12+ Pengertian Empati Menurut Ahli Psikologi, Perbedaan Empati dengan Simpati

Empati dapat muncul sebagai kemampuan untuk menyadari ketika berhadapan dengan perasaan orang lain, kemudian bertindak untuk membantu mereka. Perasaan ini sangat penting dalam membangun relasi atau menjalin relasi dengan orang lain.

Untuk itulah, kali ini kita akan membahas mengenai pengertian empati menurut ahli psikologi, perbedaan empati dengan simpati, serta jenis empati

Pengertian Empati Menurut Ahli Psikologi

Empati berasal dari kata empatheia yang berarti ‘merasakan’. Empati adalah keadaan mental, di mana seseorang merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan yang sama dengan orang lain.

Istilah empati pada awalnya digunakan oleh seorang kritikus estetika untuk memahami perspektif orang lain.

E. B. ‘Mimikri motorik’ sebagai istilah lain yang digunakan oleh Titchener, yang adalah seorang psikolog Amerika. Dia mengartikannya dari meniru secara fisik beban orang lain, lalu berbagi perasaan.

Untuk lebih memahami apa dan bagaimana sebenarnya empati itu, para ahli seringkali memberikan definisi empati menurut pemahamannya masing-masing. Beberapa pengertian empati menurut ahli pasikologi, yaitu:

1). Chaplin

Menurut Chaplin, pengertian empati adalah kemampuan untuk memproyeksikan perasaan sendiri pada suatu peristiwa. Termasuk melalui objek alam atau karya estetis dan realisasi serta pemahaman akan kebutuhan dan penderitaan orang lain.

2). Bullmer

Bullmer berpendapat bahwa empati adalah proses yang terjadi ketika seseorang dapat merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti dari perasaan tersebut.

Kemudian dikomunikasikan dengan kepekaan sedemikian rupa yang menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar memahami perasaan orang lain. Empati lebih merupakan pemahaman terhadap orang lain daripada dalam bentuk diagnosis atau evaluasi.

3). Alfred Adler

Menurut Alfred Adler, empati adalah penerimaan terhadap perasaan orang lain dan mampu menempatkan diri kita pada tempatnya. Empati berarti merasakan, atau proses ketika kita berdiri sejenak di posisi orang lain untuk merasakan seberapa dalam perasaan orang itu.

4). Umar dan Ahmadi Ali

Umar dan Ahmadi Alim mendefinisikan empati sebagai kecenderungan yang dirasakan seseorang untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain, jika dia dalam posisi itu.

5). Patton

Empati ialah menjalin hubungan yang erat, agar bisa memahami perasaan orang lain membutuhkan waktu dan proses. Meski tidak mudah, hal itu harus dilakukan demi memiliki rasa cinta dan kepedulian terhadap orang yang disapa.

6). Al Barry dan Partanto

Empati ialah sikap keaktifan otot atau perasaan yang dialami manusia pada saat menghadapi benda atau manusia. Kemudian menyatu dengannya pada waktu tertentu dan memberikan respon pada saat mengiringinya.

7). B. Titchener

Empati merupakan perasaan yang muncul sebagai akibat dari imitasi fisik, yang akhirnya mampu menciptakan perasaan yang sama.

8). Taylor

Pandangan Taylor tentang empati adalah sebagai upaya untuk menggali perasaan orang lain agar dapat merasakan dan menangkap makna dari perasaan tersebut.

Itulah mengapa empati merupakan faktor penting untuk membangun hubungan saling percaya karena ada penerimaan dan pemahaman yang muncul secara tepat untuk perasaan orang lain.

9). George Herbert Mead dalam Eisenberg (2000)

Empati adalah suatu bentuk kapasitas untuk mengambil peran orang lain dan mengadopsi perspektif orang lain, kemudian menghubungkannya dengan diri sendiri.

Mead menambahkan komponen kognitif atau kemampuan untuk memahami dalam definisinya tentang empati. Dengan penekanan pada kapasitas individu untuk memahami bagaimana seseorang memandang dunia melalui peran orang lain.

