Pengertian Epistemologi, Jenis, Contoh, Aliran Filsafat dan Epistemologi Science Modern

Perlu dikethui bahwa epistemologi berasal dari bahasa yunani  episteme dan logos.  Episteme dapat diartikan ke dalam Bahasa Indonesia yang berarti pengetahuan atau kebenaran, dan Logos yang dapat diartikan sebagai pikiran, kata, atau teori.

Sehingga jika kita pahami bahwa pengertian epistemologis dapat didefinisikan sebagai “bidang ilmu yang membahas pengetahuan manusia, dalam berbagai jenis dan ukuran kebenaran yang ada.

Sebagai seorang manusia tentu kita selalu melakukan upaya-upaya untuk mendapatkan pengetahuan dan mengembangkannya kerna hal inilah maka hadir epistemologi. Selanjutnya kita akan megulas tentang epistemologi.

Pengertian Epistemologi

Berikut dibawah ini pengertian epistemologi, antara lain sebagai berikut.

1). Dagobert D. Runes

Dagobert D. Runes memberikan gambaran mengenai pengertian epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari sumber-sumber pengetahuan. Struktur sosial pengetahuan, dan metode, dan validasi pengetahuan.

2). Mujamil Qomar

Sependapat dengan pernyataan Dagobert D. Runes Mujamil Qomar juga mendukung pengertian dari epistemologi adalah sebagai bagian dari filsafat yang mengkaji secara mendalam tentang pengetahuan manusia.

3). Musa Asy’arie

Pengertian Epistemologi  menurut Musa Asy’arie adalah cabang filsafat yang membahas hakikat ilmu, dan ilmu sebagai suatu proses adalah upaya sistematis dan metodis untuk menemukan prinsip-prinsip kebenaran yang terkandung dalam suatu objek kajian ilmiah.

4). Azyumardi Azra

Seedangkan Azyumardi Azra menjelaskan tentang epistemologi sebagai “ilmu yang membahas tentang otentisitas, pemahaman, struktur, metode, dan validitas ilmu”.

Jenis Bidang Kajian Epistemologi

Ada beberapa kajian dari Epistemologi yang ada, jenis yang dibuat berdasarkan keyakinan, kemungkinan dan lain sebagainya, hal tersebut seperti pada penjelasan berikut, Yaitu:

1). Analisis filosofis tentang sifat pengetahuan dan kondisi yang diperlukan bagi kepercayaan untuk membentuk pengetahuan, seperti kebenaran dan pembenaran.

2). Potensi sumber pengetahuan dan keyakinan yang dibenarkan, seperti persepsi, alasan, ingatan, dan kesaksian.

3). Merupakan sebuah struktur pengetahuan atau keyakinan yang dibenarkan, hal ini juga melandasi apakahkeyakinan harus langsung diturunkan dari keyakinan yang mendasar dan dapat dibenarkan atau apakah pembenaran hanya memerlukan seperangkat keyakinan yang koheren.

4). Skeptisisme filosofis, yang mempertanyakan kemungkinan pengetahuan, dan isu-isu terkait, seperti apakah skeptisisme merupakan ancaman bagi klaim pengetahuan biasa kita dan apakah mungkin untuk menyangkal argumen skeptis.

Contoh Epistemologi

Berikut merupakan contoh dari epistemologi, contoh tersebut ialah sebagai berikut :

1). Sosial

Epistemologi sosial merupakan sebuah pertanyaan yang menanyakan tentang pengetahuan dimana atribusi dari pengetahuan tersebut tidak dapat untuk dijelaskan jika hanya dengan memeriksa individu secara terpisah satu sama lain, sehingga ruang lingkup dari atribusi pengetahuan kita yang hendak kita cari tahu harus diperluas lagi untuk mencakup konteks sosial yang lebih luas.

Ini juga mengeksplorasi cara-cara di mana keyakinan interpersonal dapat dibenarkan dalam konteks sosial. Salah satu topik yang paling umum dibahas dalam epistemologi sosial kontemporer adalah kesaksian, yang berkaitan dengan kondisi di mana keyakinan “x adalah benar” yang dihasilkan dari pemberitahuan bahwa “x adalah benar” merupakan pengetahuan.

Topik lain dari epistemologi sosial adalah epistemologi kelompok, yang berkaitan dengan apa artinya mengaitkan pengetahuan dengan kelompok daripada individu, dan kapan atribusi pengetahuan ke kelompok sosial tepat.

2). Formal

Epistemologi formal umumnya dapat menggunakan alat dan metode formal dari teori keputusan, logika, teori probabilitas dan teori komputasi untuk model dan alasan tentang masalah kepentingan epistemologis.

