Pengertian Jurnalistik, Sejarah, Jenis, Proses Kerja Serta Kode Etik Jurnalistik

Istilah jurnalistik mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Jurnalistik adalah ilmu, teknik, dan proses yang berkaitan dengan penulisan berita, feature, dan artikel opini di media massa, baik media cetak, media elektronik, maupun media online (cyber media).

Pengertian jurnalistik juga erat kaitannya dengan media massa atau media komunikasi. Pers dan penyiaran (radio dan televisi) juga termasuk dalam pengertian jurnalistik, bahkan jurnalisme identik dengan pers sebagai lembaga penerbitan media. Untuk pembahasan lebih jauh, yuk simak ulasan kami dibawah ini.

Pengertian Jurnalistik Secara Umum

Secara etimologis, jurnalistik (journalistic, journalism) berasal dari kata journal (Inggris), du jour (Prancis), dan selanjutnya kembali ke zaman Romawi Kuno, yaitu diurna.

Jurnal berarti laporan atau catatan. Du Jour berarti hari atau buku harian, sama dengan arti diurna. Dalam bahasa Belanda, journalistiek berarti penyiaran catatan harian.

Istilah jurnalistik (Inggris: Journalism, Belanda: Journalistiek) berasal dari kata Perancis, Journa, yang berarti surat kabar (Adinegoro, 1961). Istilah journa sendiri berasal dari kata lain, Diurna yang berarti tiap hari, harian, atau catatan harian (Muis, 1996).

Jadi, secara etimologis jurnalistik adalah pemberitaan tentang peristiwa sehari-hari yang saat ini kita kenal dengan berita (news). Berita itu sendiri adalah laporan peristiwa aktual, faktual, penting, dan menarik yang dipublikasikan (dimuat) di media massa.

Pengertian Jurnalistik Menurut Para Ahli

Para ahli juga mengemukakan pendapatnya mengenai jurnalisitk, yaitu sebagai berikut:

1). Fraser Bond

Menurut F. Fraser Bond, pengertian jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan tentang berita mencapai kelompok pengamat.

2). Ridwan

Menurut M. Ridwan, pengertian jurnalistik adalah keterampilan praktis dalam mengumpulkan, mengedit berita untuk pemberitaan di surat kabar, majalah, atau terbitan berkala lainnya.

3). Onong U. Efendi

Menurut Onong U. Efendi, pengertian jurnalistik adalah suatu teknik pengelolaan berita mulai dari mendapatkan materi hingga menyebarluaskannya kepada masyarakat.

4). Adinegoro

Menurut Adinegoro, pengertian jurnalistik adalah semacam kepandaian dalam mengarang yang pada dasarnya memberikan berita kepada publik secepat mungkin sehingga tersebar seluas-luasnya.

5). Ensiklopedia Indonesia

Dalam ensiklopedia bahasa Indonesia, jurnalistik adalah bidang profesional yang berusaha memberikan informasi tentang peristiwa dan atau kehidupan sehari-hari secara teratur, dengan menggunakan fasilitas penerbitan yang ada.

Sejarah Jurnalistik

Perkembangan jurnalistik di Indonesia berawal dari Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia juga menggunakan jurnalistik sebagai alat perjuangan. Pada era itu antara lain Bintang Timoer, Java Bode, Bintang Barat, Medan Prijaji Terbit.

Pada masa pendudukan Jepang, mereka mengambil alih kekuasaan yang dilarang oleh semua orang, namun pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit, antara lain Sinar Baru, Asia Raja, Suara Asia, Tjahaja, dan Sinar Matahari.

Setelah Indonesia merdeka, yang membawa manfaat bagi jurnalisme. Pemerintah Indonesia memanfaatkan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi.

Menghadapi penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962, Televisi Republik Indonesia hadir dengan teknologi layar hitam putih.

Di era Presiden Soeharto, media massa lebih dibatasi. Seperti dalam kasus Majalah Tempo dan Harian Indonesia Raya, adalah dua contoh bukti penyensoran di era Suharto.

Kontrol dipegang oleh PWI (Kementerian Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia). Saat itu, muncul Aliansi Jurnalis Independen yang melakukan deklarasi di Wisma Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivitasnya berada di sel tahanan.

Sejarah kemerdekaan pers/wartawan adalah ketika Suharto digantikan oleh BJ Habibie. Saat itu banyak bermunculan media massa dan PWI bukanlah satu-satunya organisasi profesi.

