Pengertian Danau, Jenis-Jenis dan Cara Melestarikan Ekosistem Danau

Apakah kamu suka menanangkan diri sejenak di danau yang indah? Pasti menyenangkan sekali ya, apalagi jika suasana sekitar juga mendukung kita untuk beristirahat.

Namun apakah kamu sudah memahami pengertian dari danau itu sendiri? Agar sama-sama belajar, yuk simak ulasan mengenai pengertian danau berikut:

Pengertian Danau

Jika membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, kamu akan menemukan arti kata danau sebagi genangan air yang sangat luas dan dikelilingi oleh daratan.

Arti lain dari danau adalah danau dan danau. Danau adalah genangan air yang ditampung oleh cekungan bumi dengan volume yang besar.

Air danau dapat bersumber dari sungai, hujan atau mata air yang bersumber dari dalam tanah.

Selain itu, danau juga dapat dibentuk oleh manusia dengan membendung aliran air atau sungai. Danau bendungan ini biasa disebut bendungan atau waduk.

Jenis – Jenis Danau

Ada banyak jenis danau ya, namun jika dilihat berdasarkan proses pembentukan danau dibagi menjadi 6 jenis. Adapun penjelasan dari masing-masing jenis danau tersebut ialah sebagai berikut:

1). Danau Tektonik

Danau yang terjadi sebagai akibat dari peristiwa tektonik seperti gempa bumi. Akibat gempa tersebut terjadi proses sesar di permukaan tanah. Permukaan tanah yang rusak mengalami penurunan dan menjadi cekung.

Selanjutnya bagian cekung akibat amblesan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh dari danau tektonik ini antara lain danau Singkarak, Danau Maninjau dan Danau Takengon di Sumatera.

2). Danau Vulkanik

Danau ini terletak di kawah bekas letusan gunung berapi. Saat gunung meletus bebatuan yang menutupi area kepunden berjatuhan dan meninggalkan lubang disana.

Saat hujan, lubang itu terisi air dan membentuk danau. Contoh dari danau Vulkanik ini antara lain Danau Gunung Lamongan di Jawa Timur, Danau Batur di Bali dan Danau Kerinci di Sumatera Barat.

3). Danau Tekno Vulkanik

Danau yang terjadi sebagai hasil proses gabungan antara proses vulkanik dan proses tektonik. Dimana pada saat gunung berapi meletus, sebagian tanah atau batuan yang menutupi gunung itu pecah kemudian tenggelam membentuk cekungan.

Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh dari danau jenis tekno vulkanik ini adalah Danau Toba di Sumatera Utara.

4). Danau Karst

Danau ini terletak di daerah kapur, dimana jenis danau ini terjadi karena erosi atau pelarutan batugamping. Bekas erosi tersebut membentuk cekungan dan cekungan tersebut terisi air sehingga membentuk danau. Contoh danau jenis ini antara lain Doline.

5). Danau Gletser

Sebuah danau yang terjadi karena erosi gletser. Mencairnya es akibat erosi mengisi lubang-lubang yang dilewati untuk membentuk danau. Contoh danau yang terletak di perbatasan antara Amerika dan Kanada adalah Danau Superior, Danau Michigan dan Danau Ontario.

6). Waduk atau Bendungan

Sebuah danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembangunan waduk biasanya terkait dengan kepentingan penyediaan tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh dari waduk atau bendungan ini sendiri antara lain Saguling, Cirata dan Jatiluhur, Darma di Jawa Barat.

Ekosistem Danau

Bicara soal danau, pasti erat kaitannya dengan ekosistem di dalamnya. Ekosistem adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi di suatu tempat yang berinteraksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungan abiotik dan hubungan tersebut bersifat timbal balik.

Komponen ekosistem danau terdiri dari komponen hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik). Adapun penjelasannya masing-masing adalah sebagai berikut:

Komponen Biotik

Komponen biotik dalam ekosistem danau meliputi semua jenis makhluk hidup. Seperti misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.

