Pengertian Filsafat, Ciri-Ciri dan Aliran Filsafat

Setiap hal yang kita pelajari dalam kehidupan sehari-hari baik matematika, ekonomi, kimia, dan lainnya merupakan pengembangan dari ilmu filsafat. Ilmu filsafat sendiri telah ada sejak masa kekaisaran yunani kuno yaitu pada tahun 384 SM.

Filsafat sebenarnya merupakan pelajaran yang membahas tentang sebuah realitas dan keberadaan yang ada di dunia ini, soal apa yang mungkin diketahui serta perilaku yang benar atau salah.

Ilmu filsafat sendiri berasal dari kata Yunani yaitu philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan. Agar kamu mengetahui lebih jelas lagi mengenai ilmu filsafat, kita akan mengulasnya dalam artikel ini.

Pengertian Filsafat

Berikut dibawah ini pengertian filsafat, antara lain sebagai berikut.

1). J.S Poerwadarminta

Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal tentang sebab-sebab, prinsip-prinsip hukum dan sebagainya dari segala sesuatu yang ada di alam semesta atau mengetahui kebenaran dan makna “adanya” sesuatu.

2). Bertrand Russel

Filsafat tidak lebih dari upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir ini, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam sains..

3). Plato

Menurut Plato, filsafat adalah ilmu tentang esensi. Filsafat adalah usaha untuk mencapai pengetahuan dan mengetahui tentang kebenaran yang hakiki.

4). Aristoteles

Menurut Aristoteles, pengertian filsafat adalah ilmu tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.

5). Immanuel Kant

Immanuel Kant merumuskan filsafat sebagai ilmu yang menjadi pokok bahasan dasar dan puncak segala ilmu yang meliputi empat hal, yaitu:

Apa yang bisa kita ketahui? (Metafisika)

Apa yang harus dilakukan? (Etika)

Dimana harapan kita? (Agama)

Apa itu sifat manusia? (Antropologi)

6). Karl Popper  (1971)

Kita semua memiliki filsafat-filsafat yang masih menjadi misteri dan tugas utama filsafat adalah menyelidiki filsafat-filsafat tersebut secara kritis, dimana filsafat-filsafat yang dianutnya belum diselidiki secara kritis.

Ciri-Ciri Filsafat

Filsafat memiliki ciri-ciri yang dapat kita kenali sebagai pengenal dari pada ilmu tersebut. Ciri tersebut dikemukakan oleh Nur A. Fadhil Lubis, yang terbagi dari tiga ciri utama, yakni :

1). Universal (keseluruhan), yaitu pemikiran yang luas dan tidak hanya aspek tertentu.

2). Radikal (fundamental), yaitu pemikiran yang mendalam terhadap hasil yang mendasar dan esensial.

3). Sistematis, yaitu mengikuti pola dan cara berpikir yang runtut dan logis meskipun bersifat spekulatif.

Selain tiga ciri diatas para ahli lain juga mengemukakan pendapat mereka dengan menambahkan ciri-ciri ilmu filsafat lainnya, yaitu:

1). Deskriptif, yaitu gambaran rinci tentang sesuatu, menjelaskan mengapa sesuatu melakukan itu.

2). Kritis, yaitu mempertanyakan segala sesuatu (termasuk hasil-hasil filsafat), dan tidak menerima begitu saja apa yang sekilas, dikatakan dan dilakukan oleh masyarakat.

3). Analisis, yaitu mengkaji dan mengkaji secara rinci dan menyeluruh sesuatu, termasuk konsep-konsep dasar yang kita pikirkan tentang dunia dan kehidupan manusia.

4). Evaluatif, yang juga dikatakan normatif, artinya upaya yang sungguh-sungguh untuk menilai dan menanggapi segala persoalan yang dihadapi manusia. Penilaian dapat berupa penegasan kebenaran, kelayakan dan kebaikan.

5). Spekulatif, yaitu upaya akal budi manusia yang menduga, mengeksplorasi dan mengandaikan dan tidak membatasi hanya pada rekaman indera dan pengamatan lahiriah.

Aliran Filsafat yang Mempengaruhi Pikiran Manusia

Aliran filsafat dibagi dari beberapa cara pandang yang berbeda, aliran-aliran tersebut mampu untuk mempengaruhi pikiran manusia, berikut adalah aliran filsafat yang mempengaruhi pikiran manusia, yakni :

1). Rasionalisme

Rasionalisme adalah aliran filsafat yang menekankan pada hal yang sifatnya rasionalitas. Inilah sebabnya mengapa rasionalisme menganggap rasionalitas sebagai alat yang paling penting untuk memperoleh dan menguji pengetahuan.

