Doa Aqiqah dan Tata Cara Melakukan Aqiqah

Aqiqah merupakan penyembelian hewan berkenaan dengan kelahiran seorang anak baik laki-laki maupun perempuan pada hari ke tujuh. Aqiqah juga dimaksudnya untuk menunjukan rasa syukur kedua orang tua kepada Allah karena telah dikarunia seorang anak.

Adapun menurut ketentuan hewan untuk aqiqah yang harus disembelih untuk anak laki-laki dan perempuan ada perbedaan sesuai anjuran Rasulullah Saw., sebagaimana hadist dibawah ini:

تِيْنِ عَنِ الْجَا رِيَةْ شَا عَنْ عَائشة قالَتْ : اَمَرَنَا رَسُوْلُ الله صَلّى الله عَلَيْه وسلَم اَنْ نَعُقَ عَنِ الْغُللاَمِ بِشَا

Latin :

A’an ‘aa-isyata qoolat: Amara naa Rasuulullaah shollallaahu ‘alaihi wassalam an na’uqo’anilghulaami bisyaa tiini ‘aniljaariyatusyaa

Artinya :

”Dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah Saw., telah menyeuruh kita agar menyembelih aqiqah untuk seorang anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk seorang anak perempuan
satu ekor kambing.”

Adapun hukum aqiqah ada beberapa pendapat yang berbeda menurut Daud Adz-Dhahiri aqiqah merupakan suatu hal yang wajib untuk dilaksanakan. Sedangkan menurut jumhur ulama hukum aqiqah adalah sunnah. Rasulullah Saw., bersabda:

سَابِعِهِ وَيُخْلَقُ وَيُسَمَّى عَنْ سَمُرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلُ الله صَلّى الله عَلَيْه وسلَم كُلُّ غُلَامٍ بِعَقيْقَتِهِ تُذْبَـــح يَوْمَ

Latin :

‘an samurata raadhiyallaahu ‘anhu anna rasuulullaahu sholli ‘alaihi wassalam khullu ghulaa mim bi’aqiiqatihi thudzbahu yauma saabi’ihi wa yukhlaqu wa yusammuu

Artinya :

”Dari Samura ra. Sesungguhnya Rasulullah Saw., telah bersabda, setiap anak yang baru lahir tergadai dan baru ditebus dengan aqiqah, disembelihnya aqiqah tersebut untuknya pada hari ketujuh (kelahiran anak) lalu dicukur dan diberi nama.”

Setelah mengetahui pengertian dan hukum aqiqah dibawah ini hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan aqiqah juga tata cara melakukan aqiqah:

1). Hewan yang disembelih untuk aqiqah di Indonesia sendiri biasanya menggunakan kambing atau domba.

2). Jumlahnya hewan kurban yang disembelih sebagaimana disinggung diatas yakni untuk seorang anak laki-laki maka hewan kurban yang disembelih adalah dua ekor sedangkan untuk seorang anak perempuan jumlahnya 1 ekor, boleh kambing maupun domba.

3). Syarat-syarat hewan untuk aqiqah:

  • Hewan yang akan digunakan untuk aqiqah tidak sedang sakit atau tidak cacat.
  • Hewan telah cukup umur, untuk kambing 1 tahun atau lebih sedangkan untuk domba 6 bulan atau lebih.

4). Waktu Aqiqah

Sebelum mulai pelaksanaan aqiqah yang harus diperhatikan selanjutnya adalah waktu pelaksanaan aqiqah, sebagaimana hadist Nabi Saw., yang menganjurkan aqiqah dilakukan dihari ke-7 setelah kelahiran sang anak atau boleh juga bagi kita melakukannya dihari ke-14 setelah kelahiran anak.

Namun Aqiqah bisa dilakukan kapan saja tidak terpaku pada dua waktu diatas bila orang tua belum mampu untuk melakukan aqiqah dan aqiqahnya tetap sah.

Proses Pelaksanaan Aqiqah

Berikut dibawah ini proses pelaksanaan Aqiqah, antara lain sebagai berikut.

1). Menyembelih hewan untuk aqiqah sebagaimana dijelaskan pada point pertama

Doa saat menyembelih hewan aqiqah:

اَللّٰهُمَّ اَنْ هٰذِهِ عَقِيْقَةُ فُلَانِ ابْنِ فُلَانٍ اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهَا فِدَاءً لِفُلَانِ ابْنِ فُلَانٍ مِنَ النَّارِ

Latin :

Allaahumma an hadzihi ‘aqiiqatann fulaanibni fulani (sebutkan nama bayi yang hendak di aqiqahi dan nama ayahnya) Allaahummaj’allahaa fidaa-ann lifulaanibni fulaani minannaar.