1). Komponen Biotik Danau Berdasarkan Fungsinya

Berdasarkan fungsinya, organisme danau air tawar bisa dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya adalah:

  • Produsen yang terdiri dari alga, alga hijau dan alga biru dari kelompok spermatophyta, misalnya: eceng gondok, teratai, kangkung, genger dan kiambang.
  • Konsumen yang meliputi hewan, serangga, udang, siput, cacing dan sederet hewan lainnya.
  • Pengurai yang sebagian besar terdiri dari bakteri dan mikroba lainnya.

2). Komponen Biotik Danau Berdasarkan Kebiasaan Hidupnya di Air

Berdasarkan kebiasaan hidup di air, organisme danau air tawar bisa dibagi menjadi 5 jenis diantaranya sebagai berikut:

  • Plankton yang terdiri dari fitoplankton (plankton tumbuhan) dan zooplankton (plankton hewan), adalah organisme yang pergerakan pasifnya selalu dipengaruhi oleh arus air.
  • Nekton yakni organisme yang bergerak aktif berenang dengan contohnya adalah ikan dan serangga air.
  • Neston yakni organisme yang diam dan mengapung di permukaan air.
  • Benthos yakni organisme yang hidup di dasar perairan.
  • Perifiton yakni organisme yang menempel pada substrat (batang, akar, batuan) di perairan.

3). Komponen Biotik Danau Berdasarkan Memperoleh Makanan

Berdasarkan cara memperoleh makanan atau energi, mereka dibagi menjadi 2 kelompok:

  • Autotrof yakni organisme yang dapat mensintesis makanannya sendiri. Tumbuhan hijau tergolong organisme autotrof, perannya sebagai produsen dalam ekosistem air tawar.
  • Fagotrof dan Saprotrof yakni konsumen di ekosistem air tawar. Fagotrof adalah pemakan organisme lain, sedangkan Saprotrof adalah pemakan limbah atau sisa organisme lain.

Komponen Abiotik

Sama seperti komponen biotik dari danau, untuk komponen abiotik juga terdiri dari beberapa hal. Diantara yang utama dalam ekosistem danau adalah sebagai berikut:

1). Suhu

Kelembaban dan suhu juga sangat mempengaruhi keberadaan suatu organisme dalam suatu ekosistem. Kelembaban dan suhu mempengaruhi hilangnya air yang terjadi melalui penguapan. Setiap organisme memiliki toleransi yang berbeda terhadap suhu dan kelembaban.

Suhu terendah yang masih memungkinkan bagi organisme untuk hidup disebut suhu minimum. Suhu yang paling sesuai dan mendukung kehidupan organisme disebut suhu optimum, sedangkan suhu tertinggi yang masih dapat ditoleransi atau memungkinkan organisme hidup disebut suhu maksimum.

2). Air

Organisme air tawar hidup terbenam dalam lingkungan akuatik. Tetapi organisme ini menghadapi masalah keseimbangan air jika tekanan osmotik air intraseluler tidak sesuai dengan tekanan osmotik lingkungan.

Cara Melestarikan Ekosistem Danau

Nah, setelah kita memahami pengertian dan ekosistem danau, ada baiknya kita mengetahui cara melestarikan ekosistem danau itu sendiri. Adapun beberapa cara yang bisa kamu lakukan adalah:

1). Jangan membuang sampah dan sampah sembarangan

2). Jangan ubah danau menjadi toilet raksasa

3). Batasi budidaya keramba apung

4). Batasi kuota memancing

5). Batasi area untuk memancing

6). Melindungi hutan di sekitar danau agar tidak ditebang

Demikian ulasan kami mengenai danau yang membahas mulai dari pengertian, ekosistem dan cara melestarikannya.

Semoga ulasan kami membantu kamu, khususnya untuk lebih memahami dan menjaga ekosistem danau. Terimakasih sudah singgah.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.