Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli, Fungsi dan Tujuan MSDM

Manajemen Sumber Daya Manusia atau lebih dikenal dengan singkatan MSDM merupakan bagian penting dari proses keberhasilan organisasi.

Bagaimana tidak, sebab MSDM lah yang bertanggungawab atas seluruh proses yang melibatan Sumber Saya Manusia dalam sebuah organisasi.

MSDM berperan sejak awal proses analisa terhadap jabatan dan kebutuhan pekera, rekrutmen, penilaian, menampung dan meperbaiki keluhan bahkan sampai proses efektivitas sebuah organisasi.

Nah, maka dari itu penting sekali untuk memahami peran dari MSDM ya sob, maka dari itu yuks kita bahas hal-hal terkait MSDM!

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Berikut dibawah ini pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.

1). Pengertian MSDM Menurut Guest (1987)

Manajemen sumber daya manusia (SDM) terdiri dari satu set kebijakan yang dirancang untuk memaksimalkan integrasi organisasi, komitmen karyawan, fleksibilitas dan kualitas kerja.

2). Pengertian MSDM Schuler, Dowling, Smart dan Huber (1992:16)

Manajemen Sumber Daya Manusia / HRM adalah pengakuan akan pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam berkontribusi pada tujuan organisasi, dan penggunaan beberapa fungsi dan aktivitas untuk memastikan bahwa SDM digunakan dengan benar, efektif dan adil untuk kepentingan individu, organisasi, dan Publik.

3). Pengertian MSDM Menurut Cushway (1994:13)

Cushway (1994:13) mendefenisikan Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai bagian dari proses untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.

Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia

Setelah memahami defennisi dari Manajemen SUmber Daya Manusia tentunya kita bertanya-tanya tentang bagaimana sih sejarah terbentuknya MSDM, nah sebuah tonggak yang sangat penting dalam menandai kebutuhan sumber daya manusia adalah munculnya revolusi Industri di Inggris.

Dampak Revolusi Industri tidak hanya mengubah cara produksi, tetapi juga penanganan sumber daya manusia yang berbeda dari sebelumnya, kelahiran berbagai perusahaan dengan penggunaan teknologi yang memungkinkan produksi massal barang dengan menggunakan banyak tenaga manusia.

Penggunaan energi secara besar-besaran ini akan menuntut pemilik perusahaan mulai memikirkan gaji, penempatan, perlakuan terhadap karyawan termasuk kesejahteraan mereka.

Akhirnya terbentuk  “Sekretaris Kesejahteraan” (Hasibuan, yang memiliki tugas Pokok untuk memikirkan bagaimana merumuskan kebutuhan ekonomi pekerja dan mencegah pekerja agar jangan membentuk serikat pekerja.

Dengan semakin banyaknya organisasi berskala besar, manajer puncak merasa bahwa mereka tidak lagi mampu menangani masalah kesejahteraan seluruh pekerja, jadi sekretaris kesejahteraan diperlukan untuk membantu manajemen dalam memenuhi kebutuhan tersebujt.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Sekretaris kesejahteraan sebenarnya adalah pelopor adanya spesialis yang menangani manajemen sumber daya manusia.

Revolusi Industri yang lahir di Inggris telah “menyebar” ke berbagai dunia pada awal abad ke-20, terutama di daratan Eropa dan Amerika Utara.

Salah satu dampak dari Revolusi Industri ini adalah meningkatnya jumlah perusahaan besar yang bergerak dalam bidang ekonomi seperti industri, perdagangan dan pertambangan.

Perkembangan ini juga berdampak pada kehidupan manajemen umum dan manajemen sumber daya manusia secara khusus. Dua tokoh besar yang menjadi bapak manajemen adalah Frederick W. Taylor dan Henry Fayol.

Taylor memandang gerakan manajemen ilmiah sebagai upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas, sementara Fayol lebih fokus pada peningkatan keterampilan pemecahan masalah manajerial.

Namun perbedaan ini justru membuat kedaunya aling melengkapi dalam pengemabangan Manajaemen Sumber Daya Manusia. Munculnya berbagai teori motivasi pada tahun 1940-an dengan Abraham H. Maslow sebagai pionirnya adalah bukti bahwa perlunya perhatian pada unsur manusia dalam sebuah organisasi.

