Pengertian E-Commerce, Jenis-Jenis dan Manfaat E-Commerce
Penggunaan teknologi di era digitalisasi ini semakin meningkat, terutama bagi para pelaku industri di Indonesia yang telah menerapkan sistem digitalisasi di berbagai aspek dan bidang.
Saat ini di berbagai belahan dunia khususnya di Indonesia telah menggunakan sistem e-commerce. E-commerce sendiri sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. E-commerce kini memudahkan kita untuk bertransaksi jual beli melalui media digital.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai E-commerce, yuk simak ulasan kami mengenai penegrtian E-commerce, jenkis serta bmanfaat E-commerce berikut ini.
Pengertian E-Commerce
Dari segi bahasa, e-commerce berarti perdagangan elektronik. Dari segi istilah, e-commerce adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan transaksi antara penjual dan pembeli yang dilakukan melalui media elektronik. Media elektronik disini bisa berupa internet, televisi, smartphone dan lain sebagainya.
Namun terkadang ada kesalahpahaman tentang e-commerce dan marketplace. Istilah e-commerce digunakan untuk menggambarkan semua transaksi yang menggunakan media elektronik.
Sedangkan marketplace sendiri merupakan salah satu model e-commerce yang berfungsi sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Penjual yang berdagang di marketplace hanya perlu melayani pembelian
Semua aktivitas lain seperti manajemen situs web ditangani oleh platform. Situs seperti Shopee dan Lazada adalah dua contoh pasar.
Jenis – Jenis E-Commerce
Dalam e-commerce sendiri terdapat berbagai jenis dan bentuk transaksi yang tidak hanya dilakukan oleh produsen kepada konsumen. Setidaknya ada 6 jenis e-commerce yang dibagi menurut objek transaksinya, antara lain:
1). Business to Business (B2B)
Jenis E-Commerce dimana sebuah perusahaan menjual barang atau jasa kepada perusahaan lain. Hal ini akan sangat mudah dilakukan bila menggunakan sistem e-commerce.
Contohnya adalah perusahaan yang menawarkan jasa pembuatan peralatan komputer kepada perusahaan lain. Contoh e-commerce B2B ini adalah Electric City yang menjual peralatan elektronik kantor dan rumah tangga.
2). Business to Consumer (B2C)
Dalam jenis e-commerce ini, sebuah perusahaan menjual barang atau jasa kepada konsumen atau pembeli.
Pada umumnya proses ini selalu ditemukan saat kamu melakukan proses transaksi di toko online.
Contoh B2C ini adalah Lazada yang menyediakan segala sesuatu mulai dari fashion, aksesoris, elektronik dan lain sebagainya.
3). Consumer to Consumer (C2C)
Dalam jenis e-commerce ini, produsen dan konsumen juga dapat melakukan transaksi dengan konsumen lain.
Dalam pengertian ini, biasanya konsumen akan menjual barang yang telah dibeli dari pelaku usaha untuk dijual kembali kepada konsumen. Contoh e-commerce C2C adalah Tokopedia, OLX dan Kaskus.
4). Consumer to Bisiness (C2B)
Kemudian, konsumen juga dapat menawarkan barang dan jasa kepada suatu bisnis. Misalnya sebagai seorang desainer grafis, akan menawarkan jasanya untuk membuat desain untuk pembuatan website yang menawarkan makanan olahan. Contoh e-commerce C2B adalah freelancer, upwork dan iStock.
5). Business to Administration (B2A)
Jenis e-commerce ini hampir mirip dengan B2B, tetapi bisnis akan menawarkan barang atau jasa kepada instansi pemerintah.
Contoh dalam hal ini adalah startup yang menawarkan jasa pembuatan website yang mencakup sistem informasi pemerintahan (governance).
6). Consumer to Administration (C2A)
Selain dari sisi bisnis, konsumen juga dapat menawarkan jasanya kepada instansi pemerintah.
Contohnya adalah konsumen yang menawarkan layanan keamanan siber untuk melindungi sistem keamanan pada sistem informasi dari pemerintah.
Manfaat E-Commerce
Perkembangan industri e-commerce di Indonesia sangat pesat. E-commerce mempunyai manfaat yang emudahkan penjual maupun pembeli.
Berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan adanya E-commerce.
1). Jangkauan yang luas
Sebagai pemilik toko konvensional, kamu hanya dapat menjangkau pembeli dari area yang sama. Lain halnya jika kamu memiliki website e-commerce.
Manfaat pertama dari e-commerce, pembeli dari seluruh negeri dapat melakukan transaksi di toko yang kamu miliki.
2). Tidak dibatasi oleh waktu
Toko di dunia nyata dapat beroperasi 24 jam sehari, tetapi biaya untuk mendukungnya akan sangat besar.
Melalui internet, pembeli tetap dapat mengakses dan membeli dari toko meskipun sedang tertidur lelap. Manfaat e commerce yang satu ini tentunya sangat membantu kita semua.
3). Biaya lebih rendah
Biaya operasional warung online sangat murah dibandingkan dengan toko berbentuk gedung. Setidaknya, kamu tidak perlu memikirkan gaji karyawan, sewa Gedung maupun biaya listrik.
4). Tidak perlu stok barang sendiri
Di industri e-commerce, kamu bisa menjadi dropshipper. Teknik pemasaran ini memungkinkan kamu untuk menjual tanpa memiliki stok. Ketika pesanan datang, kamu tinggal meneruskannya ke produsen barang yang diinginkan.
5). Kemudahan mengelola transaksi dan pengiriman
Dengan memiliki toko online, kamu tidak perlu khawatir dengan cara bertransaksi dan pengiriman barang.
Kini ada berbagai layanan pembayaran elektronik yang dilakukan melalui internet. Selain itu, kiriman dapat dilacak secara online.
6). Dapat mempelajari karakteristik pelanggan
Menjalankan bisnis online tanpa memahami perilaku pelanggan akan menyia-nyiakan investasi Anda.
Saat ini, ada banyak alat analisis yang dapat digunakan untuk mempelajari data toko online seperti Google Analytics.
7). Bekerja dari mana saja
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu manfaat e-commerce adalah dapat diakses kapan saja.
Oleh karena itu, kamu dapat menjalankannya dari mana saja selama kamu memiliki perangkat dan koneksi internet yang memadai.
Demikian artikel kami mengenai pengertian E-commerce lengkap dengan jenis dan manfaat E-commerce.
Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai E-commerce. Terima kasih sudah berkunjung.
