Niat Sholat Ashar dan Tata Cara Pelaksanaannya

Sholat ashar merupakan sholat fardu yang dikerjaan disore hari (pukul berapa tepatnya sholat ashar maupun sholat fardu lainnya disetiap daerah pastilah berbeda-berbeda tergantung letak geografisnya), meski begitu waktu sholat ashar ditandai ketika bayang-bayang suatu benda melebihi banjang benda aslinya dan diakhiri dengan terbenamnya matahari.

Dibawah ini adalah niat sholat ashat dan tata cara melakukannya.

Niat Sholat Ashar

Berikut dibawah ini niat sholat Ashar, antara lain sebagai berikut.

– Niat sholat ashar apabila dikerjakan seorang diri

أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Artinya: ”Aku niat sholat ashar empat rakaat menghadap kiblat wajib karena Allah Ta’ala.”

– Niat sholat ashar apabila dikerjakan berjamaah sebagai imam

أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًإِمَامًالله تَعَالَى

Artinya: ”Aku niat sholat ashar empat rakaat menghadap kiblat menjadi imam wajib karena Allah Ta’ala.”

– Niat sholat ashar apabila dikerjakan berjamaah sebagai makmum

أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءًمَأْمُوْمًالله تَعَالَى

Artinya: ”Aku niat sholat ashar empat rakaat menghadap kiblat menjadi makmum wajib karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Melakukan Sholat Ashar

Tata cara melakukan sholat ashar tentu saja sama dengan sholat fardu lainnya terlebih dengan sholat fardu yang jumlah rakaatnya ada 4, perbedaannya hanya terletak pada niat yang dilafalkan.

A). Niat, membaca niat sebagaimana telah disebutkan diatas.

B). Mengangkat kedua belah tangan sambil membaca takbiratul ihram.

اللَّهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Allah Maha Besar.”

C). Membaca doa iftitah

Ada beberapa bacaan doa iftitah yang umum dibacakan yaitu:

– Pertama

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: ”Allah Maha Besar dengan sebesar besarnya. Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukan-Nya.”

– Kedua

اللَّحُمَّ بَا عِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَا يَاىَ كَمَا بَاعَدْتْ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ , اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِن الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوبُ الاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ , اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Artinya: ”Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dan kesalahan kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan kesalahanku dengan salju, air dan air es.”

D). Membaca Al-qur’an surat Al-fatihah ayat 1 – 7

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم . ١
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ . ٢
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ . ٣
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ . ٤
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ . ٥
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ . ٦
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ . ٧

Artinya:”

  1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
  2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
  3. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
  4. Yang menguasai hari pembalasan.
  5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
  6. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus.
  7. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka. Bukan (jalan) mereka yang Engkau murkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

E). Membaca surat pendek dalam Al-qur’an misalnya surat Al-lahab

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ . ١
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ . ٢
سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ . ٣
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ . ٤
فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ . ٥

Artinya:”

  1. Binasalah tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.
  2. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
  3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
  4. Dan (begitu pula) istri pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
  5. Di lehernya ada tali sabut yang dipintai.

F). Setelah membaca Al-fatihah dan surat pendek dalam Al-qur’an kemudian takbiratul ihram seraya mengangkat kedua belah tangan اللَّهُ أَكْبَرُ kemudian rukuk (badan membungkuk. kedua tangan memegang lutut posisi punggung dan kepala rata sambil membaca lafadz:

سُبْحَانَ رَبِّي العَظِيم

Artinya: ”Maha Suci Tuhanku yang Maha Besar.”

G). Setelah rukuk kemudian bangkit dangan mengangkat kedua belah tangan dan I’tidal. Bacaan ketika mengangkat kedua belah tangan setelah rukuk,

سمع الله لمن حمده

Artinya:” Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memuji-Nya.”

Dilanjutkan dengan bacaan I’tidal yaitu:

ربنا لك الحمد ملء السموات وملء الأرض وملء ما شئت من شيء بعد

Artinya: ”Ya Allah Tuhan kami bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu.”

