Pengertian Hakikat Dilihat dari Bahasa, dalam Islam dan Secara Umum

Bahasa Indonesia bagi bangsa kita bukan sekedar alat komunikasi, jauh dari itu juga sebagai bahasa perjuangan yang mampu mengobarkan semangat nasionalisme. Sekaligus memberi semangat untuk pantang menyerah dan terus berjuang.

Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi di Indonesia yang bisa dikatakan mengikat penggunaannya sesuai dengan kaidah dasar.

Bahasa Indonesia digunakan secara informal, santai dan bebas. Dalam interaksi sehari-hari antar warga, yang penting adalah makna yang disampaikan.

Sedangkan sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia digunakan dalam komunikasi resmi seperti dalam perundang-undangan dan surat menyurat resmi.

Dalam hal ini bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah, tertib, hati-hati dan wajar. Bahasa yang digunakan harus disusun dengan lengkap dan juga baku.

Salah satu kata yang cukup sering digunakan orang, terutama ketika berbicara secara formal atau resmi adalah kata “hakikat”. Lalu apa sebenarnya arti dari hakikat itu? Berikut ini adalah informasi lengkap tentang hakikat, lengkap dengan penjelasannya!

Pengertian Hakikat

Berikut dibawah ini pengertian hakikat, antara lain.

1). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Ada dua arti kata hakikat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang termasuk dalam kata benda yaitu:

  • Esensi atau dasar, misalnya dia yang menanamkan hakikat ajaran Islam di hati.
  • Fakta yang sebenarnya (actually) misalnya pada hakikatnya mereka adalah orang baik.

2). Hakikat dalam Islam

Secara harfiah, haqiqah berarti hakikat sesuatu puncak atau sumber (asal) sesuatu. Dalam dunia sufi, hakikat adalah aspek lain dari syariat yang bersifat eksoteris yaitu aspek esoteris (batin).

Secara terminologi, hakikat dapat diartikan sebagai rahasia terdalam dari segala perbuatan, esensi syariat dan akhir perjalanan yang ditempuh oleh seorang sufi. Esensi dari apa yang disebut kebenaran adalah makna terdalam dari amalan dan petunjuk yang ada dalam syariat dan tarekat.

Dapat disimpulkan bahwa hakikat adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan makna yang sebenarnya atau makna yang paling mendasar dari sesuatu.

Seperti suatu objek, kondisi atau pemikiran, namun ada beberapa ekspresi yang sering digunakan dalam kondisi tertentu. Sehingga menjadi semacam konvensi, sifat seperti itu disebut sebagai sifat adat.

3). Hakikat Secara Umum

Hakikat adalah apa yang membuat sesuatu terjadi. Dengan kata lain dapat dirumuskan, hakikat adalah unsur utama yang memanifestasikan sesuatu.

Hakikat itu sendiri mengacu pada faktor utama yang lebih mendasar dan merupakan keharusan. Hakikat selalu ada dalam keadaan alam yang tidak berubah.

Dimana tanpa faktor-faktor utama tersebut, sesuatu tidak akan bermakna seperti bentuk yang kita niatkan. Karena hakikat adalah faktor utama yang harus ada, maka esensinya tidak dapat disangkal.

Keberadaannya atau eksistensinya di setiap tempat dan waktu juga tidak berubah. Dengan kata lain, hakikat adalah esensi dari apa yang ada dan yang tidak akan pernah ada bukanlah hakikat.

Untuk memudahkan kita memahami lebih jauh, ada baiknya kita mengenal sifat manusia sebagai contoh. Jadi pada manusia yang merupakan makhluk ciptaan, Tuhan itu dibentuk atau diwujudkan oleh dua faktor utama, yaitu jasad dan ruh.

Jadi pada hakikatnya manusia itu merupakan ikatan atau gabungan antara “tubuh dan roh”. Dalam hal ini perlu diingat bahwa setelah ruh ditiupkan atau dimasukkan ke dalam tubuh oleh Sang Pencipta, ruh tersebut berganti nama menjadi nafs (Arab) atau ruh (Bahasa Indonesia).

Hakikat dengan kesatuan yang tak terpisahkan dalam keberadaan. Semua faktor utama alam itu terintegrasi atau menyatu dalam satu sistem.

Dengan kata lain, hakikat mengacu pada hal-hal yang lebih permanen yang tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi juga tidak terpengaruh oleh ruang dan waktu.

Sebuah hakikat lebih stabil dan tidak membawa karakteristik yang sewenang – wenang, tidak parsial atau fenomenal. Jadi nama manusia (an-nas) adalah makhluk Tuhan yang memiliki “jiwa dan raga”.

Harmoni ikatan (integritas) jiwa dan raga menjadikan manusia mampu eksis atau ada. Hakikat dapat menjalankan fungsi manusia dalam berbagai bentuk aktivitas. Dalam hakikat, terdapat pula hal-hal lain yang merupakan sifat-sifat manusia.

Demikian artikel kami mengenai pengertian hakikat dilihat dari bahasa, dalam islam dan juga secara umum.

Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai pengertian hakikat. Terimakasih sudah berkunjung.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.