Pengertian Kalor, Jenis-Jenis, Rumus Umum dan Macam Perpindahan Kalor

Kamu pasti sering mendengar kata kalor saat di bangku sekolah, kalor merupakan salah satu pembahasan di mata pelajaran fisika pada jenjang pendidikan SMP dan SMA.

Sudah tentu kita ketahui bahwa kalor merupakan tenaga panas yang dapat berpindah pada dua benda yang memiliki suhu berbeda untuk dapat seimbang. Sama seperti panas pada suatu wadah yang kamu isikan air mendidih panas yang berpindahan tersebutlah yang di sebut sebagai kalor.

Perlu kamu ketahui sendiri bahwa kalor akan berpindah dengan beberapa cara, berikut akan kita bahas ulasan mengenai kalor mulai dari pengertian, jenis-jenis, rumus umum kalor, serta macam perpindahan kalor.

Pengertian Kalor

Berikut dibawah ini beberapa pengertian Kalor, antara lain.

1). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Penjelasan kalor dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa kalor adalah tenaga panas yang dapat diterima dan diteruskan oleh satu benda ke benda lain secara konduksi, radiasi, atau aliran konveksi.

2). Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, menjelaskan kalor merupakan suatu energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah, sehingga suhu dapat stabil pada kedua benda.

Kalori merupakan jumlah suatu energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu. Kenaikan satu kalori mampu untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik mencapai 1 derajat selsius (oC). Satu kalori = 4,184 J dan dapat dibulatkan menjadi 4,2 J.

Jenis – Jenis Kalor

Setelah kita tahu arti dari kalor selanjutnya kita akan membahas mengenai jenis kalor. Ada beberapa jenis dari kalor, jenis-jenis tersebut dapat dikategorikan berdasarkan proses bekerjanya pada zat benda tertentu, berikut adalah beberapa jenis kalor sebagai media untuk mengidentifikasi terjadinya perubahan kalor

1). Kalor Pembentukan (∆Hf)

Kalor pembentukan yaitu kalor yang menghasilkan atau yang dibutuhkan untuk dapat membuat 1 mol senyawa dalam unsur- unsurnya, seperti berupa gas yang ditulis dengan rumus molekulnya. Contoh kalor pembentukan adalah O2, C12, H2, Br2.

2). Kalor Penguraian (∆Hd)

Kalor penguraian merupakan bentuk kalor yang diperlukan untuk mampu mengurai 1 mol senyawa menjadi unsur- unsur yang lain.

3). Kalor Pembakaran (∆Hc)

Kalor pembakaran adalah kalor yang didapat atau digunakan untuk membakar 1 mol zat, yakni unsur atau senyawanya.

4). Kalor Netralisasi (∆Hn)

Kalor netralisasi adalah suatu jenis kalor yang didapatkan atau diperlukan untuk mampu membentuk 1 mol H20 dari reaksi antara asam dan basa. Kalor ini termasuk dalam reaksi eksoterm karena adanya reaksi kenaikan suhu.

5). Kalor Pelarutan (∆Hs)

Kalor pelarutan adalah jenis kalor yang dibutuhkan untuk melarutkan 1 mol zat yang awalnya padat menjadi larutan.

Rumus Umum Kalor

Perlu diketahui bahwa apabila suhu suatu benda tinggi, maka kalor yang dikandung oleh benda tersebut sangatlah besar.

Dan sebaliknya juga demikian, jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor yaitu : massa zat, jenis zat (kalor jenis), perubahan suhu.

Maka secara keilmuan dapat dirumuskan: Q = m.c.(t2 – t1)

Keterangan: Q adalah kalor yang dibutuhkan (J). m adalah massa benda (kg). c adalah kalor jenis (J/kgC). (t2-t1) adalah perubahan suhu (C).

Kalor dapat menaikkan atau menurunkan suhu suatu benda. Semakin besar kenaikan suhu, maka dapat dimaknai bahwa kalor yang diterima semakin banyak.

