Pengertian Kapasitor, Fungsi, Jenis dan Rumus Kapasitor

Kapasitor merupakan komponen elektronika untuk menyimpan elektron dalam waktu tertentu. Komponen ini merupakan alat yang digunakan sebagai penyimpang arus listrik pada semua perangkat listrik.

Bagi penggiat elektro tentu hal ini tidak asing lagi. Orang yang berkecimpung dibidang elektronika juga menyebut kapasitor sebagai kondesator.

Nah kali ini kami akan memberikan beberapa informasi mengenai kapasitor. Dari pada lama-lama berikut kami sajikan beberapa ulasan tentang kapasitor untuk menambah pengetahuan kamu.

Pengertian Kapasitor

Kapasitor merupakan komponen dari salah satu bidang elektronika. Fungsi dari kompone ini adalah sebagai tempat penyimpanan arus listrik dalam waktu tertentu atau bersifat sementara.

Dalam fungsinya, kapasitor sudah seperti sebuah baterai yang menyimpan arus listrik. Namun, kapasitor itu sendiri mendapat aliran listrik dari sebuah baterai.

Kapasitor adalah buatan seorang keturunan Ingris yakni Michael Faraday (1791-1867) yang pada dasarnya adalah alat yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam suatu medan listrik dengan mengumpulkan anomali dari muatan listrik yang diuraikan dalam permukaan lingkaran atau pelat yang dilindungi oleh penutup. Satuan isolator dinamai dengan satuan farad, sesuai dengan nama pembuatnya.

Kapasitor memiliki dua konduktor yang terpisah satu sama lain. Kedua konduktor ini  di pisahkan oleh bahan penyekat.

Kapasitor memiliki konduktor yang disebut dengan keeping. Sebenarnya, kapasitor terdiri dari dua permukaan dan isolatorlah yang menjadi pemisahnya.

Fungsi Kapasitor

Berikut kami sajikan beberapa fungsi dari kapasitor:

1). Menyimpan muatan listrik.

2). Sebagai penyeimbang tegangan dalam suatu power suplay dan catu daya.

3). Untuk meratakan suatu gelombang pada arus DC dalam sebuah rangkaian pengubah tegangan dari AC ke DC (Adaptor).

4). Sebagai Oscilator atau pembangkit gelombang dan lain sebagianya.

5). Sebagai penghubung antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada PS).

6). Sebagai filter dalam rangkaian PS.

7). Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna.

8). Dapat menghemat daya listrik pada lampu neon.

9). Mencegah terjadinya bunga api listrik akibat arus listrik putus pada rangkaian yang didalamnya terdapat kumparan.

Jenis – Jenis Kapasitor

Ada beberapa jenis kapasitor yang perlu kamu ketahui, berikut penjelasan lebih lengkap:

Kapasitor Tetap

Berikut dibawah ini kapasitor tetap, antara lain sebagai berikut.

1). Kapasitor Elektrolit

Kapasitor ini memiliki dua kutub pada kakinya. Kutub positif biasanya di bagian kaki yang panjang dan kutub negatif pada kaki yang pendek atau yang memiliki tanda khusus.

Pemasangan kapasitor ini harus sangat diperhatikan, jangan sampai terbalik. Apalagi untuk rangkaian arus listrik    DC, tapi untuk arus listrik AC tidak akan menjadi masalah.

Ketika penyolderan kapasitor ini tidak boleh terkena panas berlebih. Sebab bahan elektrolit yang ada di kapasitor mudah mendidih dan akan menyebabkan kerusakan.

Kapasitor elektrolit banyak tersedia dengan kapasitas yang cukup besar, paling kecil memiliki kapasitas 0,1 mikro Farad dan yang paling besar adalah 47000 mikro Farad yang biasa digunakan dalam rangkaian power amplifier untuk sound system.

2). Kapasitor Keramik

Kapasitor ini memiliki beragam bentuk fisik dan ukuran. Kapasitor yang memiliki tingkat kestabilan yang baik dan kerap digunakan dalam rangkaian elektronika.

Nilai kapasitansi kapasitornya biasanya ditulis dalam kode warna namun juga ada ditulis menggunakan angka dibagian fisik atau badannya.

3). Kapsitor Tantalum

Kapasitor ini memiliki bentuk fisik berwarna hijau atau merah serta berukuran kecil. Meskipun kecil, dia memiliki keandalan yang tinggi dan harga cukup mahal untuk didapatkan.

4). Kapasitor Polyester (plastik)

Kapasitor polyester atau yang dikenal dengan kapasitor plastik. Dibuat buat dengan ukuran kecil dan pipih.

Kapasitor ini tidak memiliki polaritas, jadi sangat mudah dalam penggunaan. Untuk melihat kapasitansinya cukup dengan melihat kode warna yang tertera.

