Pengertian Transistor, Jenis-Jenis, Fungsi dan Cara Kerja Transistor

Transistor ialah suatu komponen elektronika yang digunakan untuk penguat. Komponen ini biasanya digunakan sebagai pemutus arus, penghubung, penstabil tegangan, modulasi sinyal dan lain-lain.

Transistor sendiri juga berfungsi sebagai keran listrik yang, berdasarkan tegangan inputnya. Fungsi ini memungkinkan tampilan yang akurat dari listrik yang berasal dari sumber listrik.

Untuk lebih lengkapnya mengenai transistor, yuk simak ulasan mengenai pengertian transistor, jenis, fungsi dan cara kerja transistor berikut ini!

Pengertian Transistor

Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai jenis fungsi, seperti pengontrol, penguat osilator, penyearah atau disebut juga dengan modulator.

Dari pengertian transistor, dapat dipastikan bahwa komponen ini memiliki peran yang sangat penting dalam rangkaian elektronika.

Hampir semua perangkat elektronik akan menggunakan transistor, karena peran transistor ini sebagai pemenuhan kebutuhan dalam suatu rangkaian.

Sedangkan untuk perangkat elektronik yang mengandalkan transistor, seperti komputer, televisi, audio amplifier, smartphone, pemutar video, pemutar audio, power supply, konsol game dan elektronik lainnya.

Jenis – Jenis Transistor

Beberapa transistor hanya membutuhkan arus yang kecil atau tegangan yang kecil ketika ingin mengaktifkannya. Namun, ada juga yang membutuhkan tegangan saat ingin mengoperasikannya.

Banyak sekali jenis transistor yang bisa kita temukan di dunia elektronika. Maka penting bagi kamu yang berkecimpung dalam dunia teknologi, mengetahui jenis masing-masing transistor sebagai berikut:

1). UJT atau Unijunction Transistor

Transistor UJT ini merupakan jenis transistor yang memiliki 1 kaki emitor dengan 2 basis. Kegunaan transistor UJT jenis ini adalah untuk saklar elektronik.

Pada transistor UJT jenis ini terdapat UJT saluran N dan juga UJT saluran P. Untuk masing-masing UJT tersebut tentunya memiliki fungsi yang berbeda-beda, sehingga harus mengenali keduanya.

2). FET atau Field Effect Transistor

Transistor jenis FET ini memiliki kelebihan yang bisa diunggulkan. Apabila dibandingkan transistor jenis lain. Hal ini dikarenakan transistor jenis ini memiliki daya yang jauh lebih besar.

Wajar saja transistor ini lebih diunggulkan, karena harga yang ditawarkan juga cenderung lebih mahal. Transistor ini hanya digunakan pada bagian tertentu saja.

3). Mosfet

Transistor jenis MOSFET ini memiliki 1 saluran, dua gerbang dan satu sumber. Harap dicatat bahwa MOSFET ini memiliki impedansi input yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan transistor biasa. Hal ini mempengaruhi harga yang cenderung lebih mahal.

Penggunaan transistor mosfet ini dapat digunakan pada penguat RF di receiver, agar mendapatkan amplifikasi yang jauh lebih tinggi dan juga noise yang lebih rendah. Saat menggunakan mosfet ini harus diperhatikan dari segi perakitan dan juga pengemasannya, karena komponen di dalamnya tidak tahan elektrostatis.

Fungsi Transistor

Dalam dunia elektronika tidak dapat dipungkiri bahwa transistor memiliki peranan yang sangat penting, baik itu untuk analog maupun untuk digital. Pada rangkaian digital ini transistor dapat digunakan sebagai perangkat saklar.

Namun transistor tidak digunakan sebagai saklar biasa, melainkan menjadi saklar kecepatan tinggi pada perangkat digital. Adapun beberapa fungsi transistor adalah sebagai berikut:

1). Transistor Sebagai Saklar Elektronik

Dengan mengatur bias transistor sampai transistor jenuh, diperoleh hubungan pendek antara konektor dan kaki emitor. Momen ini kemudian bisa dimanfaatkan transistor sebagai sakelar.

2). Transistor sebagai Penguat Arus

Transistor dapat digunakan sebagai rangkaian catu daya tentunya dengan tegangan yang disetel. Untuk digunakan sebagai fungsi penguat arus, transistor harus dibias pada tegangan konstan pada basisnya. Sehingga tegangan konstan yang dikeluarkan dari emitor.

Umumnya untuk mendapatkan tegangan dasar agar tetap menggunakan dioda zener. Transistor dalam fungsi ini biasanya digunakan sebagai penguat sinyal AC dan lain-lain.

Cara Kerja Transistor

Dari sekian banyak jenis transistor modern saat ini, pada awalnya hanya ada 2 jenis transistor dasar. Keduanya adalah transistor biopolar “BJT atau transistor biopolar” dan FET “Field-Effect Transistor” yang cara kerjanya berbeda.

1). Transistor Biopolar

Dinamakan demikian karena saluran konduksi utama menggunakan 2 polaritas pembawa muatan elektron dan hole, untuk membawa muatan atau arus listrik.

Pada BJT, arus listrik utama harus melewati suatu daerah atau lapisan batas yang disebut depletizon. Ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi agar dapat mengatur aliran arus utama.

2). FET “Field-Effect Transistor”

Disebut juga transistor unipolar, yang hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan “Field-Effect Transistor, tergantung jenis FET”. Dalam FET arus listrik terutama mengalir di zona konduksi sempit dengan zona deplesi samping.

Kemudian ketebalan daerah batas ini dapat diubah dengan mengubah tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan konduksi yang diketahui.

Demikian artikel kami mengenai pengertian transistor, jenis, fungsi dan cara kerja transistor.

Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai pengertian transistor. Terimakasih ya sudah berkenan untuk berkunjung.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.