Kegiatan jurnalistik diatur dalam UU Pers no. 40 Tahun 1999 yang dikeluarkan oleh Dewan Pers dan UU Penyiaran no. 32 Tahun 2002 yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Jenis – Jenis Jurnalistik

Menurut media yang digunakan dalam publikasi atau penyebaran informasi, Jurnalistik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1). Jurnalisme Cetak, adalah proses jurnalistik di media cetak (media cetak) surat kabar/koran, majalah, tabloid.

2). Jurnalisme Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalisme Siaran (Broadcast Journalism), adalah proses jurnalistik di media radio, televisi, dan film.

3). Jurnalisme Online (Online Journalism), adalah teknik penyebaran informasi melalui situs berita atau portal berita (media internet, media online, media siber).

Menurut gaya dan topik pemberitaan, jurnalisme terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:

  • Jurnalistik Damai (Peace Journalism)
  • Jurnalistik Perang
  • Jurnalistik Pembangunan (Development Journalism)
  • Jurnalistik Kuning (Yellow Journalism)
  • Jurnalistik Clickbait (Jurnalisme Clickbait)
  • Jurnalistik Perang Suci (Jurnalisme Perang Salib)
  • Jurnalistik Warga (Citizen Journalism)
  • Jurnalistik Komunitas (Community Journalism)
  • Jurnalistik Investigasi
  • Jurnalistik Perusahaan (Corporate Journalism)
  • Jurnalistik Merek Jurnalistik Dakwah dan lainnya

Produk Jurnalistik

Secara garis besar, produk atau karya jurnalistik adalah sebagai berikut:

1). Berita (News)

Jenis-jenis berita yang dikenal dalam dunia jurnalistik antara lain:

1). Straight News yaitu berita langsung, apa adanya, ditulis secara ringkas dan lugas. Ditulis dengan gaya yang menggambarkan peristiwa tanpa ditambah penjelasan, apalagi interpretasi. Sebagian besar halaman depan surat kabar atau yang menjadi berita utama adalah jenis berita ini.

2). Depth News yaitu berita mendalam, berita yang merupakan perkembangan dari berita yang telah muncul, dikembangkan dengan memperdalam hal-hal yang ada di bawah permukaan.

3). Investigation New yaitu berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau investigasi dari berbagai sumber.

4). Interpretative News yaitu berita yang dikembangkan dengan opini atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan.

5). Opini News yaitu berita tentang pendapat, gagasan, atau pernyataan seseorang, biasanya pendapat para ulama, ulama, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, dan sebagainya. Penulisan diawali dengan (statement lead) atau inti kutipan (Quotation Lead), yang mengedepankan ujaran-ujaran yang isinya dianggap paling penting atau menarik. Sebagai penanda bahwa itu adalah berita opini, biasanya judul sumber mencantumkan nama sumber, diikuti tanda titik dua, dan kemudian mengutip pernyataan atau kesimpulan dari pernyataan yang paling menarik.

Penulisan komposisi, struktur berita umumnya terdiri dari empat bagian:

  • Headline atau berita utama.
  • Dateline yaitu waktu dan nama tempat berita itu dibuat atau diperoleh.
  • Lead yaitu teras berita
  • News body yaitu badan atau isi berita.

Langkah pertama dalam penulisan berita adalah menentukan terlebih dahulu sudut pandang atau angle terhadap peristiwa yang akan diberitakan. Angle yang dimaksud adalah untuk menentukan fakta mana yang dianggap paling penting dan menarik, yang akan dikemukakan terlebih dahulu.

Penulisan sebuah judul berita (headline) dibuat dalam satu atau dua kalimat pendek, tetapi cukup untuk menceritakan pokok permasalahan dari peristiwa yang diberitakan. Teras berita (lead) merupakan laporan singkat yang merupakan klimaks dari peristiwa yang diberitakan.

Body news, pada bagian ini kita menemukan semua informasi secara detail dan dapat melengkapi serta memperjelas fakta atau data yang disajikan pada lead tadi, oleh karena itu body sering juga disebut sisa berita.

2). Tajuk Rencana

Tajuk rencana dikenal sebagai induk karangan sebuah media massa. Tajuk merupakan identitas sebuah media massa.

Melalui tajuk rencana, media menunjukkan sikap atau visinya tentang suatu masalah aktual yang terjadi di masyarakat.

Tajuk biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi atau redaktur senior yang mampu menyuarakan pendapatnya tentang suatu masalah yang sebenarnya.

