Pengertian Suku Bunga, Jenis, Fungsi Serta Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

Sebagai nasabah bank tentunya sudah mengetahui apa itu suku bunga. Namun kenyataannya masih banyak orang yang mungkin belum familiar dengan suku bunga bank.

Sebelum mengenal lebih jauh tentang produk dan layanan di perbankan, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu suku bunga bank.

Untuk itu simak informasi yang akan kami berikan dibawah ini.

Pengertian Suku Bunga

Secara sederhana, suku bunga adalah timbal balik yang diperoleh kreditur atas dana yang dipinjamkan kepada debitur. Kreditur adalah sebutan untuk orang yang memberikan pinjaman, sedangkan debitur adalah orang yang meminjam.

Suku Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh bank kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar nasabah kepada bank (jika nasabah mendapat fasilitas pinjaman).

Umumnya, perhitungan bunga dinyatakan dalam persentase. Nominal bunga yang harus dibayar adalah persentase dari total pinjaman.

Misalnya, Andi meminjam uang ke bank sebesar Rp20.000.000 (dua puluh juta rupiah) dengan tingkat bunga 2% per bulan.

Jadi, besar bunga yang harus dibayar Rudi adalah Rp20.000.000 X 2% = Rp400.000. Jadi, besar bunga 2% yang harus dibayar Rudi adalah Rp 400.000 per bulan.

Bunga tidak hanya berlaku dalam konteks pinjaman, dalam konteks investasi bunga memiliki arti lain. Bunga dalam investasi adalah keuntungan investor atas dana yang diinvestasikannya.

Perhitungan bunga juga sama seperti dalam konteks pinjaman, yang dinyatakan dalam persen.

Jenis Suku Bunga di Perbankan

Berdasarkan bentuknya, jenis suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu suku bunga kredit dan suku bunga simpanan. Dibawah ini kami berikan penjelasannya:

1). Suku Bunga Kredit

Suku bunga kredit adalah jenis suku bunga yang digunakan dalam pinjam meminjam. Jenis suku bunga pinjaman diklasifikasikan berdasarkan sifat dan perhitungannya.

Suku bunga menurut sifatnya:

1). Suku bunga tetap (fixed), yaitu suku bunga yang jumlahnya tidak berubah selama periode kredit.

2). Suku bunga mengambang (floating), yaitu suku bunga yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan tingkat bunga pasar selama periode kredit.

Suku bunga berdasarkan perhitungan:

1). Suku bunga flat yaitu bunga pinjaman dihitung dari jumlah awal pokok pinjaman dan dibagikan secara proporsional berdasarkan jangka waktu kredit.

2). Suku bunga efektif yaitu bunga pinjaman dihitung dari sisa pokok pinjaman. Sehingga jumlah bunga yang dibayarkan akan berkurang seiring dengan berjalannya tenor.

3). Suku bunga anuitas yang merupakan kombinasi dari suku bunga flat dan suku bunga efektif. Bunga dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman (suku bunga efektif), tetapi didistribusikan secara proporsional berdasarkan jangka waktu (suku bunga tetap).

2). Suku Bunga Simpanan

Suku bunga simpanan adalah suku bunga yang digunakan dalam menghitung simpanan. Berbeda dengan suku bunga pinjaman, perhitungan suku bunga deposito lebih sederhana.

1). Simpanan tabungan yaitu bunga yang diberikan bank kepada nasabahnya berdasarkan jumlah tabungannya. Besaran nominal bunga tentunya berbeda-beda antara satu nasabah dengan nasabah lainnya.

2). Simpanan deposito yaitu bunga yang diberikan bank kepada nasabah yang membuka tabungan deposito. Besaran nominal bunga deposito biasanya sama karena besaran deposito tidak akan berubah selama jangka waktu yang ditentukan.

Fungsi Suku Bunga

Suku bunga memberikan keuntungan dari jumlah uang yang dipinjamkan kepada pihak lain atas dasar perhitungan waktu dan nilai ekonomi.