H). Sujud (meletakan dahi kebumi dengan mendahulukan lutut atau tangan) setelah selesai I’tidal kemudian sujud sambil mengucapkan اللَّهُ أَكْبَرُ .

Bacaaan sujud yaitu:

سُبحانَ ربِّيَ الأعلى

Artinya: ”Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi.”

I). Duduk antara dua sujud, setelah melakukan sujud pertama kemudian bangkit sambil mengucapkan اللَّهُ أَكْبَرُ lalu membaca bacaan duduk diantara dua sujud yaitu:

رَبِّ اِغْفِرْ لِي, وَارْحَمْنِي, وَاهْدِنِي, وَارْزُقْنِي, وَاجْبُرْنِي وَعَافِنِي

Artinya:”Wahai Rabbku, ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah petunjuk kepadaku, berilah rezeki kepadaku, cukupkanlah aku, dan selamatkanlah aku (dari berbagai macam penyakit).”

J). Sujud kedua, setelah selesai membaca bacaan duduk diantara dua sujud kemudian sujud kedua sambil mengucapkan اللَّهُ أَكْبَرُ Bacaan sujud kedua sama dengan ketika kita sujud pertama سُبحانَ ربِّيَ الأعلى

K). Kemudian berdiri untuk rakaat ke-2 sambil membaca اللَّهُ أَكْبَرُ lalu kembali membaca surat Al-fatihah.

L). Membca surat pendek dalam Al-qur’an (dirakaat kedua), misalnya surat An-Nasr

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . ١
وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا . ٢
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا . ٣

Artinya:”

  1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.
  2. Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah.
  3. Maka bertasbihla memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya, sungguh Dia Maha Penerima Taubat.”

M). Rukuk kedua rakaat ke-2, sama dengan tata cara ketika rukuk dirakaat pertama begitupun dengan kalimat yang dibaca.

N). Sujud pertama rakaat ke-2 (praktik dan bacaannya sama dengan sujud di rakaat pertama).

O). Duduk diantara dua sujud rakaat ke-2 (bacaannya sama dengan rakaat pertama).

P). Sujud kedua dirakaat ke-2 (bacaannya sama dengan rakaat pertama).

Q). Tasyahud awal, setelah menyelesaikan dua rakaat kemudian duduk untuk membaca tahiyatul awal sebelum berdiri untuk rakaat ke-3:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ للهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Artinya: ”Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu milik Allah. Keselamatan atas engkau wahai Nabi Muhammad, demikian pula rahmat engkau dan berkah-Nya. Keselamatan dicurahkan pula untuk kami dan atas seluruh hamba Allah yang shaleh – shaleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

R). Kemudian berdiri untuk rakaat ke-3 sambil membaca اللَّهُ أَكْبَرُ lalu kembali membaca surat Al-fatihah, praktiknya sama dengan rakaat pertama hingga berdiri kembali sampai rakaat ke-4, (pada rakaat ke-3 dan ke-4 tidak membaca surat pendek).

S). Tasyahud (Tahiyatul Akhir), setelah menyelesaikan empat rakaat ketika bangkit dari sujud yang kedua dirakaat ke-4 kemudian duduk untuk membaca tahiyatul akhir:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ للهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Artinya: ”Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu milik Allah. Keselamatan atas engkau wahai Nabi Muhammad, demikian pula rahmat engkau dan berkah-Nya. Keselamatan dicurahkan pula untuk kami dan atas seluruh hamba Allah yang shaleh – shaleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah limpahilah Rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad. Ya allah limpahilah Rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagai mana telah Engkau beri Rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Bahwasanya Engkau Tuhan yang sangat Terpuji lagi sangat Mulia di seluruh alam.”

T). Setelah selesai mambaca tahiyatul akhir kemudian salam dengan menghadapkan muka kita ke kanan sambil mengucapkan:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Artinya: ”Semoga Allah melimpahkan keselamatan, Rahmat dan Keberkahan kepadamu.”

Lalu menghadapkan wajah kita ke kiri sambil mengucapkan salam yang sama.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.