Sikap, pendapat, atau pemikiran yang disuarakan melalui redaksi merupakan visi dan penilaian orang, kelompok, atau organisasi yang mengelola atau berada di belakang media.

Jenis-jenis tajuk meliputi empat hal, yaitu:

1). Menjelaskan berita, tentunya dengan interpretasi dan sudut pandang subjektif dari media atau penulisnya.

2). Mengisi latar belakang, yaitu memberikan penghubung antara suatu berita dengan realitas sosial lainnya atau informasi tambahan.

3). Memprediksi masa depan, yaitu memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan dengan atau sebagai akibat dari terjadinya suatu peristiwa.

4). Meneruskan suatu penilaian moral, yaitu memberikan penilaian dan mengungkapkan sikap terhadap suatu peristiwa.

Tajuk tidak memiliki struktur khusus. Namun secara umum, strukturnya terdiri dari judul, intro, dan deskripsi.

Bagian intro menyajikan aktualitas masalah yang akan dibahas, misalnya dengan mengingatkan pembaca akan berita yang muncul sebelumnya. Setelah itu deskripsi berisi pendapat penulis.

3). Feature

Feature secara harfiah berarti segi, hak istimewa, tampilan atau menonjolkan. Feature adalah jenis tulisan di media massa, selain berita dan opini, yang menitikberatkan pada sudut (angle) tertentu dari suatu peristiwa dan menyorotinya. Karena ciri itu feature disebut juga karangan khas.

Sifat penulisan feature lebih menghibur dan menjelaskan masalah daripada sekedar menginformasikan karena feature adalah tulisan yang menceritakan suatu peristiwa disertai dengan penjelasan tentang sejarah terjadinya, masalah, proses pembentukannya, dan cara kerjanya.

Feature lebih mengungkapkan tentang bagaimana dan mengapa unsur-unsur suatu peristiwa sehingga dapat menyentuh minat manusia dan membangkitkan perasaan.

Feature dapat berisi hal-hal yang mungkin diabaikan oleh berita dan relatif tidak akan pernah basi. Oleh karena itu, penulis cerita harus memiliki ketajaman dalam melihat, memandang, dan menghayati suatu peristiwa, ia harus mampu menonjolkan sesuatu yang belum terungkap secara utuh. Untuk menyiapkan sebuah fitur dibutuhkan ketekunan dalam mencari materi yang berbobot dan detail.

Feature adalah karya jurnalistik new journalism atau jurnalisme sastra, yaitu teknik penulisan jurnalistik ala sastra, menyajikan fakta secara mendalam menggunakan teknik fiksi atau memadukan keterampilan reporter interpretatif dengan teknik penulisan fiksi. Penulisan fitur mutlak diperlukan bagi editor media cetak, terutama mingguan, dwi mingguan, bulanan.

Penulisan feature bersifat faktual, bukan fiksi atau fiksi, menjelaskan masalah, tidak langsung melaporkan, tidak berlangsung lama, mengandung human interest, mengandung unsur sastra, menggunakan lead yang menarik.

4). Kartun / Karikatur

Bersamaan dengan redaksi, biasanya muncul gambar yang biasa disebut kartun. Kartun yang dimaksud adalah gambar lucu yang menggambarkan peristiwa terkini (biasanya politik) dari perilaku pemerintah atau kebijakan pejabat negara (Hornby, 19961: 57).

Dalam gambar biasanya berisi karikatur, gambar tiruan dari karakter yang terlibat dalam peristiwa yang sedang dikartunkan. Karikatur dibuat untuk menggambarkan ucapan, perilaku, atau penampilan yang menonjolkan ciri-ciri orang atau tokoh yang disindirnya (Echols, 1975: 99), sehingga mengundang cemoohan dari pembaca (Hornby, 1961: 56).

Di era gambar minded, banyak pembaca yang merasa kekurangan waktu untuk membaca headline, dan sebenarnya sangat senang dan merasa sudah cukup waktu untuk beristirahat dengan menikmati karikatur yang disajikan di headline surat kabar. Dengan demikian arti dari judul tersebut mudah dipahami.

5). Opini / Artikel

Artikel adalah karya jurnalistik berupa tulisan yang memuat pendapat (opini), gagasan (ide), pemikiran, dan fakta.

Posisinya dalam karya jurnalistik termasuk dalam kategori pandangan (views or opinion). Sifat-sifat artikel dapat dijelaskan sebagai berikut:

1). Artikel adalah tulisan nonfiksi atau berdasarkan fakta dan data.