5). Kapsitor Film

Di elektriknya dibuat dari bahan film. Sedangkan besar kapasitasnya akan ditulis menggunakan kode warna berupa gelang dan cara membacanya sama dengan membaca kode warna resistor.

6). Kapasitor Kertas

Kapasitator ini sudah jarang dan hampir tidak pernah dipakai dan kapasitansinya sekitar 100pF hingga 6800pF.

7). Kapasitor  Mika

Kapasitor mika adalah kapasitor generasi awal dan sangat banyak di gunakan dalam rangkaian elektronika. Penggunaaan kapasitor ini biasanya berkaitan dengan elektronik yang memiliki frekuensi tinggi.

Memiliki keunggulan yang tinggi dan  memiliki sifat stabil dan toleransinya rendah. Besar kapasitansinya mulai dari 50 sampai 10.00µF.

Kapasitor Tidak Tetap Variabel

Berikut dibawah ini kapasitor tidak tetap variabel, antara lain sebagai berikut.

1). Kapasitor Variabel (varco)

kapasitor ini lebih besar dari kapasitor tetap jika kita lakukan perbandingan. Kapasitor variabel varco merupakan kapasitor generasi awal dan sangat banyak digunakan dalam rangkaian yang besar. Kapasitasnya sekitar 1µF sampai 500µF.

2). Kapasitor Trimmer

Kapasitor ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan sudah pernah di kembangkan dari variabel sebelumnya. Jadi untuk di zaman modern seperti sekarang ini masih sangat sesuai dan cocok digunakan.

Kelebihannya adalah alat ini memiliki preset untuk mengatur besaran kapasitansi. Kita bisa menggunakan obeng untuk penyetelan. Berbahan mika atau plastik. Besaran kapasitansinya kurang dari 5 hingga 30µF.

3). Kapasitor Aktif atau CDS

Kapasitor elektronik yang sudah banyak dikembankan dan bersifat aktif. Kapasitor akan aktif mengalir muatan jika terdapat cahaya. Cahaya yang dimaksud salah satunya adalah cahaya matahari.

Namun, tidak tertutup kemungkinan sifat aktif ini juga akan muncul dari sumber cahaya selain matahari. Saat ini, sensor rangkaian lampu taman, alarm ataupun saklar otomatis kerap kali komponen ini juga dimanfaatkan.

Rumus Kapasitor

Berikut dibawah ini rumus kapasitor, antara lain sebagai berikut.

Q= CV

Q =  muatan kapasitor yang mempunyai satuan Coulomb

V = merupakan tegangan yang mempunyai satuan volt

( 1 Coloumb = 6,3*1018 elektron)

C = sebuah kapasitas yang mempunyai satuan farad (F)

Jika tegangan tetapnya berada dalam kapasitor maka komponen kapasitor tersebut bisa berfungsi sebagai baterai walaupun dalam keadaan tidak terhubung namun tetap saja lama tegangan tertinggal tergantung kapasitas sebuah kapasitor.

Rumus Rangkaian pada Kapasitor

Kita juga perlu mengetahui mengetahui rumus pada rangkaian pada kapasitor. Ini perlu dicermati agar tidak keliru. Berikut kami sajikan rumus rangkaian seri, paralel dan rangkaian gabungan.

1). Rangkaian Seri

1/C Total = 1/C1+ 1/C2+ 1/C3

Kesimpulannya: Tegangan dan muatan listrik akan ada pembagian dari sumber tegangan kepada masing-masing titik rangkaian.

Yang pada akhirnya jika melakukan penggabungan dengan dijumlahkan berbagai tegangan dari setiap titik.

Dari sanalah kita bisa tahu sama layak jumlah tegangan dari sumber tegangan itu sendiri.

2). Rangkaian Paralel

Ctotal = C1 + C2+ C3

Kesimpulannya: Tegangan dan muatan listrik memiliki jumlah yang sama setiap titik.

3). Rangkaian Gabungan Seri dan Paralel

C Total = (C1 + C2) / C3

1/CA = 1/C1 + 1/C2 (Seri)

Kesimpulan: menghitung dengan cara menggabungkan dari beberapa persamaan yang terlihat dari kedua rumus.

Dalam rangkaian gabungan kejelianmu dalam menggunakan rumus sangat dibutuhkan.

Sebab, dalam peggunaan rumus untuk rangkaian gabungan tetap sama. Kecermatan dalam membedakan keduanyalah kunci keberhasilan dalam melakukan rangkaian gabungan.

Demikian ulasan kami mengenai pengertian kapasitor, fungsi dan juga jenis kapasitor.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman yang berkaitan dengan kapasitor. Terimakasih ya sudah berkunjung.

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.