Kondisi Kesehatan Presiden Keenam SBY Memburuk, AHY Akui Sering Menangis Sendiri Gegara Ingat Mendiang Ibunda: Saya Takut

Sudah bukan rahasia lagi, kisah cinta Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan mendiang istri, Ani Yudhoyono memang cukup menggemparkan.

Bahkan saat kehilangan sosok istri, SBY mengaku kehilangan belahan jiwa dan separuh hidupnya.

Semua orang tahu bagaimana setianya SBY menemani Ani menjalani pengobatan leukumia di Singapura hingga tutup usia.

Hal serupa diungkapkan oleh putra sulung pendiri Partai Demokrat tersebut saat AHY mengaku takut melihat kondisi SBY.

Tak main-main, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui dirinya sering menangis diam-diam.

AHY mengakui sangat kehilangan sosok sang ibu yang selalu perhatian dan memberi dukungan apapun kepadanya.

Tetapi AHY mengungkapkan ada sosok yang lebih kehilangan yakni Susilo Bambang Yudhoyono.

Melansir melalui tayang YouTube Deddy Corbuzier, AHY mengungkap kondisi SBY setelah ditinggal Ani Yudhyono.

Video berjudul “SEDIH.. AHY MENANGIS MENCERITAKAN KISAH IBU ANI” diunggah pada 18 November 2019.

Sang ayah disebut AHY kini semakin hari semakin membaik usai sang ibunda meninggal dunia beberapa tahun lalu.

“Tentu saja (takut). Pak Habibie cerita kalau tidak menemukan cara yang baik untuk melupakan itu memang biasanya mengikuti. Jadi ada kata-kata I follow you, seperti itulah,” kata AHY, Selasa (19/11/2019) dikutip dari GridFame.ID.

Dirinya bersama keluarga besar pun selalu berusaha untuk memberi semangat kepada sang ayah untuk tetap kuat sepeninggalan Ani Yudhoyono.

Menurut AHY, SBY juga tidak menginginkan hal tersebut terjadi dan masih berusaha untuk bisa melanjutkan hidup dengan baik meski tanpa belahan jiwanya, Ani Yudhoyono.

“SBY juga sadar betul tidak ingin seperti itu. Kita mengatakan ‘Po, kita semua masih membutuhkan Pepo sehat panjang umur, negara ini bangsa ini juga masih membutuhkan sosok SBY sebagai bapak bangsa,” tutur AHY.

Nah, saat datang ke acara Rumpi No Secret, Agus Yudhoyono mendapat pertanyaan soal sang Ibu yang membuatnya terbata-bata.

“Jadi Mas Agus kalo nangis kapan? Nangis gak?”, tanya Feni Rose, sang pembawa acara.

“Nangis nangis.”, kata Annisa Pohan, sang istri yang juga hadir di sampingnya.

Mantan perwira TNI pun terlihat terbata-bata dan tidak bisa menjawab pertanyaan Feni, bahkan cuma terlihat senyum dan menghela nafas.

Sebagai istri, Annisa Pohan pun cepat-cepat menjawab menggantikan sang suami.

“Lagi shalat biasanya suka nangis. Ntar selesai shalat pasti saya peluk. Kita manusia biasa yang punya air mata. Kita memproduksi air mata juga. Apalagi di saat susah, itu kan untuk melegakan hati.”, kata Annisa.

“Apalagi itu Ibu kan. Yang pernah berada di perutnya 9 bulan, membesarkannya.”, lanjut Annisa lagi dengan mata berkaca-kaca.

AHY pun hanya tersenyum seperti membenarkan jawaban Annisa.

“Ibu Ani itu tidak pernah absen dimana pun saya pidato selalu hadir di row (baris) terdepan. Memberikan semangat. Saya selalu cium tangan mohon doa restu. Setelahnya pun saya cium tangan lagi ‘terima kasih atas doanya sehingga sukses acaranya’.”, tutur AHY.

Namun, yang paling mengaharukan menurut AHY adalah, di saat sakit pun, sang Ibu masih terus menonton pidatonya melalui ipad.

“Ibu live streaming menggunakan ipad di atas meja kecilnya itu. Dan pernah ada yang mengambil video itu, sesekali Ibu Ani tepuk tangan sendiri melihat saya menyampaikan pidato. Itu luar biasa rasanya. Saya langsung selalu meneteskan air mata.”, tambah AHY dikutip dari Kompas.com.

Berita mengenai penyakit SBY tersebut dikonfirmasi staf pribadinya, Ossy Dermawan.

“Adalah benar Bapak SBY dalam waktu dekat akan melakukan medical check-up dan treatment di luar negeri. Sesuai dengan diagnosa dari Tim Dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat (prostate cancer),” kata Ossy.

Ossy mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan baik melalui metode MRI, biopsi, Positron Emission Tomography (PET) Specific Membrane Antigen (SMA) Scan dan pemeriksaan yang lain, kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal.

Tim Dokter menyimpulkan semua opsi terbuka untuk melakukan pengobatan dan penyembuhan SBY.

“Setelah dilakukan konsultasi yang mendalam dengan Tim Dokter Indonesia, termasuk para urolog senior, diputuskan medical treatment dilakukan di sebuah rumah sakit di luar negeri yang memiliki pengalaman panjang dan teknologi yang maju untuk menangani kanker prostat,” ujarnya.

“Presiden Jokowi memberikan respons yang baik dan menyampaikan bahwa satu-dua anggota Tim Dokter Kepresidenan akan mendampingi dalam pengobatan tersebut,” tuturnya.

“Bapak SBY memohon doa dari para sahabat khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya agar medical treatment yang dilakukan dapat berjalan dengan baik,” imbuhnya. (*)

sumber: sosok.id

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.