10). Kohler

Pada tahun 1929 Kohler adalah salah satu orang pertama yang memperdebatkan empati dan hubungannya dengan aspek kognitif. Kohler berpendapat bahwa alih-alih berfokus pada perasaan empati yang terdalam.

Empati sebenarnya menekankan bagaimana memahami perasaan orang lain daripada membagikannya kepada mereka. Empati dapat mengubah seseorang dengan menjadi pribadi yang menyenangkan dan dengan menghilangkan sifat egois.

11). Hurlock (1999: 118)

Menurut Hurlock empati adalah kemampuan seseorang untuk dapat memahami perasaan dan emosi orang lain. Serta kemampuan untuk membayangkan diri sendiri di tempat orang lain dan menghayati pengalaman orang tersebut.

Ia menyatakan bahwa kemampuan berempati mulai muncul pada masa kanak-kanak akhir atau anak usia dini atau sekitar enam tahun.

12). Baron & Byrne (2005)

Baron dan Byrne menyatakan dalam sebuah buku psikologi sosial bahwa empati adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk merasakan keadaan emosional orang lain.

Merasa simpatik, mencoba memecahkan masalah dengan mengambil perspektif orang lain. Merasakan empati bisa menjadi cara untuk mengubah diri menjadi lebih baik dan cara menghindari pergaulan bebas.

13). Nancy Eisenberg (2002)

Empati adalah respons afektif, bersumber dari penangkapan atau pemahaman keadaan emosi atau kondisi lain, yang serupa dengan perasaan orang lain.

Empati sebagai kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan mampu merasakan penghargaan atas perasaan orang lain, namun tetap dapat mempertahankan identitas dirinya. Emosi yang dirasakan seseorang tidak menyebabkan seseorang kehilangan jati dirinya.

Perbedaan Antara Empati dan Simpati

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa empati adalah konsep luas yang mengacu pada reaksi kognitif dan emosional individu yang mengamati pengalaman individu lain.

Memiliki empati dapat meningkatkan keinginan untuk membantu orang lain dan mengembangkan rasa kasih sayang.

Empati merupakan kunci keberhasilan suatu hubungan karena dapat membantu saling pengertian antara perspektif kebutuhan dan niat masing-masing.

Meskipun serupa, ada perbedaan yang jelas antara simpati dan empati. Seseorang merasakan empati jika ia dapat merasakan ketika berada pada posisi orang lain dalam kondisi tertentu.

Sedangkan simpati adalah perasaan yang muncul ketika kita tertarik atau dekat dengan orang lain. Sebagai akibat dari perbuatan orang lain tersebut dan melakukan sesuatu tidak menempatkan kita pada posisi orang lain.

Jenis – Jenis Empati

Setelah memahami pengertian empati, mari kita lihat beberapa jenis empati. Sebab empati dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut proses yang dialami seseorang, yaitu:

1). Empati Kognitif

Jenis empati ini kadang-kadang disebut sebagai kemampuan perspektif yang mengacu pada bentuk empati yang mengetahui emosi atau suasana hati yang dialami orang lain dalam bentuk yang paling rasional.

Pada dasarnya, empati kognitif adalah kemampuan untuk menempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan melihatnya dari sudut pandang mereka.

2). Empati Afektif

Mengacu pada sensasi dan perasaan yang kita rasakan dalam menanggapi keadaan emosional orang lain, atau juga merasa terganggu ketika mendeteksi perasaan atau kecemasan orang lain.

Empati afektif adalah bentuk empati emosional ketika seseorang memasuki pengalaman subjektif orang lain.

Hal ini bisa berdampak baik karena artinya kita bisa memahami dengan baik dan merasakan perasaan orang lain, namun efek buruk bisa terjadi ketika semua perasaan tersebut membuat kita kewalahan dan tidak mampu merespon.

3). Empati Konatif

Ketika seseorang melakukan sesuatu seolah-olah dia berada di posisi orang lain untuk membantu dalam suatu situasi karena pemahamannya tentang perasaan orang itu.

Demikian artikel kami mengenai pengertian empati menurut ahli psikologi, perbedaan empati dengan simpati, serta jenis empati.

Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai empati dan mampu melakukannya. Terimakasih sudah berkunjung

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.