2). Berisi Ide dan Fakta. Artikel berisi opini yang disertai dengan fakta, peristiwa atau masalah.

3). Sebuah artikel dapat menjadi sarana bagi penulis untuk meyakinkan orang lain (pembaca) tentang pentingnya suatu masalah yang sedang dipikirkan atau dibahas. Dengan kata lain, artikel bisa menjadi agenda setter dan membentuk opini publik.

4). Artikel umumnya mendidik dan mengajarkan sesuatu agar pembaca melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

5). Memecahkan masalah. Artikel tersebut membahas suatu masalah disertai dengan alternatif solusi atau solusi.

6). Sebuah artikel juga dapat menghibur pembaca dengan tema yang ringan dan lucu.

Sebenarnya penulisan artikel tidak memiliki struktur, penulis bebas mengungkapkan masalah yang sedang dibahas, kemudian menghubungkannya dengan opini subjektif. Namun secara umum susunan sebuah artikel terdiri dari:

  • Judul (head).
  • Nama penulis (by line).
  • Pendahuluan (intro). Semacam teras/ lead dalam berita atau feature.
  • Penghubung intro dengan isi tulisan, berupa identifikasi masalah.
  • Isi teks atau deskripsi (body) yang biasanya terdiri dari sub-sub judul.
  • Biasanya berupa kesimpulan, ajakan untuk melakukan sesuatu atau pertanyaan tanpa jawaban.

Seorang penulis artikel harus memegang teguh etika penulisan tentang artikel rangkap dan artikel duplikat.

Artinya tidak mengirimkan artikel yang sama kepada dua atau lebih redaktur media massa, juga tidak menggandakan artikel orang lain.

Jika salah satu dari hal tersebut terjadi atau keduanya, dapat dipastikan penulisnya akan masuk dalam daftar hitam redaksi media massa.

Proses Kerja Jurnalistik

Dari daftar definisi jurnalistik di atas, proses kerja jurnalistik dapat digambarkan sebagai berikut:

1). Pengumpulan berita (news gathering)

Yang dimaksud dengan pengumpulan berita adalah kumpulan bahan berita berupa peliputan, wawancara, dan penelitian data. Ketiganya dikenal sebagai teknik reportase.

Tahap ini biasanya diawali dengan rapat redaksi untuk menentukan tema yang akan ditulis atau diliput. Rapat ini juga membahas pembagian tugas pelaporan.

2). Penulisan berita (news writing)

Setelah meliput, jurnalis melakukan proses jurnalistik selanjutnya yaitu menulis berita. Bagi jurnalis radio dan televisi, tahap ini bisa dilewati jika siaran langsung.

Namun, siaran langsung juga memerlukan sebuah contekan berupa poin-poin penting untuk dilaporkan, jadi kamu tetap harus menulis.

3). Penyuntingan naskah (news editing)

Penyuntingan adalah penyempurnaan naskah dari sisi editorial (tata bahasa) dan substansial (isi).

4). Publikasi

Tahap terakhir adalah publikasi. Untuk media cetak, melalui proses layout terlebih dahulu. Untuk media online langsung dipublikasikan.

Kode Etik Jurnalistik

Kode etik jurnalistik antara lain sebagai berikut:

1). Independen, akurat, berimbang, dan tidak memiliki itikad buruk.

2). Profesional (menunjukkan identitas; menghormati hak privasi, tidak menyuap; berita faktual, dan sumber yang jelas; tidak plagiarisme; penggunaan metode tertentu dapat dipertimbangkan untuk meliput berita investigasi untuk kepentingan umum).

3). Berimbang, tidak memadukan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

4). Tidak melakukan pemberitaan palsu, fitnah, sadis, dan cabul.

5). Tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.

6). Memiliki Hak Penolakan untuk melindungi sumber yang tidak ingin diketahui identitas atau keberadaannya, dengan menghormati berlakunya embargo, informasi latar belakang, dan off the record.

7). Tidak menulis atau mempublikasikan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi rasial.

8). Menghormati kehidupan pribadi, kecuali untuk kepentingan umum.

8). Segera mencabut, membetulkan dan membetulkan berita yang tidak benar/tidak tepat dan juga meminta maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.

9). Melayani Hak Jawab dan Hak Koreksi secara proporsional.

Demikian artikel kami tentang pengertian jurnalistik, lengkap dengan sejarah, jenis dan kode etik jurnalistik.

Semoga ulasan kami dapat membantu, terutama menambah wawasan kamu mengenai jurnalistik. Terima kasih telah berkunjung.

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.