Artinya :

”Ya Allah ini aqiqah fulan bin fulan (sebutkan nama bayi yang hendak di aqiqahi dan nama ayahnya). Ya Allah semoga aqiqah ini Engkau jadikan tebusan bagi fulan (agar terhindar) dari siksaan api neraka.”

Selain doa diatas bisa juga membaca doa dibawah ini:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللّٰهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي هَذِهِ عَقِيْقَةُ

Latin :

Bismillahi wallaahu akbar Allaahumma minka walakallaahumma taqobal minii hadzihi ‘aqiiqatu … (diakhir kalimat ini sebutkanlah nama bayi yang hendak di aqiqahi)

Artinya :

”Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah terimalah dari kami inilah aqiqahnya … (diakhir kalimat ini sebutkanlah nama bayi yang hendak di aqiqahi).”

2). Mencukur Sebagian Rambut Bayi

Mencukur rambut bayi dengan membaca doa:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ أَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللّٰهُمَّ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ، اَللّٰهُمَّ سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Latin :

Bismillahhirrahmaanirrahiim Allahamdulillaahirabbil’alamiin Allaahumma nuurussamaawaati wanuurusyamsi walqamar, Allaahumma sirrallaahinnurunnabuwati Rasulullahi sholallaahi ‘alaihi wasallama walhamdulillaahi rabbil’alaamiin

Artinya :

”Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Ya Allah cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian Rasulullah Saw., dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

3). Meniup Ubun-ubun

Setelah selesai mencukur rambut bayi, maka dianjurkan untuk meniup ubun-ubunnya sambil membacakan doa:

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّ يَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

Artinya :

”Ya Allah sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari syaitan yang terkutuk.”

4). Doa Aqiqah (walimatul aqiqah)

اَللّٰهُمَّ احْفَظْهُ مِنْ شَرِّالْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَأُمِّ الصِّبْيَانِ وَمِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَالْعِصْيَانِ وَاحْرِسْهُ بِحَضَانَتِكَ وَكَفَالَتِكَ الْمَحْمُوْدَةِ وَبِدَوَامِ عِنَايَتِكَ وَرِعَايَتِكَ أَلنَّافِذَةِ نُقَدِّمُ بِهَاعَلَى الْقِيَامِ بِمَا كَلَّفْتَنَا مِنْ حُقُوْقِ رُبُوْبِيَّتِكَ الْكَرِيْمَةِ نَدَبْتَنَا إِلَيْهِ فِيْمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَلْقِكَ مِنْ مَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَأَطْيَبُ مَا فَضَّلْتَنَا مِنَ الْأَرْزَاقِ اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَ إِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَأَهْلِ الْخَيْرِ وَأَهْلِ الْقُرْآنِ وَلَاتَجْعَلْنَا وَ إِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الشَّرِ وَالضَّيْرِ وَالظُّلْمِ وَالطُّغْيَانِ

Latin :

Allaahummahfadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyaani wa min jamiiais sayyiaati wal ‘ishyaani wahrishu bihadlaanatika wa kafaalatika al-mahmuudati wa bidawaami ‘inaayatika wa ri’aayatika an-nafiidzati nuqaddimu bihaa ‘alal qiyaami bimaa kalaftanaa min huquuqi rububiyyaatika al-kariimati nadabtanaa ilaihi fiimaa bainanaa wa baina khalqika min makaarimil akhlaaqi wa athyabu maa fadldlaltanaa minal arzaaqi. Allaahummaj’alnaa wa iyyaahum min ahlil ‘ilmi wa ahlil khairi wa ahlil qur’aani wa laa taj’alnaa wa iyyaahum min ahlisy syarri wadl dhoiri wadz dholami waththughyaani.

Artinya :

”Ya Allah jagalah dia (bayi yang di aqiqahi) dari kejelakan jin, manusia ummu shibyan serta dari segala kejelekan dan maksiat. Jagalah dia dengan penjagaan dan tanggungan-Mu yang terpuji dengan perawatan serta perlindungan-Mu yang lestari. Dengan hal tersebut aku mampu melaksanakan apa yang Engkau bebankan kepadaku dari hak-hak ke-Tuhanan yang Mulia. Hiasi dia dengan apa yang ada diantara kami dan makhluk-Mu yaitu akhlak mulia dan anugrah paling indah. Ya Allah jadikanlah kami dan mereka sebagai ahli ilmu, ahli kebaikan juga ahli Al-qur’an. Jangan Engkau jadikan kami dan mereka sebagai ahli kejelekan, keburukan, aniaya serta tercela.”

Itulah tata cara melakukan aqiqah lengkap dengan doa-doa yang dibaca. Semoga artikel ini menjadi syiar kebaikan dan memberi manfaat, Aamiin.

Wallahu A’lam Bishawab

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.