Cerita Rumini Peluk Ibunya Hingga Keduanya Meninggal Saat Erupsi Semeru

Pilihan Rumini antara selamatkan diri atau tetap bersama ibunya

Rumini sebenarnya tahu jika erupsi akan segera melahap rumahnya, tapi ia dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit dan pertaruhannya adalah hidup mati.

Lari sendiri menyelamatkan diri atau kah tetap bersama ibunya. Situasinya adalah Salamah yang lanjut usia tidak bisa untuk berlari seperti dirinya.

Waktu semakin menipis sementara debu dan awan panas makin mendekati rumah mereka. Sampai akhirnya Rumini memilih bertahan dengan memeluk ibunya hingga tak lama erupsi pun menelan keduanya dan mewafatkan anak dan ibu ini.

Netizen menangis membaca cerita ini

Mendapati cerita yang begitu mengharukan namun heroik seperti ini, netizen pun tak ketinggalan untuk berkomentar.

Rata-rata sangat memuji dan mengapresiasi aksi yang dilakukan Rumini, di mana sebenarnya ia bisa selamat, tapi memilih untuk melindungi ibunya walaupun dibayar dengan kematiannya.

Salah seorang netizen bahkan sampai melukis sebuah art yang menceritakan Rumini tetap di samping ranjang ibunya meskipun muntahan erupsi sedang berlari cepat menuju rumah mereka. Tak ketinggalan netizen juga mendoakan agar keduanya mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan.

Cerita Rumini jadi gambaran tentang bakti seorang anak kepada orang tua khususnya sang ibu. Di saat-saat terakhir di mana ia bisa saja berlari sendiri dan tetap hidup hingga detik ini, tapi ia justru tetap bersama sang ibu.

Semoga doa-doa terus mengalir tak hanya kepada dua sosok ini, namun juga para korban erupsi Semeru lainnya yang juga telah berpulang.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.