Pengertian Evolusi, Proses Terjadinya, Teori dan Faktor Pendukung Evolusi

Evolusi berasal dari kata latin Evolvo yang berarti membentang. Secara harfiah evolusi dapat diartikan sebagai perubahan yang lambat dan bertahap yang berlangsung sangat lama. Evolusi menghasilkan perubahan bentuk menjadi lebih baik atau lebih kompleks.

Evolusi adalah cabang biologi yang mempelajari asal usul dan sejarah makhluk hidup serta hubungan genetik antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan memiliki sifat-sifat baru.

Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi atau transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antar organisme.

Bagaimana Evolusi Terjadi?

Evolusi terjadi ketika perbedaan yang diwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Perubahan yang terjadi pada kromosom dan gen merupakan bahan dasar evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru dan seleksi alam melalui perbedaan reproduksi dan mutasi.

Evolusi juga menunjukkan bahwa semua jenis makhluk hidup sebenarnya berasal dari makhluk yang paling rendah. Sesuai dengan peredaran waktu dan perubahan geologis-astronomi, telah terjadi perubahan bertahap pada makhluk hidup sampai sekarang.

Menurut pemikiran evolusi, manusia diklasifikasikan sebagai hewan. Hewan sendiri mengalami tingkat perkembangan paling rendah dan berbentuk seperti makhluk, mulai dari virus, bakteri, protozoa, cacing, ikan hingga mamalia.

Evolusi pun sampai kini masih berlangsung, bahkan prosesnya lebih cepat dari pada zaman purba. Evolusi sebagai perubahan berangsur dan bertahap dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu evolusi geologi, evolusi astronomi, evolusi biologi, dan evolusi budaya.

Dilihat dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmis dan evolusi organik. Selain itu, ada istilah lain yang dikenal dengan evolusi geologi, yaitu:

1). Evolusi Kosmik: adalah perubahan terus-menerus di alam semesta (evolusi universe).

2). Evolusi Organik: perubahan yang terjadi pada makhluk hidup atau komponen biotik dari generasi ke generasi baik secara morfologis maupun fisiologis. Ini juga dikenal sebagai evolusi biologis.

3). Evolusi Geologi: Dikenal sebagai perubahan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelapukan dari waktu ke waktu.

4). Evolusi Biologis: Perubahan bertahap yang terjadi pada makhluk hidup di bumi sesuai dengan perubahan zaman.

5). Evolusi Anorganik: Planet, bintang, topografi dunia, komposisi kimia bumi, unsur-unsur kimia dan partikel atom dapat berubah secara bertahap yang dikenal sebagai Evolusi Anorganik. Semua jenis hewan dan tumbuhan yang ada saat ini adalah keturunan dari organisme lain yang terjadi secara sederhana, misalnya, modifikasi dan akumulasi bertahap pada generasi saat ini disebut Evolusi Organik. Kecenderungan utama studi evolusi tumbuhan dan hewan menunjukkan bahwa adaptasi terhadap kondisi lingkungan seringkali melibatkan peningkatan spesialisasi dan kompleksitas struktur dan fungsi makhluk hidup.

Teori Evolusi

Berikut dibawah ini teori evolusi, antara lain sebagai berikut.

1). Teori evolusi manusia purba

Anaximander, seorang filsuf pra-Socrates yang hidup sekitar 610–546 SM telah membahas kemungkinan bagaimana manusia berevolusi dari ikan. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan pendapat tersebut.

Seiring berjalannya waktu, teori evolusi manusia ini lebih berfokus pada anggapan bahwa manusia berevolusi atau berevolusi di bumi dari primata yang telah punah.

Primata yang sering dikaitkan dengan evolusi manusia adalah primata mirip kera. Karena itulah banyak beredar informasi bahwa manusia berasal dari kera.

Bukti bahwa primata berkerabat dengan manusia berasal dari genetika. DNA antara manusia dan primata dapat mencapai kemiripan hingga 97%.

Namun, bukan berarti manusia dianggap berasal dari kera. Fakta ini hanya dapat melacak bahwa manusia dan primata mungkin memiliki nenek moyang yang sama.

