Dari SD Dorce Ngaku Pacaran sama Cowok, Ini Kisah Cinta Pertamanya: Lebih Agresif Hingga Kabur ke Bali

Nama Dorce Gamalama kini kembali menjadi buah bibir lantaran pernyataan kontroversinya yang ingin dimakamkan sebagai perempuan saat dia meninggal kelak.

Tak hanya itu, kisah hidup penyanyi dan komedian itu ternyata juga menarik perhatian publik. Salah satunya terkait nama asli, keluarga, dan kisah asmaranya sewaktu remaja.

“Saya dilahirin, dikasi nama ibu saya, Yuli Ardi. Jadi saya lahir bulan Juli kebetulan, nah akhirnya dengan perubahan, perubahan, perubahan ada orang panggil saya Dor, Dor, Dor terus dikasi Ce jadi Dorce,” kata Dorce seperti yang dikutip dari kanal Youtube Apa Aja Boleh Minggu, 6 Februari 2022.

Sementara, untuk nama Gamalama, ternyata diambilnya dari nama sebuah gunung di Maluku Utara.

“Terus karena nama saya ada sagkut pautnya sama Gamalama, itu adalah nama gunung di Maluku Utara tepatnya di Ternate. Pasti deh anda tahu saya, masa Dorce Gamalama nggak tahu? Ah yang bener aja nih,” jelasa seraya bercanda.

Dorce menerangkan jika dirinya adalah anak ke-9 dari 12 bersaudara.

“Eh soal keluarga, kebetulan ibu saya doyan anak ya, 12 orang kebetulan, dan saya anak yang ke-9, jadi dari 12 itu 9 yang hidup sampai sekarang,” tuturnya.

Dorce juga menceritakan tentang orang tuanya. ”Ibu saya namanya singkat aja Dalifah, dan ayah saya Ahmad, tapi ada belakangnya Ahmad Kecepet.” jelasnya.

Menurut Dorce, banyak orang bertanya padanya perihal nama bapaknya. “Orang tanya, lho bapaknya kok namanya Ahmad Kecepet, kebetulan ini ada sangkut pautnya dengan darah seni (dalam diri Dorce) ini keluar dari bapak saya. Jadi nama Ahmad Kecepet itu adalah satu gelar untuk bintang pada saat itu,” ungkapnya.

“Kebetulan, katanya, saya nggak sempat ketemu ayah sama ibu. Ayah saya ini seorang pemain musik terkenal pada saat itu di Medan dan kebetulan dia orang Arab Medan, Binjai tepatnya, Alhamdulillah,” sambungnya.

Dia pun bercerita beberapa pengalaman lucu terkait nama ayahnya, Ahmad Kecepet. “Karena nama ayah saya Ahmad Kecepet kadang-kadang ada yang ngledek saya ‘wah anaknya copet, anaknya si copet. Hehe,” kenangnya sambil terseyum.

Kisah sewaktu SD, sudah tertarik dan naksir cowok

Selain itu, Dorce juga menceritakan ihwal kisah asmaranya sewaktu remaja. “Wah kalo pacaran mah, dari SD aja saya sudah pacaran. Tapi pacaran cinta monyet dan memang dari dulu saya sudah kelihatan kalo saya seneng sama cowok ya,” jelas Dorce yang kini sedang dalam masa penyembuhan itu.

Sudah sejak kecil, kata Dorce, dia memang sudah naksir cowok dan itu berlanjut sampai dia dewasa. “Shhh nggak bertentangan sih sebenernya dengan hidup, (dan) keberadaan saya sekarang ini. Memang (dari keci) saya naksir cowok,” jelasnya.

Dia pun mengisahkan salah satu cowok yang sempat menjalin kisah asmara dengannya .”Kebetulan temen saya namanya , jangan bilang-bilang ya, namanya Yudi dulu. Nggak tahu masih ada nggak dia sekarang. Hai Yud, inget saya nggak Yud?”.

Dia mengaku sempat punya banyak kenangan bersama Yudi. “Terus waktu itu kita suka jalan-jalan, waktu saya (sudah) SMP. Kita pernah nonton kalau enggak salah di Grand, itu ada di Senen (Jakarta Pusat) itu namanya bioskop, terus kita janjian (disitu),” ucapnya.

Artis senior yang dikenal sebagai presenter itu juga bercerita jika dirinya tak sempat menampatkan SMA. Ini karena gejolak yang terjadi dalam dirinya.

