Pengertian Use Case, Komponen, Fungsi dan Manfaat Use Case

Pengertian Use Case adalah sebuah teknik yang saling berkesinambungan antara aktor dan juga sistem. Atau dengan kata lain kegiatan atau interaksi secara umum digunakan, guna mengembangkan software / sistem informasi, guna memperoleh kebutuhan fungsional dari sistem yang ada. Komponen tersebut kemudian menjelaskan komunikasi antara actor,  dengan sistem yang ada. Dengan demikian, use case dapat dipresentasikan dengan urutan yang sederhana, dan akan mudah dipahami oleh para konsumen.

Use case adalah layanan yang juga merupakan fungi yang ada pada sistem untuk para penggunanya, sedangkan Use case diagram, adalah gambaran efek fungsionalitas yang diharapkan oleh sistem. Komponen ini sangat membantu ketika sedang menyusun requitment pada sebuah sistem, kemudian mengkomunikasikan rancangan aplikasi tersebut pada konsumen, dan juga merancang test case untuk berbagai fiture yang ada di sistem.

Use case dapat digunakan atau diaplikasikan pada use case lainnya, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari, caranya adalah dengan menarik keluar fungsional yang common.

Komponen Use Case

Komponen pada use case hanya terdiri dari tiga komponen, yaitu sistem, actor, dan use case itu sendiri. Berikut adalah penjelasan komponen dari use case diagram:

1). Sistem

Sebagai batasan sistem yang ada pada relasi dengan actor yang biasa menggunakannya dari luar sistem, dan fitur-fitur yang harus disediakan dalam sistem. Perangkat akan digambarkan dengan pola segi empat yang akan membatasi semua use case yang ada dalam sistem terhadap pihak dimana sistem tersebut akan berinteraksi. Sistem tersebut akan dibeli label sesuai dengan nama label tersebut, tapi umumnya sistem ini tidak diberi gambar karena tidak terlalu memberikan arti bagi diagram tersebut.

2). Actor

Actor sebenarnya bukan bagian dari diagram, akan tetapi actor ini adalah salah satu alat untuk menciptakan use case diagram jadi lebih mudah. Actor ini akan digunakan untuk menjelaskan sesuatu atau juga seseorang yang sedang berinteraksi dengan sistem. Actor akan memberikan informasi pada sistem, hanya akan menerima informasi dari sistem, atau juga keduanya (yaitu memberikan informasi dari sistem, atau menerima informasi dari sistem). Disini Actor juga tidak akan memiliki kontrol terhadap use case itu sendiri, namun hanya diberikan gambaran umum atau juga spesifik, guna memudahkan Anda dalam menggunakan hubungan atau relationship yang ada.

Ada beberapa hal yang memungkinkan actor berhubungan dengan sistem lainnya, antara lain:

  1. Ketika seseorang ataupun pihak lain akan mengelola sistem tersebut.
  2. Adanya kepentingan terhadap sistem, dimana arus informasi baik untuk si penerima maupun inputan sistem saling berkepentingan.
  3. Adanya external resource yang digunakan oleh sistem tersebut.
  4. Adanya sistem lain yang tengah berinteraksi dengan sistem yang dibuat.

3). Use case

Use Case adalah gambaran fungsional dari sebuah sistem. Dengan demikian, antara konsumen dan juga pengguna pada sistem tersebut, akan mengerti atau paham mengenai fungsi sistem yang tengah dibangun.

Fungsi dan Manfaat Use Case

Use case memiliki fungsi dan manfat yang baik untuk para pembuat dan juga para konsumen.

Fungsi use case, antara lain:

  1. Dapat memperlihatkan urutan aktifitas proses yang ada pada sistem
  2. Dapat menggambarkan prose bisnis dan juga urutan aktivitas yang ada dalam sebuah proses

Adapun manfaat use case, diantaranya:

  1. Untuk memudahkan komunikasi dengan menggunakan domain expert dan juga end user.
  2. Adanya Interface yang harus dimiliki oleh sebuah sistem.
  3. Memberikan kepastian pemahaman yang pas, tentng requirement atau juga kebutuhan sebuah sistem.
  4. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi, siapa yang sedang berinteraksi dengan sistem, dan juga apa yang harus dilakukan untuk sistem tersebut.
  5. Biasanya digunakan untuk verifikasi.

Relasi dalam Use Case

Dalam use case terdapat beberapa relasi, antara lain sebagai berikut:

1). Association

Association merupakan teknik mengindentifikasi interaksi yang dilakukan oleh actor tertentu dengan use case tertentu pula. Hal ini digambarkan dengan garis antara actor tehadap use case tersebut. Asosiasi ini biasanya ditandai dengan garis 1 arah (ditandai dengan garis anak panah), jika terjadi komunikasi 2 arah, maka tanda panas tidak akan diperlukan.

2). Generalization

Generalization merupakan teknik mengindetifikasi relasi antara 2 aktor can juga 2 Use case, dimana salah satunya akan meng- inherit dan juga menambah  atau override sifat dari perangkat lainnya. untuk teknik penggambarannya menggunakan garis bermata panah yang kosong. Garis akan diambil dari yang meng-inherit kemudian mengarah ke yang di-inherit.

3). Dependency

Dependency terbagi menjadi dua macam, yaitu include dan juga extend, berikut penjelasannya:

  • Include
    Include berfungsi untuk mengindentifikasi hubungan antara dua use case, dimana use case yang satu akan memanggil use case yang lainnya. Apabila terdapat beberapa use case dengan aktifitas yang sama, maka bagian aktifitas tersebut akan dijadikan aktifitas tersendiri, dengan relasi dependensi use case semula ke use case yang baru. Biasanya digambarkan dengan garis putus-putus dengan mata panah notasi include pada garis. Kemudian mata panah diarahkan sesuai dengan arah yang memanggil.
  • Extend
    Pemanggilan pada extend memerlukan kondisi tertentu, dengan itu maka akan berlaku dependensi. Konsep extend ini berbeda dengan konsep extend dalam program Java. Dependensi digambarkan dengan dependensi incude namun dengan arah panah yang berlawanan.

4). Aggregation

Aggregation merupakan sebuah bentuk association yang maka elemen yang satu akan berisi elemen lainya.

Langkah – Langkah Membuat Use Case

Dalam pembuatan sebuah use case, terdapat langkah-langkah yang diharus dikerjakan dengan baik, antara lain :

  1. Mengindentifikasi para pelaku bisnis
  2. Mengindentifikasi use case sebagai persyaratan bisnis
  3. Membuat diagram sebagai model use case
  4. Mendokumentasikan naratif use case sebagai persyaratan bisnis

Selain itu, terdapat practical guidance yang juga perlu diperhatikan ketika membangun diagram use case, antara lain:

  1. Set konteks untuk target sistem
  2. Mengidentifikasi semua actor
  3. Mengidentifikasi semua use case
  4. Mendefinisikan semua asosiasi dari setiap actor dan setiap use case
  5. Mengevaluasi setiap actor dan juga setiap use case , guna mendapatkan kemungkinan perbaikan
  6. Mengevaluasi setiap use case guna dependensi include
  7. Mengevaluasi setiap use case guna dependensi exclude
  8. Mengevaluasi setiap actor dan juga setiap use case untuk generalisasi.

Itulah ulasan mengenai pengertian use case, komponen, fungsi dan manfaat use case. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda mengenai use case.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.