2). Teori Evolusi Charles Darwin

Faktanya, informasi tentang manusia berevolusi dari kera muncul karena teori evolusi manusia Charles Darwin. Dalam buku “The Origin of Species” yang mengemukakan teori evolusi yang ditulis oleh Charles Darwin, disimpulkan bahwa semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama (common ancestor) dan saling berkerabat.

Menurut Darwin dalam buku tersebut, proses mutasi genetik dari nenek moyang yang sama mengakibatkan proses evolusi dan munculnya berbagai spesies baru.

Darwin membayangkan evolusi manusia seperti pohon. Satu batang dan akar pohon merupakan nenek moyang makhluk hidup. Sementara itu, cabang dan daun pohon menjadi spesies baru yang lahir karena proses mutasi genetik.

Proses mutasi genetik dapat terjadi karena seleksi alam dalam waktu yang lama. Dari seleksi alam, Darwin kemudian membagi proses evolusi menjadi evolusi mikro dan evolusi makro.

Mikroevolusi adalah perubahan yang terjadi pada spesies dengan cara kecil. Misalnya, perubahan warna atau ukuran dalam suatu populasi selama beberapa generasi.

Sedangkan makroevolusi adalah perubahan akibat seleksi alam yang mampu menciptakan spesies baru. Misalnya, perubahan dinosaurus menjadi burung, mamalia amfibi menjadi paus, dan nenek moyang kera menjadi manusia.

Kategori Evolusi

Secara garis besar ada beberapa kategori evolusi, yaitu:

1). Evolusi progresif, adalah evolusi yang mengarah pada kemungkinan populasi suatu spesies untuk bertahan hidup.

2). Evolusi regresif, yaitu evolusi yang mengarah pada kemungkinan populasi suatu spesies punah.

3). Evolusi divergen, evolusi konvergen, adalah perubahan organ yang berbeda pada suatu spesies yang berkaitan erat dengan fungsi organ yang sama. Ini adalah perubahan dari satu spesies ke banyak spesies baru.

Faktor Pendukung Evolusi

Evolusi dapat terjadi karena variasi genetik dan seleksi alam. Variasi genetik pada dasarnya terjadi karena mutasi gen, rekombinasi gen, pergeseran gen, dan aliran gen.

1). Mutasi Gen

Mutasi adalah perubahan mendadak pada kromosom. Mutasi menyebabkan variasi sifat dalam suatu populasi. Kemudian terjadi seleksi alam yang menghasilkan organisme yang memiliki sifat adaptif terhadap lingkungannya.

Mutasi gen dapat menguntungkan atau merugikan bagi kelangsungan hidup spesies. Mutasi bermanfaat jika menghasilkan spesies yang adaptif terhadap lingkungannya. Di sisi lain, mutasi merugikan jika menghasilkan spesies yang tidak beradaptasi dengan lingkungannya.

2). Rekombinasi Gen

Rekombinasi gen adalah peristiwa terbentuknya susunan gen baru. Rekombinasi gen dapat terjadi selama peristiwa crossover pada fase profase I meiosis I.

3). Hanyutan genetik

Hanyutan genetik adalah perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Hal ini terjadi karena ada populasi kecil yang terpisah dari populasi aslinya. Akibatnya, akan ada gen-gen tertentu yang banyak, sedikit, atau bahkan hilang dari populasi.

4). Aliran Gen

Aliran gen adalah peristiwa pertukaran gen antar populasi yang disebabkan oleh proses imigrasi dan emigrasi dalam populasi. Misalnya, kumbang merah berimigrasi ke populasi kumbang coklat. Kemudian, jika terjadi perkawinan, akan ada gen baru pada populasi kumbang coklat.

Demikian ulasan kami tentang pengertian evolusi secara lengkap beserta teori dan faktor pendukung terjadinya evolusi.

Semoga ulasan kami bermanfaat dan menambah wawasan kamu mengenai evolusi. Terima kasih telah berkunjung.

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.