Begitu juga jika semakin kecil kenaikan suhu maka kalor yang diterima juga semakin sedikit pula. Maka, hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan kenaikan pada nilai suhu (∆ T), jika massa (m) dan kalor jenis zat (c) tetap.

Macam – Macam Perpindahan Kalor

Berikut dibawah ini macam – macam perpindahan kalor, antara lain.

1). Konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan panas yang prosesnya tanpa disertai perpindahan partikel-partikel secara permanen di dalam zat itu sendiri.

Contohnya ketika memanaskan panci, jika kita panaskan salah satu sisi panci maka sisi lainnya juga ikut panas. Adanya perpindahan kalor dari suhu yang tinggi menuju suhu yang lebih rendah inilah yang disebut konduksi.

Contoh lain yang terjadi pada jenis perpindahan konduksi adalah saat besi di panaskan di satu sisi, knalpot motor menjadi panas setelah motor dinyalakan, tutup panci yang ikut panas saat digunakan untuk memasak, sendok makan besi yang akan panas, dan sebagainya.

Dari penjelasan yang ada maka dapat dikatakan persamaan untuk perpindahan kalor dengan cara konduksi dengan rumus berikut ini:

Laju Kalor = Q/t = kA (T2 – T1)/x

2). Konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor yang melewati suatu zat disertai dengan perpindahan bagian-bagian daripada zat- zat itu sendiri.

Perpindahan secara konveksi ini akan terjadi pada zat cair atau gas, dan jenis perpindahan ini dapat dibagi menjadi dua seperti berikut ini:

a. Konveksi Secara Ilmiah

Konveksi ilmiah adalah perpindahan yang disebabkan oleh daya apung yang tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal, dan dipengaruhi oleh berbagai jenis benda.

Misalnya, apa yang terjadi pada air yang dipanaskan, di mana kerapatan partikel air panas meningkat ketika mereka menjauh dari api, dan kemudian mereka digantikan oleh partikel air lain yang bersuhu lebih rendah. Proses ini membuat semua partikel material secara keseluruhan menjadi panas dengan sempurna.

b. Konveksi Paksa

Perpindahan konveksi terjadi karena pengaruh faktor luar seperti tekanan, dan perpindahan panas secara paksa atau disengaja. Ini berarti bahwa dengan bantuan faktor eksternal seperti tekanan, panas dipaksa untuk ditransfer ke tujuan.

Misalnya apa yang terjadi pada kipas angin yang membawa udara dingin ke tempat panas, radiator mobil dengan sistem pendingin mesin, dll. Contoh perpindahan konvektif termasuk gerakan naik turun air selama pemanasan, dan gerakan naik turun biji kacang hijau selama pemanasan.

Dari keterangan diatas maka dapat ditampilkan persamaan untuk perpindahan kalor dengan cara konveksi dengan rumus berikut ini:

Laju Kalor = Q/t = hA (T2 – T1)

3). Radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa alat atau perantara. Cara pidahnya juga berbeda dengan konduksi ddan konveksi. kalor dapat berpindah tanpa bersentuhan pada benda seperti koduksi dan konveksi. Dengan kata kalor akan dipancarkan ke semua arah oleh sumber panas dan kemudian mengalir ke semua arah yang mampu dituju.

Misalnya yang terjadi pada saat membuat api unggun, maka kita akan merasakan kehangatan dari sumber api tersebut pada jarak tertentu. Sudah pasti pernah merasakan radiasi kalor saat telapak tangan terasa panas saat ketika dihadapkan ke bola lampu yang sedang menyala.

Contoh lainnya yang paling umum adalah panas dari sinar matahari yang sampai ke bumi dan planet- planet lainnya.

Demikian ulasan kami mengenai pengertian kalor, jenis-jenis, rumus umum kalor, serta macam perpindahan kalor.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman yang berkaitan dengan kalor. Terimakasih ya sudah berkunjung.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.