Pengertian Larutan, Jenis, Faktor dan Contoh Larutan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Banyak hal yang telah kita buat menggunakan larutan dalam kehidupan sehari-hari misalnya saja ketika kita membuat kopi ataupun teh manis.

Ada banyak sekali larutan yang terbentuk baik cair, gas maupun padat. Berikut ini kita akan mengulas lebih banyak lagi mengenai larutan yang dapat kita temui dalam setiap aktivitas kita.

Pengertian Larutan Menurut Ahli

Dalam proses tersebut kita telah membuat larutan yang sederhana karena kita telah melakukan proses menyatukan air sebagai zat pelarut dan bubuk kopi menjadi zat terlarut hingga akhirnya menjadi campuran homogen.

Adapun pengertian lauran menurut dua ahli adalah sebagai berikut!

1). Petrucci

Menurut Pendapat ahli Petrucci, larutan merupakan suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat dalam komposisi yang bervariasi.

2). Kemdikbud

Kemendikbud mendefinisikan bahwa larutan merupakan campuran homogen yang tersusun dari pelarut dan zat terlarut. Secara umum larutan biasanya disebut cairan, tetapi sebenarnya larutan itu bisa juga berbentuk gas dan padat.

Jenis – Jenis Larutan

Terdapat beberapa jenis larutan yang didasarkan pada tingkatan, konsentrasi, wujud larutan dan daya hantarnya, hal ini dapat dilihat  pada modul Mata Pelajaran IPA Terapan SMK (2016) yang diterbitkan Kemdikbud adapun beberapa jenis tersebut adalah sebagai berikut:

Berdasarkan tingkat kelarutannya

Berdasarkan kelarutannya larutan dibedakan atas  tiga jenis mulai dari yang jenuh hingga pengantar lewat jenuh dengan penjelasnnya sebagai berikut:

1). Larutan tak jenuh

Larutan tak jenuh dapat diartikan sebagai larutan yang akan larut tanpa pemanasan, lalu jika ditambahkan zat terlarut dapat larut secara sempurna.

Larutan ini memiliki kadar zat terlarut yang lebih sedikit untuk membuat larutan di suhu tertentu.

Contohnya yaitu larutan garam tak jenuh, yang airnya masih bisa dipakai melarutkan sewaktu ditambahkan garam kembali.

2). Larutan jenuh

Larutan ini harus dipanaskan terlebih dahulu jika hendak melarutkan zat terlarutnya. Dalam hal ini larutan ini hanya mampu melarutkan jika di suhu panas dan tidak larut jika di suhu yang dingin.

Contohnya adalah larutan garam jenuh, yaitu selama air dipanaskan masih dapat larut, misalnya dalam larutan garam lewat jenuh, pelarut garam ditambahkan meskipun air dipanaskan.

3). Larutan lewat jenuh

Larutan lewat jenuh adalah larutan tidak mampu untuk melarutkan lagi bahkan jika dipanaskan sekalupun. Disini kadar zat terlarut lebih besar untuk membuat larutan.

Contoh pada larutan garam lewat jenuh, air tidak bisa lagi melarutkan meski dipanaskan saat ditambahkan zat pelarut garam.

Berdasarkan konsentrasinya

Berdasarkan konsentrasinya bermakna bahwa larutan dibedakan pada jenis yang berbentuk pekat atau encer, berikut merupakan penjelasnnya.

1). Larutan encer

Larutan encer yakni larutan yang memiliki pelarut lebih banyak ketimbang zat terlarutnya, sehingga dia akan melarutkan dengan warna yang tidak terlalu pekat. Misalnya face tonic, air mawar, astringent, dan sebagainya.

2). Larutan pekat

Larutan pekat yaitu larutan dengan zat terlarut relatif lebih banyak namun tidak sampai melebihi pelarutnya, sehingga dia akan menghasilkan warna yang lebih pekat. Misalnya kopi hitam kental.

Berdasarkan wujud pelarut dan zat terlarutnya

Berdasarkan wujud pelarut dan zat terlarutnya, maka larutan dibedakan menjadi padat, cair, dan gas.

Larutan bisa dilarutkan dengan jenis yang sama ataupun jenis yang berbeda. Contohnya zat terlarut cair dengan pelarut cair, akan menghasilkan larutan cair.

