Netizen Terlalu Bernafsu Geruduk Foto Ibunda Bripda Randy Bagus, Anggota DPRD Jatim Jadi Korban: Maafkan Bu!

Netizen terlalu bernafsu untuk memberikan komentar hingga menggeruduk foto ibunda Bripda Randy Bagus, kekasih Novia Widyasari yang kini meringkuk di dalam tahanan Polda Jatim. Karena netizen yang saking bernafsu, anggota DPRD Jatim Sri Untari menjadi korban. Netizen cuma bilang, “Maafkan Bu!”

Kasus Novia Widyasari yang meninggal dunia dengan cara tragis, meminum cairan racun terus bergulir seperti bola salju. Cerita pilu Novia sudah menjadi perbincangan hangat di jagat maya sejak Jumat (3/12/2021).

Setelah mendapatkan cerita latar belakang Novia Widyasari mengalami depresi hingga diduga menghabisi dirinya sendiri, netizen menggeruduk akun media sosial Bripda Randy Bagus. Anggota polisi yang berdinas di Polres Pasuruan ini adalah kekasih dari Novia, yang tercatat sebagai mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Brawijaya Malang.

Nama Bripda Randy Bagus lalu menjadi kata kunci yang populer di sejumlah platform media sosial. Sebab, Bripda Randy dituding menjadi penyebab Novia Widyasari bunuh diri. Dari kasus viral ini, Propam Polda Jatim segera memeriksa Bripda Randy Bagus.

Bripda Randy Bagus akhirnya ditetapkan sebagai tersangka terkait aborsi yang dilakukan bersama mantan kekasihnya mahasiswi Mojokerto itu. Anggota Polres Pasuruan itu kini menjalani penahanan di rutan Polda Jatim.

Sebelum ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka, Bripda Randy memang telah menjalani pemeriksaan di Propam Polda Jatim. Pemeriksaan itu dilakukan untuk meminta klarifikasi terkait dengan viralnya dugaan bunuh diri mantan kekasihnya itu.

Novia Widyasari ditemukan warga dalam kondisi tanpa nyawa di samping makam ayahnya di Makam Islam Sugihan, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Kamis (2/12/2021) sekitar pukul 15.30 WIB.

Mahasiswi Brawijaya ini diduga nekat bunuh diri mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun. Polisi menemukan sisa cairan racun dalam botol plastik di lokasi Novia Widyasari meregang nyawa.

Kasus Novia Widyasari juga menarik perhatian Komnas HAM. Lembaga ini meminta Polri mengungkap kasus secara tuntas. “Polisi harus mengungkap tuntas kasus ini. Pelaku dan semua pihak yang ikut terlibat harus dimintai pertanggungjawaban,” kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, Minggu (5/12/2021).

Beka menyebutkan selain Bripda Randy Bagus, polisi juga perlu mendalami dugaan penolakan aduan Novia. Bila terbukti bersalah dalam penolakan maka perlu adanya sanksi.

<--nextpage-->

“Demikian juga jajaran kepolisian/propam yang menolak pengaduan almarhumah Novia terkait tindakan yang dilakukan Randy. Harus didalami mengapa pengaduan almarhumah Novia ditolak dan kalau terbukti bersalah harus diberi sanksi,” sebut Beka.

Menurut Beka, pihaknya akan terus memantau proses hukum yang berjalan. Dia juga mengatakan telah berkoordinasi dengan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta dan LPSK untuk mengawal kasus ini.

“Saya sudah berkomunikasi dengan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta. Komnas akan terus memantau proses yang dijalani sembari mengumpulkan informasi sebanyak mungkin,” kata Beka. “Juga berkomunikasi dengan LPSK apabila ada yang membutuhkan perlindungan dalam proses hukum yang sedang berjalan sekarang,” tandas Beka.

Sementara itu, pihak Universitas Brawijaya (UB) mengungkap Novia Widyasari pernah melaporkan pelecehan seksual yang dialami ke fungsionaris fakultas tempat belajar.

“Yang bersangkutan (Novia Widyasari) pernah melaporkan kasus pelecehan seksual yang dialaminya kepada fungsionaris FIB (Fakultas Ilmu Budaya),” kata Dr Lucky Endrawati dari Kantor Layanan Hukum UB saat konferensi pers di Kampus Universitas Brawijaya, Minggu (5/12/2021).

Lucky mengatakan pelaporan kasus pelecehan yang dialami Novia terjadi pada awal Januari 2020. Fakultas Ilmu Budaya saat itu langsung cepat menanggapi dan membentuk Komisi Etik untuk menangani kasus tersebut.

“Pelaku merupakan kakak tingkat NWR yang juga mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FIB UB dengan inisial RAW,” sambung Lucky. Menurut Lucky, berdasarkan hasil pemeriksaan, RAW terbukti bersalah, dan UB kemudian memberikan sanksi sekaligus pembinaan.

“Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap RAW, RAW terbukti bersalah, pihak UB kemudian memberikan sanksi dan pembinaan kepada RAW. Sekaligus pendampingan pada Novia dengan pemberian konseling sesuai dengan aturan yang berlaku,” tuturnya.

