Mulan Jameela Disebut ‘Setara’ dengan Presiden Jokowi: Anak Ini Tak Akan Jadi Anggota DPR Kalau…

Pernyataan Anggota DPR RI termuda, Hillary Brigitta Lasut yang membela rekannya Mulan Jameela yang diterpa isu tidak melakukan karantina di Wisma Atlet usai perjalanan ke luar negeri menjadi sorotan publik.

Menurut Hillary, Mulan Jameela secara tidak langsung setara dengan Presiden Jokowi karena merupakan anggota DPR.

“Dilihat dari sudut pandang hukum, DPR itu setara Presiden kalau dalam pembagian kekuasaan, tidak masuk akal dan tidak etis kalau Presiden karantina di Istana Bogor terus DPR RI karantina di Wisma Atlet,” ucapnya.

Maka dari itu jika Mulan Jameela dikarantina di Wisma Atlet, dia menjelaskan bahwa itu merupakan bentuk ketidaksetaraan lembaga.

Pernyataannya tersebut pun menyita perhatian salah satu mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Dia menjelaskan bahwa jika dahulu kedua orang tua Mulan Jameela bukanlah seorang Bupati, mungkin mantan penyanyi itu tidak akan bisa menjadi anggota DPR.

“Mungkin kalau Bapak Ibunya dulu bukan Bupati, anak ini tak akan terpilih jadi anggota DPR,” ungkapnya sebagaimana dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 14 Desember 2021.

Meskipun pada saat itu menuai kontroversi, akan tetapi tak menyurutkan langkah Mulan Jameela untuk berhasil lolos ke Senayan.

Mulan Jameela menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 mewakili Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat XI, dengan total perolehan suara sebanyak 24.192 suara.

Sebelumnya Hillary juga menjelaskan kalau seorang Presiden juga harus dikarantina di Wisma Atlet jika DPR di karantina di tempat tersebut.

Tidak mungkin juga, kata dia, dikarantina di lapangan karena DPR, Presiden, dan jajaran tertinggi Yudikatif tetap dibebani tugas untuk melaksanakan tugas negara secara virtual.

Bahkan menurutnya selain presiden, hakim agung, hakim konstitusi, Kapolri, Panglima, dan Kejagung juga seharusnya dikarantina di Wisma Atlet jika anggota DPR dikarantina di tempat tersebut.

Lebih lanjut, warganet justru malah menyindir balik komentar Ferdinand tersebut lantaran seolah-olah menyindir Presiden Jokowi juga.

“Lah nyindir Gibran dan Bobby kok malu-malu lae. Mungkin kalau bapak dan mertua bukan presiden maka mereka tak akan terpilih jadi wali kota,” kata Nicho Silalahi.

Sementara menurut PJayakarsa, budaya dinasti dan KKN masih kental di Tanah Air, baik itu di pihak pemerintahan maupun oposisi.

“Di Indonesia masih belum berubah, dinasti dan KKN untuk jabatan masih banyak. Baik dari pejabat pemerintahan yang sah maupun pejabat yang di oposisi,” ucapnya.***

Sumber: pikiranrakyat-bekasi

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.