Pengertian Fermentasi, Produk, Manfaat, Contoh dan Risiko Mengkonsumsi Makanan Fermentasi

Fermentasi adalah suatu proses produksi energi pada sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen) atau pembebasan energi tanpa adanya oksigen.

Fermentasi juga merupakan proses alami ketika mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat, seperti pati dan gula menjadi alkohol atau asam.

Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak ulasan kami mengenai fermentasi pada artikel dibawah ini.

Pengertian Fermentasi

Fermentasi merupakan sebuah teknik pengolahan makanan yang berasal dari bahan poko menjadi bahan siap saji yang menggunakan mikroorganisme tertentu.

Proses fermentasi juga bisa terjadi karean adanya aktifitas mikroba penyebab fermentasi dalam substrat organik yang sesuai.

Fermentasi terjadi karena adanya perubahan sifat bahan pangan sebagia akibat dari pemecahan kandungan-kandungan pangan tersebut.

Produk Tujuan Fermentasi

Tujuan proses fermentasi itu sendiri adalah untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama.

Proses ini juga bisa memperkaya nutrisi yang ada pada makanan dengan menambah asama amino, protein dan vitamin Contoh makana dari proses fermentasi adalah sebagai berikut:

1). Yoghurt

Yoghurt berasal dari fermentasi dari bakteri asam laktat, dimana kandungan laktosa pada susu di ubah menjadi asam laktat.

Susu akan mengalami pendadihan akan dikumpulakan dan dikemas dalam bentuk yoghurt.

2). Tempe

Tempe berasal dari hasil fermentasi kacang kedelai dengan bantuan jamur genus Rhizoporus. Tempe memiliki kandungan protein dan mudah dicerna dalam tubuh.

3). Oncom

Oncom berasal dari hasil fermentasi ampas tahu. Proses fermentasi dibantu dengan jamur jenis Neurospora sitophila. Inilah yang mempengaruhi lunak atau empauknya tekstur oncom.

4). Tape

Tape berasal dari hasil fermentasi ketan hitam, sketan putih, singkong dan lainnya. Semua bahan akan mengalami fermentasi dengan ragi yang berlangsung sekitar 2 hingga tiga hari.

Proses Fermentasi Tempe

Seperti yang sudah dijelskan sekilas diatas, bahwa tempe merupakan salah satu olahan kedelai yang dibuat melalui proses fermentasi.

Sebelum dapat disajikan atau dimakan, kedelai sebagai bahan baku tempe harus melalui proses yang melibatkan jamur Rhizopus sp.

Kehadiran jamur ini bertujuan untuk memadatkan kedelai hingga membentuk tempe. Selama proses fermentasi makanan berlangsung, jamur akan tumbuh dipermukaan.

Dengan begitu, jamur bisa menembus ke dalam kedelai, sehingga biji kedelai akan saling menyatu dan menjadi tempe yang bisa dimakan.

Proses fermentasi kedelai menjadi tempe membantu meningkatkan kandungan nutrisi di dalamnya. Selain itu, rasa kacang kedelai akan tergantikan dengan rasa tempe yang khas.

Jadi, inti dari proses fermentasi makanan adalah menambahkan jamur untuk menambah nutrisi atau mengubah rasa makanan atau minuman menjadi enak.

Manfaat Fermentasi

Dalam proses fermentasi tentu terdapat manfaat baik bagi manusia.

1). Bisa memperkaya variasi pada makanan dengan mengganti aroma, rasa, dan komposisi pada makanan.

2). Makanan hasil fermentasi dapat diawetkan dengan mereproduksi sejumlah asalam laktat, alkohol dan asam asetat dalam skala besaran yang relevan.

3). Hasil fermentasi dapat memperkaya nutrisi yang ada pada makanan dengan menambah sejumlah protein, asam amino, dan vitamin.

4). Mengeliminasi senyawa antinutrien.

5). Dapat menghemat waktu.

6). Dapat meningkatkan gizi bagi yang mengosumsi.

7). Dapat meningkatkan mutu kesehatan karena mengandung prebiotik.

8). Meningkatkan nilai jual produk dan bernilai ekonomis.

Risiko Mengkonsumsi Makanan Fermentasi

Umumnya, makanan yang telah melalui proses fermentasi dianggap aman untuk dikonsumsi. Dan bagi beberapa orang, makanan fermentasi sangat lezat. Begitu juga mengingat banyak manfaat yang bisa diperoleh dari makanan fermentasi.

Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping dari produk fermentasi dari probiotik loh! AdapunĀ  beberapa risiko mengkonsumsi makanan fermentasi antara lain sebagai beriku:

  • Reaksi alergi, seperti gatal-gatal, ruam kulit, hingga kesulitan bernapas.
  • Infeksi pada pasien dengan penyakit autoimun.
  • Masalah pencernaan, termasuk mual, muntah dan perut kembung, hingga
  • Komplikasi dari penggunaan obat-obatan tertentu.

Risiko yang luar biasa ya, apalagi jika sampai komplikaso. Nah, gejala yang disebutkan di atas dapat memburuk setelah makan makanan fermentasi yang kaya serat, seperti kimchi atau asinan kubis. Selain itu, beberapa produk mungkin mengandung banyak gula, garam, dan lemak tambahan.

Itulah mengapa penting untuk membaca label informasi nilai gizi untuk memastikan kamu memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Terlebih lagi bagi yang memiliki riwayat alergi pada makanan tertentu, misalnya kacang-kacangan.

Namun apabila kamu sudah terlanjur memakan makanan fermentasi dan mendapati dampak negative makanan tersebut ditubuh kamu atau sekadar memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi yaaa. Tak lain untuk memahami solusi yang tepat untuk mu!

Demikian artikel kami mengenai pengertian fermentasi, lengkap dengan fungsi, jenis, manfaat dan tujuannya.

Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai fermentasi. Terima kasih sudah berkunjung.

 

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.