Pengertian Anak Usia Dini, Karakteristik dan Cara Merangsang Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Usia dini merupakan masa yang paling potensial bagi anak untuk belajar dan mengembangkan seluruh potensinya, sehingga perlu diberikan stimulasi untuk mengoptimalkan seluruh aspek perkembangan anak.

Mengingat anak memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa, maka pemberian stimulasi harus disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan anak agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.

Kali ini kami akan memberikan informasi mengenai anak usia dini serta karakteristik berdasarkan usianya, yuk simak ulasannya dibawah ini.

Pengertian Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan sosok individu kecil yang tumbuh dan berkembang pesat baik secara fisik maupun psikis. Dalam pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun.

Montessori mengatakan bahwa anak usia dini merupakan fase absordmind, yaitu masa menyerap pikiran. Pada masa ini anak mudah menyerap segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya seperti spons yang menyerap air dan yang lainnya.

Masa ini biasa disebut dengan masa keemasan, dimana kemampuan otak anak dalam menyerap informasi sangat tinggi. Apapun informasi yang didapat anak akan mempengaruhi perkembangannya di masa depan.

Jika pada masa ini anak diberikan stimulasi yang tepat dan sesuai dengan tahapan perkembangan yang dilalui anak, maka anak akan menjadi lebih dewasa baik secara fisik maupun psikis dan siap menghadapi masa sekolah.

Menurut Hartanti (Aisyah, 2010) anak usia dini memiliki beberapa ciri yaitu memiliki rasa ingin tahu yang besar, menjadi pribadi yang unik, meniru, kaya akan fantasi dan imajinasi, suka bereksplorasi, masa paling potensial untuk belajar, menunjukkan sikap egosentris dan bagian dari makhluk sosial.

Anak usia dini selalu ingin tahu, hal ini terlihat dari kegemaran anak bertanya, mengamati, dan suka bereksperimen. Rasa ingin tahu sangat penting bagi anak karena merupakan dasar untuk memperoleh pengetahuan.

Anak usia dini suka meniru, anak akan meniru segala sesuatu yang tampak disekitarnya, peniruan ini tidak hanya dalam tingkah laku tetapi untuk semua kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya.

Selanjutnya, anak usia dini kaya akan fantasi dan imajinasi. Hal ini sangat penting untuk pengembangan kreativitas. Anak usia dini juga suka mengeksplorasi lingkungannya dengan melakukan trial and error.

Anak usia dini merupakan bagian dari makhluk sosial, ditandai dengan kegembiraan anak bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.

Ia mulai belajar berbagi, menunggu gilirannya, dan mengalah pada teman-temannya. Melalui interaksi sosial ini, anak dapat belajar bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

Karakteristrik Anak Usia Dini berdasarkan Usianya

Menurut usianya, setiap anak memiliki karakternya masing-masing. Ada anak yang mudah diatur, ada anak yang membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, ada juga anak yang sering menolak rutinitas dan sering menangis.

Meskipun karakter anak tidak bisa digeneralisasi, ada beberapa hal standar yang menjadi ciri anak usia dini.

Karakteristik yang dikelompokkan berdasarkan usia tersebut terlihat pada perkembangan anak secara keseluruhan, mulai dari aspek fisik hingga kemampuan berkomunikasi.

0 – 1 Tahun

Yang dimaksud dengan anak usia dini dalam kategori usia ini adalah bayi dengan pertumbuhan fisik yang cepat, serta kemampuan dan keterampilan dasar yang telah dipelajarinya.

Dalam usia ini, anak mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1). Memiliki keterampilan motorik, seperti berguling, merangkak, duduk, berdiri dan berjalan.

2). Kemampuan panca indera berupa melihat atau mengamati, merasakan, mendengar, mencium, dan mengecap dengan memasukkan setiap benda ke dalam mulut.

3). Bentuk komunikasinya masih sebatas nonverbal dan sebatas verbal, seperti mengoceh atau menggumamkan kata-kata sederhana, seperti mama, papa, mimi, dan sebagainya.

Anak Usia 2 – 3 Tahun

Yang dimaksud dengan anak usia dini pada kelompok usia ini adalah balita (bayi di bawah usia 3 tahun) yang ditandai dengan anak-anak yang mulai mandiri.

Beberapa ciri anak usia 2-3 tahun adalah:.

1). Anak-anak sangat aktif dan senang menjelajahi benda-benda di sekitarnya. Eksplorasi ini adalah kunci dari proses pembelajaran yang sangat efektif.

2). Anak mulai belajar mengembangkan kemampuan berbahasa, yaitu dengan mengobrol. Anak-anak juga memperkuat keterampilan komunikasi mereka dengan memahami percakapan orang lain untuk mengekspresikan hati dan pikiran mereka.

3). Anak-anak belajar mengembangkan emosi berdasarkan faktor lingkungan karena emosi lebih banyak ditemukan di lingkungan.

Usia 4 – 6 Tahun

Yang dimaksud anak usia dini disini adalah anak usia prasekolah yang mungkin sudah mulai memasuki lembaga pembelajaran seperti Kelompok Bermain (KB) maupun Taman Kanak-Kanak (TK). Ciri-ciri anak usia 4-6 tahun adalah:

1). Anak-anak sangat aktif dan senang terlibat dalam berbagai kegiatan sehingga dapat membantu mengembangkan ototnya.

2). Perkembangan bahasa semakin baik dengan anak mampu memahami ucapan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya.

3). Perkembangan kognitif (daya pikir) anak sangat pesat. Hal ini ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak terhadap lingkungan sekitar. Anak-anak akan sering bertanya tentang apa yang mereka lihat.

4). Bentuk permainan anak masih bersifat individual, meskipun dilakukan secara bersama-sama.

Cara Merangsang Pertumbuhan Anak

Setelah mengetahui apa itu anak usia dini serta karakteristiknya masing-masing, kamu bisa memberikan stimulasi yang tepat.

Mengajarkan ilmu tertentu kepada anak bukan berarti harus memasukkannya ke lembaga pendidikan, tetapi bisa dilakukan di rumah asalkan orang tua mampu menghabiskan waktu yang berkualitas dengan anaknya.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merangsang tumbuh kembang anak secara optimal adalah:.

1). Ajaklah anak berbicara dengan bahasa yang baik dan benar, meskipun ia masih bayi.

2). Jawab pertanyaan anak, meskipun pertanyaannya terdengar konyol atau berulang.

3). Membaca buku dan menjadikannya rutinitas.

4). Ajak anak bernyanyi lebih banyak untuk mengenalkan mereka pada kosakata baru dan membangkitkan mood anak.

5). Untuk anak yang lebih besar, ajari mereka untuk melakukan tugas-tugas sederhana, seperti merapikan mainan.

6). Dukung anak-anak untuk bermain dengan teman-teman mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka.

7). Ajari anak untuk disiplin dan konsisten dalam mengerjakannya serta, jangan lupa untuk memuji anak kamu ketika dia melakukan hal-hal baik. Dengan begitu, anak akan merasa mendapat perhatian dari orang tuanya sehingga dapat berkembang secara optimal, baik fisik maupun mental.

Demikian artikel kami mengenai pengertian anak usia dini, karakteristik dan cara merangsang tumbuh kembang anak usia dini.

Semoga ulasan kami dapat membantu menambah wawasan kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.