Aliran ini percaya bahwa pengetahuan dapat dicari dengan kecerdasan, dan penemuan dapat diukur dengan kecerdasan. Tujuan dicari dengan akal adalah untuk menggunakan pemikiran yang logis, sedangkan tujuan yang diukur dengan akal adalah untuk menentukan apakah penemuan tersebut dapat dikatakan logis atau tidak.

2). Empirisme

Berbeda dengan Rasionalisme yang hanya mengandalkan akal untuk menentukan kebenaran. Empirisme membutuhkan bukti sensorik untuk menentukannya. Bukti sensorik dilihat, didengar, dan dirasakan.

Menurut aliran filsafat ini, pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dan mediasi indera. Kebenaran berdasarkan pengalaman telah berhasil mempengaruhi bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia.

3). Positivisme

Positivisme merupakan aliran filsafat yang faktual. Artinya, menjadikan fakta sebagai dasar kebenaran. Pengetahuan tidak diperbolehkan untuk membalikkan fakta.

Menurut aliran ini, satu-satunya pengetahuan adalah pengetahuan, dan yang dapat dijadikan objek pengetahuan hanyalah fakta. Positivisme mendapat persetujuan untuk berusaha membuat aturan bagi manusia dan alam.

4). Kritisisme

Kritisme adalah aliran filsafat yang menyelidiki rasio dan keterbatasannya. Kritik mengkritik Rasionalisme dan Empirisme karena kedua aliran filsafat tersebut sangat bertolak belakang.

Untuk menentukan kebenaran, Rasionalisme untuk menentukan kebenaran bergantung pada kecerdasan, dan empirisme bergantung pada pengalaman.

5). Idealisme

Idealisme adalah aliran filsafat yang meyakini bahwa sesuatu yang konkret hanyalah hasil pemikiran manusia. Idealis menyebutnya ide atau gagasan.

Menurut Idealisme, ide atau gagasan adalah pengetahuan dan kebenaran tertinggi. Idealisme menggunakan dialektika untuk memahami sesuatu. Ini adalah metode menggunakan dialog, pemikiran dan refleksi.

6). Naturalisme

Naturalisme adalah aliran filsafat yang dihasilkan dari penerapan hukum-hukum alam fisik. Menurut aliran Naturalisme, setiap manusia yang lahir ke bumi membawa tujuan yang baik dan tidak ada yang membawa tujuan yang buruk.

Seperti setiap bayi yang lahir dalam keadaan suci dan Tuhan telah menganugerahkan berbagai potensi yang dapat berkembang secara alami kepadanya. Naturalis menyebutnya alam. Untuk menjaga alam ini, diperlukan pendidikan.

7). Materialisme

Materialisme adalah filsafat yang menekankan materi sebagai segala sesuatu. Oleh karena itu, materialisme menggunakan metafisika. Jenis metafisika yang digunakan tentu saja metafisika materialisme.

Materialisme menekankan bahwa faktor material memiliki keunggulan dibandingkan spiritual dalam fisiologi, epistemologi, penjelasan sejarah, dan sebagainya. Menurut Materialisme, pikiran (roh, jiwa, dan kesadaran) adalah materi yang bergerak.

8). Intuisionisme

Intuisi adalah aliran filsafat yang menganggap intuisi (naluri atau perasaan) sebagai sumber pengetahuan dan kebenaran. Intuisi adalah kegiatan berpikir yang tidak didasarkan pada penalaran dan tidak bercampur dengan perasaan.

Ketika seseorang telah berpikir keras tetapi tidak pernah mendapatkan solusi dari suatu masalah, kemudian setelah itu dia berhenti dan mengistirahatkan pikirannya sejenak, maka saat itulah intuisi sering hadir. Intuisi terjadi begitu saja.

9). Fenomenalisme

Fenomenalisme adalah aliran filsafat yang memandang fenomena (gejala) sebagai sumber pengetahuan dan kebenaran. Fenomenalisme bergerak dalam bidang tertentu. Fenomenolog menggunakan metode penelitian “cara melihat sesuatu”.

Oleh karena itu, mereka berbeda dengan ilmuwan positif yang menggunakan metode penelitian berupa pengumpulan data, mencari korelasi dan fungsi, serta menentukan hukum dan teori.

10). Sekularisme

Sekularisme adalah aliran filsafat yang membebaskan manusia dari hal-hal yang bersifat supranatural atau religius. Dengan kata lain, sekularisme hanya bersifat duniawi.

Sekularisme mengarahkan orang untuk tidak percaya kepada Tuhan, kitab suci, dan hari akhir. Pada awalnya, sekularisme bukanlah aliran filsafat, tetapi hanya gerakan protes terhadap bidang sosial dan politik.

Demikian ulasan kami mengenai pengertian, ciri, serta aliran filsafat yang mempengaruhi pikiran manusia.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman yang berkaitan dengan filsafat. Terimakasih ya sudah berkunjung.

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.