Pihak FIB UB sangat menjaga kerahasiaan identitas Novia agar proses akademik tetap berjalan dengan baik. Novia merupakan mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya angkatan 2016.

Peristiwa meninggalnya Novia membawa duka mendalam bagi civitas academica. UB mengapresiasi dan mendukung langkah cepat kepolisian dalam menangani kasus meninggalnya Novia dalam kaitannya dengan hubungan pribadi yang bersangkutan dengan Bripda Randy Bagus.

UB mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati hak-hak pribadi keluarga korban dengan cara memberi informasi yang bijak agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Sekaligus menghimbau setiap civitas academica UB dapat menjaga dan menjunjung tinggi nama baik UB di masyarakat dengan menegakkan hukum dan atau etika di masyarakat.

“UB tetap konsisten dan berkomitmen melakukan segala upaya untuk mencegah dan menangani setiap tindakan yang dikualifikasi sebagai kekerasan seksual dan perundungan di lingkungan UB berdasar peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tegas Dekan FIB Profesor Agus Suman.

Netizen yang geram membaca cerita Novia Widyasari segera mencari tahu latar belakang Bripda Randy Bagus dan keluarganya. Sebab, keluarga Randy disebut-sebut ikut membuat Novia depresi. Netizen rupanya berhasil menemukan akun media sosial milik ayah dan ibunda Randy Bagus.

Awalnya, ayah Randy Bagus, Niryono, disebut sebagai anggota DPRD Pasuruan. Namun, setelah awak media melakukan penelusuran, nama Niryono tidak ditemukan, baik di daftar anggota DPRD Kabupaten Pasuruan maupun Kota Pasuruan.

Sebelum dapat akun Instagram ibunda Bripda Randy Bagus, netizen kadung menggeruduk akun Facebook milik anggota DPRD Jatim Sri Untari.

Ayah Bripda Randy Bagus, Niryono, akhirnya buka suara terkait kasus yang dialami putranya. Ia menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa atas meninggalnya Novia Widyasari Rahayu.

“Saya bapak dari Bripda Randy Hari Sasongko. Kami sekeluarga, sebagai orang tua mengucapkan mohon maaf kepada publik yang mana atas kejadian berita yang heboh di publik dua hari ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Niryono di rumahnya, Kelurahan Plintahan, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (5/12/2021).

Secara khusus, Niryono juga menyampaikan belasungkawa kepada Novia. Ia juga mendoakan mahasiswi Universitas Brawijaya Malang itu. “Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya calon menantu saya, Novia. Mudah-mudahan Novia diterima di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala. Saya kasihan dan prihatin,” ungkapnya.

Niryono juga menegaskan bahwa ia bukan anggota DPRD atau pejabat sebagaimana yang diyakini netizen. “Dan saya ini bukan anggota dewan. Saya ini tengkulak gabah, wiraswasta saya ini,” pungkas Niryono.

Saat mendengar Niryono anggota DPRD, netizen juga mencari tahu profil istrinya. Sebelum berhasil mendapatkan nama akun Instagram ibunda Bripda Randy Bagus, netizen kadung menggeruduk akun Facebook milik Sri Untari. Netizen yang terlalu bernafsu akhirnya malu sendiri. Netizen salah sasaran. Mereka cuma bilang, “Maafkan Bu!”

Sri Untari bukanlah ibunda Bripda Randy Bagus. Perempuan berkerudung ini hanya diduga memiliki hubungan pertemanan dengan Niryono. Namun, informasi ini juga harus ditelusuri lebih jauh, sementara tak ada pernyataan resmi dari Sri Untari.

Dari profilya di Facebook, Sri Untari menuliskan dirinya adalah kader PDI Perjuangan. Dia juga berhasil menamatkan studinya di Universitas Brawijaya Malang.

Apabila melakukan penelusuran di jagat maya, Sri Untari adalah Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jatim. Sri Untari begitu peduli dengan isu tenaga pengajar alias guru. Katanya, guru merupakan sosok pahlawan tanpa tanda jasa, atas pengabdian tak kenal lelah dalam upaya mewujudkan janji negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Untari menyebutkan, bahwa guru bukan hanya sekedar menjalankan tugas sebagai seorang pengajar, namun lebih dari itu secara filosofis guru juga merupakan seorang pembimbing bagi generasi penerus bangsa ini untuk mempraktikkan nilai-nilai etika yang berbudi luhur dan perilaku yang berkeadaban.

Tentu sungguh tragis, Novia Widyasari yang mengaku begitu berhasrat untuk menjadi guru yang baik agar anak muridnya merasa nyaman belajar harus mengakhiri cita-citanya dengan cara tragis. Kematian Novia Widyasari ternyata sudah membuka banyak hal. Termasuk netizen, yang sudah terlalu bernafsu menggeruduk foto ibunda Bripda Randy Bagus, namun justru anggota DPRD Jatim Sri Untari jadi korbannya.

Sumber: fotokita

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.