Pengertian Thaharah, Hukum, Dalil, Jenis Air, Tata Cara dan Hikmah Thaharah

Didalam islam kita diperintahkan untuk bersuci dari hadas ataupun najis yang biasa kita sebut dengan thaharah. Bersuci termasuk amalan penting bagi umat muslim. Apalagi kita adalah seorang ibu atau orangtua.

Kita perlu mengajarkan amalan ini kepada anak kita karena juga merupakan syarat sah dalam menunaikan ibadah. Meskipun terlihat sudah bersih belum tentu bisa kita katakan suci, makanya islam mengajarkan bertaharoh dengan baik.

Untuk pembahasan lebih lanjut, yuk simak ulasan kami mengenai thaharah dibawah ini.

Pengertian Thaharah

Menurut bahasa, thaharah artinya bersuci. Dalam istilah thaharah yaitu suci dari hadas dan najis. Dalam KBBI thaharah artinnya suci, bersih atau kesucian badan yang diwajibkan bagi orang yang beribadah.

Dari pengertian tersebut bisa kita simpulkan bahwa thaharah adalah membersihkan diri, pakaian dan tempat dari najis serta hadas sehingga seseorang baru diperbolehkan melakukan ibadah

Hukum dan Dalil Tentang Thaharah

Dalil tentang thaharah telah tertulis dalam Quran surat Al Baqarah ayat 222. Allah SWT berfirman menyukai orang-orang yang bertaubat dan bersuci.

اِنَّاللّٰهَيُحِبُّالتَّوَّابِيْنَوَيُحِبُّالْمُتَطَهِّرِيْنَ

Artinya: Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.

Selain itu, didalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, rasulullah SAW, “ allah tidak menerima sholat yang tidak disertai dengan bersuci.

Macam – Macam Thaharah

Ada dua macam thaharah yang sangat penting kita ketahui

1). Thaharah Ma’nawi

Yang dimaksud dengan thaharah ma’nawi adalah bersuci rohani. Berarti kita perlu membersihkan diri kita dari segala penyakit hati.

Seperti iri hati, dengk, riya dan sifat-sifat yang membuat allah SWT menjadi murka. Kita harus sentiasa memperbaiki kita dan menjaga kesucian diri setiap saat agar lindungan allah selalu kita dapatkan.

2). Thaharah Hissiayah

Yang dimaksud dengan thaharah hissiyah adalah suci jasmani atau bisa dikatakan membersihkan diri dari segala kotoran yang ada dalam tubuh kita. Seperti yang berupa hadas besar dan juga najis. Thaharah ini bisa menggunakan air seperti melalui berwudhu, mandi, tayamum dan mandi wajib.

Jenis Air dalam Thaharah

Pada saat bersuci tentu paling dominan orang menggunakan air. Dalam memilih air untuk bersuci tentu kita tidak bisa memanfaatkan air sembarangan.

Dalam tharah telah diatur beberapa jenis air yang sah digunakan untuk thaharah yaitu Air hujan, Air sumur, Air laut, Air sungai, Air salju, Air telaga dan Air embun.

Kategori air dalam pembahasan thaharah tentu ada yang bisa mensucikan dan ada yang tidak bisa digunakan untuk bersuci. Berikut penjelasannya.

1). Air Mutlak

Air mutlah adalah air yang suci lagi mensucikan dapat kita manfaatkan untuk membersihkan diri dari hadas dan najis. Para ulama fiqih telah menyepaati tujuh air yang telah disebutkan tadi tergolong air mutlak.

Namun, ini juga berkaitan dengan zat yang mempengaruhi 7 air tersebut. Misalnya terkena kotoran dan najis tentu hukum air akan berubah.

2). Air Musyammas

Air musyammas adalah air yang suci yang dapat mensucikan, namun makruh kita manfaatkan untuk bersuci.

Contoh air ini adalah air yang panas karena pengaruh cahaya matahari langsung yang terletak ditempat logam. Air ini bisa jadi air yang mutlak apalagi airnya sudah dingin.

3). Air Musta’mal

Air musta’mal adalah air yang dianggap suci namun tidak dapat mensucikan. Air ini tentu tidak bisa kita manfaatkan untuk menghilangkan najis yang terdapat dalam tubuh kita. Air musta’mal tidak bisa kita manfaatkan apabila tidak memenuhi jumlah yang seharusnya.

Para ulama dan kitab fiqih menjelaskan volume air yang bisa kita manfaatkan adalah dua qullah ada yang mengkakulasikan ukuran bak air sekitar 2 x 2 meter persegi.

Jika jumlah mencukupi air masih bisa kita gunakan untuk bersuci namun, jika kurang maka air tersebut tetap air yang suci namun tidak mensucikan.

4). Air Mutanajis

Air mutanajis adalah air yang terkena oleh najis. Meskipun volume air mencukupi sebanyak 2 qullah tetapi bentuk air yang dimasuki najis berubah tetap saja air ini tidak dapat mensucikan.

Jadi sudah jelas bahwa air yang tergolong mutanajis tidak bisa kita gunakan untuk bersuci karena zat air tersebut memang sudah berubah tidak suci lagi.

Tata Cara Melaksanakan Thaharah

Ada beberapa cara thaharah yang diajarkan oleh islam yaitu dengan berwudhu, tayamum, mandi wajib.

1). Berwudhu

Dalam pelaksanaan wudhu tentu dapat menghilangkan hadas kecil ketika kita akan melaksakan ibadah solat. Ini juga berkaitan dengan syarat sah solat.

Pelaksanaan wudhu tentu dimulai dengan berniat dan menyelesaikan rukun wudhu, seperti mencuci muka, tangan, kaki dan anggota wudhu lainnya.

2). Tayamum

Pilihan tayamum tidak bisa sembarangan, bertayamum bisa kita lakukan karena kita memiliki uzur saat memperoleh air. Seperti memang dalam kendaraan dan tidak memperoleh air atau dalam keadaan sakit yang tidak bisa menggunakan air.

Pelaksanaan tayamum adalah dengan menggunakan tanah, debu atau batu yang dianggap suci tidak tersentuh najis seperti kotoran. Pelaksaannya dengan cara meletakkan kedua tangan kita diatas debu tersebut kemudian usapkan ke wajah sebanyak 2 kali dan lanjut ke siku tangan.

3). Mandi Wajib

Mandi wajib adalah membersihkan dan mensucikan kembali diri dari hadas besar. Misal kita telah menyelesaikan haid. Maka kita hariu melaksanakan mandi wajib agar kita bersih dari hadas tersebut.

Melaksanakannya tentu juga harus dengan tata cara yang benar. Dengan membaca doa  dan niat bahwa kita memang mandi untuk mengangkatkan hadas yang terdapat pada tubuh kita.

Hikmah Thaharah

Berikut dibawah ini hikmah dari thaharah, antara lain sebagai berikut.

1). Melakukan thaharah adalah cara kita mengakui bahwa fitrah manusia adalah suci.

2). Melakukan thaharah agar kita bisa menjaga kemuliaan sebagai umat.

3). Mempersiapkan diri dalam kondisi yang baik saat kita sedang mengadap menemui allah ketika ibadah ataupun tidak.

4). Thaharah juga termasuk ikhtiar dalam menjaga kesehatan.

Demikian ulasan kami mengenai pengertian, hukum dan dalil , macam, jenis air, tata cara dan hikmah thaharah.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman yang berkaitan dengan thaharah. Terimakasih ya sudah berkunjung.

 

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.