Pekerjaan di bidang ini mencakup beberapa bidang akademik, termasuk filsafat, ilmu komputer, ekonomi, dan statistik.

Fokus epistemologi formal seringkali berbeda dengan epistemologi tradisional. Topik ketidakpastian, induksi, dan revisi keyakinan mendapat perhatian lebih daripada analisis pengetahuan, skeptisisme, dan masalah dengan pembenaran.

3). Metaepistemologi

Metaepistemologi adalah studi metafilosofis tentang metode, tujuan, dan subjek epistemologi. Beberapa tujuan metaepistemologi adalah untuk mengidentifikasi asumsi yang tidak akurat yang dibuat dalam perdebatan epistemologis dan menentukan apakah pertanyaan yang diajukan dalam epistemologi arus utama adalah pertanyaan epistemologis yang tepat untuk diajukan.

Aliran Filsafat dan Epistemologi Science Modern

Aliran filsafat dan epistemologi science di era modern ini memiliki beberapa aliran yang semua terbentuk akibat berkembangnya pemikiran dan pengetahuan yang ada. Berikut adalah aliran tersebut :

1). Empirisme

Empirisme radikal percaya bahwa, pada kenyataannya, kita hanya dapat memperoleh pengetahuan melalui pengalaman indera ilmiah. Thomas Hobbes, salah satu penganut empirisme, percaya bahwa empirisme adalah awal dari semua pengetahuan.

Hal ini karena beliau memandang segala pengetahuan yang ada itu kita dapatkan dari pengalaman kita. empiris lainnya adalah John Locke. Ia terkenal dengan teori Tabula Rasa.

Menurut Locke, rasio manusia pada awalnya adalah selembar kertas putih (seperti kertas putih). Yang kemudian mengisi semuanya itu berasal dari pengalaman, baik pengalaman lahiriah (sensasi) maupun pengalaman batin (refleksi).

George Barkeley adalah empiris lain yang mengemukakan teori immaterialisme berdasarkan prinsip-prinsip empirisme. Yang ada hanyalah ciri-ciri yang dapat diamati, atau dengan kata lain hanya pengalaman dalam jiwa (dirasakan)..

2). Rasionalisme

Penganut paham rasionalisme berpandangan bahwa hal itu dapat dicapai dengan menggunakan akal (intelek) sebagai sumber utamanya.

Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa pengetahuan pada dasarnya adalah sistem deduktif, yang dapat dipahami secara wajar dengan mengukur konsistensi logis dari kebenaran.

Rasionalis percaya bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui deduksi, penalaran, matematika, dan penalaran.

3). Kritisisme

Kritik adalah aliran filsafat yang secara epistemologi berusaha menunjukkan jalan untuk mencapai pengetahuan tanpa terjebak dalam ekstremisme empirisme dan rasionalisme.

Menurut Kant, memang benar bahwa kita memiliki pengalaman indrawi, tetapi juga benar bahwa kita memiliki pengetahuan yang menghubungkan berbagai hal, yang untuk mencapainya, kita harus melalui pengalaman.

Bagi Kant, pengetahuan manusia pada dasarnya terjadi berdasarkan unsur aposteriori (setelah pengalaman) dan apriori (sebelum pengalaman).

Pengujian Kebenaran Ilmiah

Kebenaran pengujian ilmiah dibagi atas tiga macam pengujian, yaitu sebagai berikut :

1). Teori Koresponden (Uji Persamaan dengan Fakta)

Menurut teori ini, suatu pernyataan pengetahuan (kemungkinan dinyatakan dalam suatu hipotesis) dapat diterima sebagai kebenaran ilmiah jika dapat dibuktikan sesuai dengan objek empiris yang dinyatakannya.

2). Teori Koherensi (Uji Konsistensi)

Teori ini menyatakan bahwa suatu pernyataan pengetahuan dapat diterima sebagai kebenaran ilmiah jika pernyataan pengetahuan tersebut menunjukkan koheren dengan teori-teori ilmiah yang kebenarannya telah diterima sebelumnya.

3). Teori Pragmatik (Uji Kemanfaatan)

Teori ini menilai kebenaran suatu pernyataan pengetahuan secara ilmiah jika pernyataan pengetahuan tersebut berpotensi digunakan untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan dengan cara yang bermanfaat.

Demikian ulasan kami mengenai pengertian epistemologi, jenis bidang kajian, contoh epistemologi, aliran filsafat dan epistemologi science modern, serta pengujian kebenaran ilmiah.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman yang berkaitan dengan epistemologi. Terimakasih ya sudah berkunjung.

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.