Pengertian Ekuitas, Jenis-Jenis, Tujuan dan Contoh Ekuitas dalam Akuntansi

Pernahkah kamu mendengar istilah ekuitas? Mungkin bagi kamu yang berkecimpung dalam dunia ekonomi dan saham sudah tidak asing lagi dengan maksud dari ekuitas.

Agar sama-sama belajar, yuk simak ulasan mengenai pengertian ekuitas, jenis, contoh dan tujuan ekuitas berikut!

Pengertian Ekuitas Menurut Ahli

Ekuitas merupakan hak atau kepentingan pemilik perseroan atas kekayaan perseroan. Berupa sejumlah uang yang akan dikembalikan kepada para pemegang saham perseroan, apabila seluruh kekayaan perseroan dilikuidasi dan seluruh utang perseroan dilunasi. Selain itu, ekuitas pemegang saham sendiri dapat mewakili nilai buku suatu perusahaan.

Ekuitas = Aset – Kewajiban

Ekuitas sebagai hak pemilik atas kekayaan perusahaan setelah dikurangi kewajiban (kewajiban) di neraca. Ekuitas juga didefinisikan sebagai modal atau kekayaan badan usaha, dihitung dengan total aset dikurangi kewajiban.

1). Freddy Samuel Kawatu

Menurut Freddy Samuel Kawatu, ekuitas merupakan salah satu pos utama dalam neraca pemerintah daerah. Namun dalam hal ini selain aset dan kewajiban neraca.

2). Bachtiar dan Nurfadila

Ekuitas adalah modal perusahaan dengan hak sisa atas kekayaan perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Dengan kata lain, ekuitas merupakan salah satu sumber dana perusahaan yang berasal dari pemegang saham atau pemilik perusahaan dan laba usaha yang diperoleh perusahaan.

Jenis – Jenis Ekuitas

Setelah memahami pengertian ekuitas, ada baiknya kita juga memahami jenis-jenis ekuitas itu sendiri. Nah, berikut ini adalah jenis-jenis ekuitas:

1). Modal disetor, yakni sejumlah uang yang disetor oleh pemilik atau pemegang saham. Kategori ini dibagi lagi menjadi 2 jenis, yakni modal saham dan modal disetor tambahan.

2). Laba tidak dibagi (laba ditahan), ialah kumpulan laba dari tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen.

3). Modal revaluasi, yakni selisih antara nilai buku lama dengan nilai buku baru.

4). Modal yang disumbangkan, yakni modal yang diperoleh perusahaan karena memperoleh aset yang berasal dari sumbangan.

5). Modal lainnya, termasuk dari cadangan untuk pelunasan obligasi dan sebagainya yang tidak termasuk dalam empat kategori di atas.

Sedangkan ekuitas dalam suatu bisnis dibagi menjadi dua jenis. Kedua jenis itu tak lain adalah ekuitas pemegang saham dan ekuitas pemilik dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut:

1). Ekuitas pemegang saham

Ekuitas pemegang saham merupakan total nilai aset yang diberikan kepada pemegang saham suatu perusahaan. Dengan catatan ketentuan setelah dikurangi hutang atau kewajiban lainnya.

2). Ekuitas pemilik

Ekuitas pemilik hadir sebagai ukuran kepemilikan pemilik bisnis terkait. Ekuitas pemilik biasanya berlaku untuk usaha kecil dengan perhitungan yang mirip dengan ekuitas pemegang saham. Dimana jumlah aset dikurangi dengan nilai kewajiban bisnis.

Contoh Ekuitas dalam Akuntansi

Sebagai contoh, kita dapat melihat beberapa ekuitas yang terdapat dalam suatu entitas berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

Di bawah ini adalah beberapa contoh ekuitas termasuk yang berikut:

1). Modal Perseroan Terbatas terdiri dari:

  • Saham Preferen
  • Saham Biasa

2). Rekening Tambahan Modal Disetor

3). Modal yang disumbangkan dapat dilaporkan sebagai bagian dari tambahan modal disetor.

4). Premi (agio) atau diskon (disagio) dari penjualan saham. Baik saham biasa maupun saham preferen.

5). Selisih revaluasi aset tetap, bagi perusahaan yang melakukan revaluasi aset tetap berdasarkan peraturan pemerintah.

6). Laba Ditahan (retained earning/sisa laba tahun sebelumnya) atau juga Defisit/Akumulasi Rugi (sisa rugi tahun sebelumnya).

Tujuan Ekuitas

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007), tujuan ekuitas adalah sebagai bagian dari hak pemilik dalam perusahaan yang harus dilaporkan.

Sehingga dapat memberikan informasi tentang sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan akta pendirian.

Ekuitas merek adalah nilai yang dibawa merek ke perusahaan, mengacu pada emosi dan pengalaman konsumen saat melihat sebuah merek.

Terdapat hubungan yang erat antara merek dan konsumen, dimana nantinya akan menciptakan ekuitas merek yang tinggi pula.

David Aaker, pakar branding mengatakan bahwa ada tiga hal yang menjadi dasar ekuitas merek. Meliputi kesadaran merek (brand awareness), kualitas yang dirasakan (perceived quality), dan asosiasi konsumen dengan suatu merek (brand association).

Ketiga hal tersebut di atas merupakan hal-hal yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap suatu merek (brand loyalty).

Pelanggan yang loyal akan membeli kembali suatu merek yang mereka anggap sebagai merek yang berkualitas dan memiliki nilai yang sesuai dengan konsumen.

Demikian artikel kami mengenai pengertian ekuitas, jenis, contoh dan tujuan ekuitas.

Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai ekuitas. Terimakasih sudah berkunjung.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.