Kebutuhan manusia membutuhkan pemenuhan secara hierarkis, untuk mendukung pencapaiannya dalam bekerja. Semua ini perlu mendapat perhatian dalam manajemen sumber daya manusia sehingga seiring berkembangnya dunia industi dan pemahaman mengenai pentingnya kesejahteraan SDM maka perkembangan sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia pun  terus berlanjut.

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Sebagai bagian penting dalam proses organisasi tentunya Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki fungsi yang penting, ada banyak fungsi MSDM dalam organisasi yang jika dikelompokkan terbagi ke dalam lima fungsi sebagai berikut:

1). Fungsi Perencanaan pada kebutuhan Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan fungsi ini MSDM memiliki dua pekerjaan penting, yang pertama adalah merencanakan dan memperkirakan kebutuhan tenaga kerja jangka pendek ataupun jangka panjang yang akan dibutuhkan dalam organisasi.

Pekerjaan yang kedua sangat besar kaitannya dengan pekerjaan pertama, yakni analisa jabatan. Dalam pekerjaan ini MSDM akan menanalisis jabatan termasuk menetukan tugas, tujuan serta keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut.

2). Staffing atau Pemenuhan kebutuhan SDM

Setelah melakukan perencanaan kebutuhan SDM tentu saja langkah selanjutnya adalah pemenuhan kebutuhan SDM tersebut, proses ini umumnya dikenal sebagai rekrutmen ataupun seleksi.

3). Penilaian Kinerja

Setelah kebutuhan organisasi atas Sumber Daya Manusia terpenuhi maka tugas selanjutnya dari MSDM adalah melakukan penilain konerja SDM.

Proses ini meliputi Penilaian kinerja, analisis hambatan kerja, pemberian motivasi kerja ataupun apresiasi kinejra dan hal lainnya terkait penilaian kinerja.

4). Perbaikan Kualitas

Setelah melakukan penilai terhadap kekurangan dan hal-hal yang perlu diperbaiki, dalam menjalankan fungsi perbaikan ini ada tiga kegiatan trategis yang dilakukan MSDM antara lain

  • Tentukan, rancang, dan implementasikan program pelatihan dan pengembangan SDM meningkatkan kemampuan dan kinerja pegawai;
  • Kualitas lingkungan kerja, khususnya melalui kualitas kehidupan kerja dan program peningkatan produktivitas;
  • Kondisi kerja fisik untuk memaksimalkan kesehatan dan keselamatan pekerja.
  • Efektivitas Hubungan Kerja

Sebagai peran Manajemen untuk Sumber Daya Manusia MSDM juga berfungsi memaksimalkan proses pencapaian efektifitas hubungan kerja, dalam menjalankan peran ini ada tiga kegiatan utama yang harus dijalankan MSDM anatara lain:

  • Mengakui dan menghargai hak pekerja
  • Melakukan negosiasi dan penetapan prosedur penyampaian keluhan pekerja
  • Melaksanakan peneliatian terkait kegiatan MSDM

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Sebagai pemegang atas berbagai fungsi penting dalam organisasi tentunya MSDM memiliki tujuan yan g jelas, Menurut Cushway, tujuan MSDM meliputi:

1). Memberikan pertimbangan kepada rnanaJernen dalam membuat kebijakan SDM untuk memastikan bahwa organisasi memiliki karyawan yang bermotivasi tinggi dan berprestasi tinggi, memiliki karyawan yang selalu siap menghadapi perubahan dan memenuhi kewajiban hukum.

2). Menerapkan dan memelihara semua kebijakan dan Prosedur SDM yang mendukung organisasi agar mampu mencapai tujuan.

3). Membantu dalam pengembangan arah secara keseluruhan organisasi dan strategi, khususnya yang berkaitan dengan ketersediaan sumber daya manusia.

4). Berikan dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai tujuan.

5). Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan di antara pekerja untuk menyatakan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.

6). Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.

7). Bertindak sebagai penjaga standar organisasi dan nilai dalam manajemen SDM.

Demikian ulasan kami mengenai pengertian MSDM menurut ahli, fungsi seta tujuan MSDM.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memahami dunia organisasi. Terimakasih ya sudah berkunjung.

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.