Pengertian Wacana, Ciri-Ciri, Syarat dan Wacana Berdasarkan Media Komunikasi

Pernahkah kamu mendengar kata wacana? Bahkan sekarang ini kata wacana sudah sangat umum digunakan, termasuk di tongkrongan ya.

Nah, agar sama-sama belajar, yuk simak ulasan mengenai wacana berikut:

Pengertian Wacana

Secara harafiah, wacana merujuk pada satuan bahasa terlengkap. Dimana dalam hirarki gramatikal, wawancara merupakan merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.

Pengertian Wacana Menurut Para Ahli

Berikut dibawah ini pengertian wacana menurut para ahli, antara lain:

Alwi, dkk (2003:42)

Alwi menyatakan Wacana merupakan rentetan kalimat yang berkaitan. Sehingga kalimat ini membentuk makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu.

Tarigan (dalam Djajasudarma, 1994:5)

Disisi lain, wacana diartikan sebagai satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat. Tak hanya dalam kalimat, juga dalam klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan. Adapun syarat ialah harus mampu memiliki awal dan akhir yang nyata.

Dari dua pendapat ahli tersebut, kesimpulannya adalah wacana merupakan satuan bahasa yang terstruktur dan juga lengkap. Penyajian secara teratur ini nantinya akan membentuk suatu makna yang disampaikan secara tertulis dan lisan.

Ciri – Ciri Wacana

Setelah memahami pengertian secara hafrafiah dari wacana, selanjutnya yang harus kamu ketahui adalah ciri-cirinya.

Adapun ciri-ciri dari wacana itu sendiri adalah sebagai berikut:

  • Memiliki suatu tema tertentu
  • Satuan terbesar, tertinggi dan bisa dikatakan terlengkap
  • Memiliki hubungan kontinuitas dan juga berkesinambungan
  • Memiliki hubungan koherensi
  • Memiliki hubungan kohesi
  • Medium bisa lisan maupun tulis
  • Harus berkesesuaian dengan konteks

Wacana sendiri juga dapat dibedakan berdasarkan beberapa penggolongan. Tak lain adalah atas wacana ilmiah dan nonilmiah. Dapat dibedakan pula atas wacana fiksi dan nonfiksi.

Berbagai macam penggolongan ini tak lain disebabkan oleh perbedaan dasar penggolongan masing-masing.

Penulis dapat membedakan wacana menurut dasar penggolongan tertentu, dengan syarat masih sesuai kebutuhan pembahasannya.

Wacana bedasarkan cara pemaparannya di golongkan dalam lima bentuk, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Narasi (kisahan)
  • Deskripsi (perian)
  • Eksposisi (paparan)
  • Argumentasi (bahasan)
  • Persuasi (pengaruh)

Syarat – Syarat Pembangunan Wacana

Demi menghasilkan wacana yang baik, tentunya kita harus memperhatikan persyaratan dalam pembangunan wacana. Dimana syarat harus kohesif dan koheren.

Bila wacana tersebut kohesif dan koheren, diciptakanlah wacana yang memiliki kepaduan, kesatuan juga kelengkapan;

1). Kepaduan Wacana

Pertama adalah mencapai kepaduan, dengan langkah-langkah yang harus memiliki kemampuan merangkai kalimat dan paragraph.

Sehingga bertalian secara logis dan padu. Dimana demi mempertahankan kalimat atau paragraf agar tetap logis kita harus menggunakan kata hubung.

2). Kesatuan Wacana

Persyaratan penulisan wacana yang baik tak lain ialah prinsip kesatuan. Dimana tiap paragraf sebagai penyusun wacana diharuskan memiliki keterkaitan yang dibahas.

3). Kelengkapan Wacana

Wacana bisa dikatakan lengkap apabila dalamnya terdapat paragraf-paragraf yang menjadi inti dari suatu pembahasan.

Pembahasan yang diangkat dalam wacana juga harus tersaji secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran.

Wacana Berdasarkan Media Komunikasi

Jika dilihat berdasarkan media komunikasi, wacana bisa dibedakan menjadi dua. Antara lain adalah wacana lisan dan wacana tulis dengan penjelasan sebagai berikut:

Wacana Lisan

Henry Guntur Tarigan mendefinisikan wacana lisan sebagai wawancara yang dilakukan dengan kata-kata.

Sedangkan Mulyana mendefinisikan wacana lisan sebagai wacana yang disampaikan secara langsung dalam bahasa verbal. Adapun ciri-ciri wacana lisan adalah sebagai berikut:

1). Wacana lisan dalam hal ini memerlukan daya simak yang tinggi agar interaksi tidak terputus.

2). Wacana lisan pada haikatnya sangat sulit diulang. Dalam arti mengulang hal yang sama dengan ujaran pertama.

3). Wacana lisan dapat dilengkapi dengan gerakan anggota tubuh. Dimana gerakan ini dimaksudkan untuk memperjelas makna yang dibicarakan.

4). Wacana lisan biasanya lebih pendek daripada wacana tulis.

5). Wacana lisan biasanya melibatkan unsur kebiasaan atau pengetahuan yang telah diketahui bersama.

Wacana Tulis

Masih menurut Henry Guntur Tarigan, wacana tulis merupakan wacana yang disampaikan secara tertulis. Biasanya dilakukan melalui media tulisan.

Sebab hingga sekarang ini, tulisan masih merupakan media yang sangat efektif dan efisian untuk menyampaikan berbagai gagasan.

Juga memberikan wawasan, ilmu pengetahuan, atau apapun yang dapat mewakili kreativitas manusia.

Begitu juga dengan wacana yang dapat direalisasikan dalam bentuk kata, kalimat, paragraf atau karangan yang utuh. Adapun ciri –ciri aacana lisan adalah sebagai berikut:

1). Wacana tulis biasanya panjang, serta menggunakan bentuk bahasa yang baku.

2). Wacana tulis dapat dilihat kembali tanpa ada perbedaan signifikan pada unit–unit kebahasaannya.

3). Wacana tulis memiliki unsur kebahasan yang lengkap.

Demikian artikel kami mengenai wacana yang mengulas mulai dari pengertian, ciri-ciri, syarat dan pengelompokan wacana.

Semoga ulasan kami membantu kamu, khususnya menambah wawasan baru mengenai wacana. Terimakasih sudah singgah.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.