Gaun Laura Anna Sebelum Dikremasi Bukan Busana Biasa, Jejak Digital Ungkap Fakta di Baliknya

Jenazah mendiang Laura tampak begitu anggun usai didandani dengan gaun berwarna hitam gemerlap.

Jenazah mendiang Laura Anna dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara.

Tak sedikit yang memuji kecantikan mendiang setelah didandani dan diletakkan di dalam peti.

Salah satu sahabatnya, yakni Karin Novilda atau yang kerap disapa Awkarin juga turut membagikan foto Laura Anna untuk yang terakhir kalinya.

Melalui akun Instagramnya @awkarin, dirinya mengunggah potret saat Laura sudah didandani.

Unggahan Awkarin tentang jenazah Laura Anna yang mengenakan gaun hitam.

Namun, baru-baru ini terkuak bahwa gaun yang dikenakan mendiang bukanlah gaun biasa.

Diketahui gaun tersebut merupakan gaun kesayangan sang selebgram.

Hal itu terungkap dari jejak digital unggahan lama mendiang melalui akun Instagramnya @edlnlaura.

Unggahan lama Laura Anna yang mengenakan baju dari teman-temannya.

Dalam foto yang ia unggah, tampak dirinya duduk di tempat berlatar belakang toilet.

Dalam unggahan lamanya, diketahui gaun tersebut merupakan kado dari sahabat-sahabatnya saat ia berulang tahun ke 19.

Ia tampak begitu bahagia mengenakan gaun berwarna hitam gemerlap itu.

Unggahan lama Laura Anna yang mengenakan gaun dari teman-temannya.

Bahkan, dirinya juga menuliskan rasa sayangnya pada teman-teman dan kado tersebut.

“Aku dan baju ultahku yang ke 19 tahun,” tulisnya.

“Dihadiahin sama cewek-cewekku kata mereka sekali sekali punya baju ultah, sayang banget,” lanjutnya.

Alasan Jenazah Laura Anna Dikremasi

Greta mengungkapkan, Laura semasa hidupnya pernah meminta dikremasi supaya abu jenazahnya tetap bisa disimpan di rumah dan selalu ditemani keluarga.

Dengan membawa abu jenazahnya pulang ke rumah, selebgram yang pernah menjalin asmara dengan Gaga Muhammad, itu diyakini tak akan sendirian.

“Dia selalu takut sendiri, harus selalu ada yang temenin, kalau langsung dikubur dia nanti sendirian,” kata Greta Irene, kakak Laura, saat dijumpai di Grand Heaven Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (16/12/2021).

“Jadi (abu jenazah Laura Anna) kita mau bawa pulang dulu ke rumah selama beberapa hari, supaya ada yang temenin dulu,” lanjutnya.

Greta menjelaskan, keputusan menyimpan abu jenazah Laura di rumah salah satunya dipertimbangkan berdasarkan permintaan almarhumah.

Rencananya, guci yang menjadi wadah penyimpanan abu jenazah Laura Anna akan diletakan di rumah selama 40 hari ke depan.

Setelah 40 hari, keluarga baru akan memutuskan langkah selanjutnya.

“Kira-kira 40 hari ya, tapi itu belum tentu juga ya. Perkiraannya sih 40 hari. Setelahnya kita juga masih nggak tahu,” kata Greta.

Adapun proses kremasi jenazah Laura Anna berjalan sekitar 3-4 jam.

Jenazah Laura dikremasi di Krematorium lantai 5 Grand Heaven Pluit dengan dihadiri keluarga, kerabat, hingga rekan-rekan selebritas.

Untuk diketahui, Laura Anna meninggal dunia pada 15 Desember di Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur.

Laura mengembuskan napas terakhir di usia 21 tahun. Jenazah sempat disemayamkan di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara. Pada Kamis (16/12), jenazah kemudian dikremasi.

Sementara di akhir hayat Laura Anna, dirinya masih tengah berjuang meneggakan keadilan.

Selanjutnya sidang dengan terdakwa Gaga Muhammad yang dilaporkan mendiang Laura Anna akan kembali dilanjutkan pada Selasa (21/12/2021) di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Sumber: Bangka Pos

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.