrol kas yang harus kita ketahui. Adapun penjelasan terkait 2 kontrol kas adalah sebagai berikut:

1. Kontrol untuk Penerimaan Kas

  • Semua penerimaan kas harus segera dicatat.
  • Semua penerimaan kas pada hari yang sama harus disetorkan ke bank.
  • Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani penerimaan kas, yang dilakukan dengan mesin cash register.

2. Kontrol untuk Pengeluaran Kas

  • Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek. Kecuali pengeluaran kas dalam jumlah kecil yang tidak efisien jika dilakukan dengan menggunakan cek dan dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil.
  • Cek harus ditandatangani oleh minimal 2 petugas.
  • Cek yang tidak digunakan/salah tulis harus diatur dengan rapi.
  • Harus diberi stempel pembayaran untuk barang bukti dan cek yang telah dikeluarkan.

Demikian artikel kami mengenai pengertian kas menurut ahli, karakteristik, jenis dan kontrol kas.

Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai kas. Terimakasih sudah berkunjung.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.