Berdasarkan daya hantar listriknya

Berdasarkan daya hantar listrik bermakna bahwa larutan tersebut mampu untuk menghantarkan listrik atau tidak, berikut adalah penjelasnnya.

1). Larutan elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu untuk mengalirkan arus listrik, hal ini karena larutan ini memiliki uraian yang bersifat positif dan negatif.

Dibagi menjadi dua larutan elektrolit yang kuat maupun elektrolit yang lemah, bisa dilihat dari tingkat daya hantar listriknya.

Larutan elektrolit kuat misalnya HCl, KCl, dan sebagainya. Larutan elektrolit lemah contohnya asam cuka dan amonium hidroksida.

2). Larutan non-elektrolit

Larutan non-elektrolit larutan yang tidak mampu untuk mengalirkan arus listrik, hal ini karena zat pada larutan ini tidak bisa terionisasi atau menghasilkan ion. Contohnya larutan alkohol atau larutan gula.

Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan

Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan tergantung pada beberapa sifat dari larutan itu sendiri, yang dapat dibedakan sebagai berikut :

1). Sifat solvent

Kelarutan yang besar terjadi ketika molekul zat terlarut memiliki struktur dan sifat listrik yang mirip dengan molekul pelarut. Jika terdapat kesamaan sifat listrik, seperti momen dipol yang tinggi, antar pelarut, maka gaya tarik menarik yang terjadi antar pelarut adalah kuat.

Di sisi lain, jika tidak ada kesamaan, maka gaya panas pelarut zat terlarut lemah. Secara umum, padatan ionik memiliki kelarutan yang lebih tinggi dalam pelarut polar daripada pelarut non-polar. Juga, jika pelarut lebih polar, kelarutan padatan ionik akan lebih besar.

2). Suhu

Kelarutan gas dalam air biasanya menurun dengan meningkatnya suhu larutan. Gelembung kecil yang terbentuk ketika air dipanaskan adalah fakta bahwa udara terlarut menjadi kurang larut pada suhu yang lebih rendah.

Demikian pula, tidak ada aturan umum untuk perubahan suhu sehubungan dengan kelarutan cairan dan padatan.

3). Tekanan

Kelarutan semua gas meningkat ketika tekanan stok gas di atas larutan meningkat. Secara kuantitatif, ini dinyatakan dalam hukum Henry, yang menyatakan bahwa pada suhu konstan rasio tekanan stok gas terlarut dibagi dengan fraksi mol gas dalam larutan adalah konstan.

Sifat – Sifat Larutan

Sifat-sifat pada larutan dapat dibagi kedalam tiga bagian, yaitu koligatif, aditf dan konstitutif seperti berikut ini:

1). Sifat koligatif. Merupakan jumlah partikel dalam sebuah larutan.

2). Sifat aditif. tergantung pada jumlah atom dalam molekul atau jumlah karakteristik komponen dalam larutan.

3). Sifat konstitutif, Karakteristik konstitutif tergantung pada atom yang membentuk molekul (tergantung pada jenis dan jumlah atom)

Solusi sebenarnya tidak mengikuti hukum Roult, atau ada penyimpangan. Penyimpangannya bisa positif atau negatif, penyimpangannya cukup besar, penyimpangannya negatif, dan kurva tekanan uap total menunjukkan minimum, Deviasinya bisa positif atau negatif.

Jika deviasinya cukup besar, deviasinya negatif, dan tekanan parsialnya lebih besar dari hukum Roult, Kecenderungan untuk melepaskan diri karena polaritas yang tidak sama atau tekanan internal komponen.

Contoh Larutan yang Dapat Dilihat Dalam Kehidupan

Dalam kehidupan kita sehari-hari sering sekali kita menemukan larutan yang tanpa kita sadari telah kita buat, berikut adalah beberapa contohnya :

  • Berbentuk cair : larutan gula
  • Berbentuk gas : udara yang merupakan campuran dari berbagai jenis gas terutama gas nitrogen dan oksigen
  • Berbentuk padat : emas 22 karat yang merupakan campuran homogen dari emas dengan perak.
  • Larutan Pekat : Kopi yang pekat
  • Larutan Encer : Teh

Demikian ulasan kami mengenai pengertian larutan, jenis-jenis, faktor yang mempengaruhi, serta contoh dari larutan yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman yang berkaitan dengan larutan. Terimakasih ya sudah berkunjung.

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.