Tak Terima Rekannya yang Meninggal karena Kecelakaan Dinyatakan Positif Covid-19, Ratusan Driver Ojol di Surabaya Jemput Paksa Jenazah Korban dari Rumah Sakit untuk Dimakamkan Sendiri

Ratusan pengemudi ojek online atau driver ojol di Surabaya ramai-ramai mendatangi RSUD dr Soetomo. Kedatangan mereka untuk menjemput paksa jenazah rekannya DAW (39) yang ditetapkan positif Covid-19 oleh rumah sakit.

Rekan-rekan DAW ini tidak terima dengan hasil tes swab rumah sakit dan berencana memakamkan jenazah korban tanpa prosedur Covid-19.

Menurut keterangan salah satu rekan korban Suroso, DAW tewas bukan karena virus Covid-19 melainkan kecelakaan yang dia alami pada Kamis (04/06/2020).

DAW yang sedang mengantar pesanan makanan salah satu pelanggan tiba-tiba dijambret di Perempatan Darmo Harapan.

“Saat itu Mbak DAW mengantarkan makanan pelanggannya, dia lalu dikiting (diikuti) orang. Kemudian di Perempatan Darmo Harapan (Sukomanunggal) diamperin itu lalu jatuh dan luka-luka,” terangnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Respon Gugus Tugas

Walau memang awalnya DAW ini masuk rumah sakit karena kecelakaan, namun belakangan ia diketahui beresiko tinggi terpapar Covid-19.

Hal ini diketahui dari hasil CT scan di salah satu rumah sakit swasta di Surbaya di mana paru-paru korban mengalami infeksi yang dikenal sebagai Ground-Glass Opacities (GGO).

“Di sana dokternya cukup teliti, dilakukan pemeriksaan ketat yang sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan,”

“Walaupun dia kecelakaan. Juga dilakukan rapid test dan hasilnya nonreaktif,” terang Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi SpBS, seperti yang dikutip dari Surya.co.id.

Setelah itu, barulah DAW dirujuk ke RSUD dr Soetomo untuk melakukan tes swab.

Hasil CT scan atau foto torax dan tes swab DAW
Hasil CT scan atau foto torax dan tes swab DAW

DAW pun sebenarnya juga akan menjalani operasi patah tulang akibat kecelakaan yang dia alami.

Namun nahas, DAW dinyatakan tewas pada Minggu (07/06/2020) sebelum tes swab yang menyatakan dirinya positif Covid-19 keluar.

“Swabnya ini perlu waktu. Dari hasil rapid-nya tes negatif, ada GGO, ada panas dan kecelakaan. Sembari menunggu (hasil tes swab) ternyata semakin berat sesaknya,”

“Pasien tersebut lalu meninggal sebelum dilakukan operasi karena rencananya akan dilakukan operasi (patah tulang, red),”

“Sebetulnya pihak keluarga sudah tahu kalau ini ada Covid-19 nya, tapi kami di RSUD dr Soetomo dijelaskan kalau PCR-nya belum keluar,” papar Joni.

sumber: Grid.ID

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.