Tinggi rendahnya keuntungan ditentukan oleh tinggi rendahnya suku bunga. Fungsi suku bunga dalam perekonomian adalah sebagai berikut:

1). Membantu arus tabungan menuju investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

2). Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, umumnya memberikan dana kredit untuk proyek-proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.

3). Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan uang dari suatu negara.

4). Merupakan alat penting mengenai kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.

Sedangkan menurut Sunariyah (2013), suku bunga dalam suatu perekonomian memiliki fungsi sebagai berikut:

1). Menarik investor untuk menanamkan dananya.

2). Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagai alat kontrol bagi pemerintah untuk mengarahkan dana atau investasi di sektor ekonomi.

3). Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter untuk mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.

4). Pemerintah dapat memanipulasi suku bunga untuk meningkatkan produksi, sehingga suku bunga dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

Menurut Kasmir (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga (pinjaman dan simpanan) adalah sebagai berikut:

1). Kebutuhan Dana

Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana simpanan yaitu seberapa besar dana yang dibutuhkan.

Jika bank kekurangan dana sedangkan pengajuan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan bank agar dana tersebut dapat cepat tercukupi adalah dengan menaikkan suku bunga simpanan.

Namun, kenaikan suku bunga deposito juga akan meningkatkan suku bunga pinjaman.

2). Target Laba

Yang diinginkan oleh faktor ini adalah khusus untuk bunga pinjaman. Sebaliknya jika dana di simpanan banyak di bank, sedangkan pengajuan pinjaman kecil maka bunga simpanan akan berkurang karena ini memberatkan.

3). Kualitas Jaminan

Kualitas penjaminan juga ditujukan untuk bunga pinjaman. Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dikenakan dan begitu pula sebaliknya.

4). Kebijakan Pemerintah

Dalam menentukan baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batas yang ditetapkan oleh pemerintah.

5). Jangka Waktu

Jangka waktu sangat menentukan. Semakin panjang jangka waktu pinjaman maka semakin tinggi tingkat bunganya, hal ini disebabkan tingginya risiko gagal bayar di kemudian hari. Dan sebaliknya, jika pinjamannya jangka pendek, bunganya relatif rendah.

6). Reputasi Perusahaan

Reputasi perusahaan juga menentukan tingkat suku bunga, terutama untuk bunga pinjaman. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan mendapatkan kredit akan menentukan tingkat bunga yang akan dikenakan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid memiliki resiko kredit macet yang relatif kecil dikemudian hari dan sebaliknya.

7). Produk yang Kompetitif

Untuk produk yang kompetitif, bunga pinjaman yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.

Hal ini disebabkan produk yang bersaing dengan tingkat perputaran produk yang tinggi sehingga pembayaran diharapkan lancar.

8). Hubungan Baik

Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan pada seseorang atau lembaga. Dalam prakteknya, bank mengklasifikasikan nasabah antara nasabah utama dan nasabah biasa.

Klasifikasi ini didasarkan pada keaktifan dan loyalitas nasabah yang bersangkutan kepada bank. Nasabah yang memiliki hubungan baik dengan bank tentunya penentuan suku bunganya juga berbeda dengan nasabah biasa.

9). Persaingan

Dalam kondisi yang labil dan bank kekurangan dana, sedangkan tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat, bank harus bersaing ketat dengan bank lain.

Untuk bunga pinjaman harus di bawah bunga kompetitor agar akumulasi dana bisa tersalurkan, meski margin keuntungan menyusut.

10). Jaminan Pihak Ketiga

Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung segala resiko yang ditanggung oleh penerima kredit.

Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik dan loyalitas kepada bank, maka bunga yang dikenakan juga berbeda.

Demikian artikel kami tentang pengertian suku bunga, lengkap dengan jenis, fungsi dan faktor yang mempengaruhi suku bunga.

Semoga ulasan kami dapat membantu, terutama menambah pengetahuan kamu mengenai suku bunga. Terima kasih telah berkunjung.

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.