“Kebetulan SMP saya dulu di Johar Baru dan punya kesan-kesan (saat) SMP. Dan SMA saya tidak tamat sampai kelas 2 karena di saat itu saya bergejolak karena saya mencintai teman kelas saya dan dia juga suka saya,” kelakarnya.

Dorce dianggap sebagai sosok cantik

Menurut kekasihnya kala itu Dorce adalah seseorang yang cantik. Dia pun hingga kini mengaku masih menyimpan perasan terhadap teman masa lalunya itu.

“Wahhh saya cantik lho dulu katanya, itu akhirnya kita pacaran. Mungkin dia (nggak) tahu masih hidup atau udah mati saya enggak ngerti ya, kalau dia inget sama saya wahh, salam sayangku untukmu,” selorohnya.

“Semua orang pacaran itu pasti ada getaran, emangnya saya nggak punya perasan? Saya kan juga punya perasaan ya namanya kita seneng sama cowok, ya cowok pegang kita dan saat itu memang lebih banyak kerjanya saya,” jelasnya.

Dorce mengatakan jika dirinya lebih agresif dibanding sang cowok. “Karena cowok ini kan masih agak kalau orang jawa bilang ‘longor’ atau ‘bloon’ gitu, jadi ya saya lebih banyak menyerang dia. Karena memang saya lebih suka menyerang daripada diserang, yah memang pokoknya kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda,” candanya.

Dia pun mengaku memiliki pengalaman spesial yang juga masih sangat terkenang di benaknya. “Karena memang pertama sekali saya dicium oleh sesorang yang memang pada saat ini masih ada dalam hidup saya. Karena (itu) saya masih inget sama dia karena itu memang cinta pertama saya,” tuturnya.

Dorce juga berkisah jika cara pacarannya kala itu bukan seperti orang-orang kebanyakan. “Pacaran kita kan memang nggak kayak orang-orang gitu, apel yang seperti orang normal gitu. Diapelin sama cowoknya kita sih enggak. (Tapi) janjian aja, ‘Ntar gua tunggu di Senen ya, udah ketemu di Senen,” terangnya.

Sempat kabur bersama sang pacar

Salah satu yang tak bisa dilupakkannya, adalah pengalamannya kabur bersama sang pacar dari keluarga ke Surabaya dan Bali.

“Terus kita pernah lari berduaan ke Surabaya pada saat itu, akhirnya kita jalan-jalan ke Bali pokoknya seneng sekali deh. Ya namanya pacaran, orang bilang sih mungkin pacaran nggak normal ya tapi bagaimana memang jiwa saya demikian mengatakan bahwa saya suka sama dia,” ucapnya.

Karena perasaan itulah, Dorce mengalami gejolak batin. “Nah, makanya dengan perasan begitu akhirnya saya mengalami suatu perlawanan dan akhirnya saya menemukan suatu keputusan siapa sih saya sebenernya. Akhirnya saya punya kesimpulan bahwa saya harus mencari satu daripada dua pilihan jadi perempuan atau jadi laki-laki,” ungkapnya.

Dia pun akhirnya memuruskan untuk menjadi perempuan dengan melakukan operasi perubahan kelamin pada 1983 sila. “Pilihan saya menjadi perempuan dan kenyataan dari dulu kita senengnya sama laki-laki, kalo kita sama perempuan batin kita itu udah ngga gimana ya, bertentangan deh,” imbuhnya.

Menurutnya, perubahan kelamin yang dilakukannya bukanlah usahanya untuk melawan takdir. Namun, karena dia merasa jiwanya adalah seorang perempuan. ”Makanya, kalo saat ini saya lakukan bukan berarti saya melawan takdir Tuhan. Tapi kenyataannya saya ingin mencari jati diri, mungkin saya mengatakan bahwa saya adalah perempuan,” tukasnya.

Baginya, apabila ada orang yang menilainya telah melakukan suatu keburukan, dia hanya bisa menyerahkannya kepada Tuhan.

“Orang mengatakan itu murtad dan sebagainya, saya kembalikan lagi kepada Tuhan,” ujarnya.

Dia mengaku hanya bisa berusaha untuk terus berbuat baik dengan kondisi dan apa yang dimilikinya.

“Tapi, dengan keperempuanan saya ini bukan berarti saya harus berbuat maksiat atau melacurkan diri, tapi dengan stu kegiatan sosial misal kita menyantuni anak yatim, fakir miskin yang seperti kita lihat dan dengar,” pungkasnya.***

sumber: hops.id

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.