Bilang Bisa Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Sentuhan Tangannya, Pendeta Ini Meninggal Setelah Tertular Virus Corona

Seorang pendeta di Kamerun bernama Frankline Ndifor meninggal pada akhir pekan lalu, setelah dirinya tertular virus Corona dari salah seorang jemaatnya.

Padahal sejak beberapa pekan sebelum kematiannya, ia mengkalim bisa menyembuhkan pasien positif Covid-19. Cara Frankline Ndifor mengobati pasien positif Covid-19 bisa dibilang ‘ekstrim’.

Ia sesumbar, hanya cukup dengan menyentuh tangan pasien, maka virus mematikan asal Wuhan itu bakal pergi dari si penderita.

Klaim tersebut membuat warga berbondong-bondong memenuhi Gereja Kingship International Ministries yang dia dirikan.

Namun takdir berkata lain, Frankline Ndifor, yang pernah menjadi salah satu kandidat dalam pemilihan presiden pada 2018 itu justru meninggal setelah tertular Covid-19 pada Sabtu (16/5/2020).

Jemaatnya menganggap Frankline Ndifor seorang ‘nabi’. Mereka pun berjaga-jaga di rumah si pendeta agar jasadnya tak diambil petugas medis.

Pemerintah setempat menyatakan, mereka terpaksa mendatangkan polisi untuk menerobos penjagaan pengikut Ndifor di depan rumahnya.

Para jemaat Ndifor percaya bahwa “nabi’ mereka itu tengah melakukan “pertemuan rohani” dengan Tuhan sehingga tak bisa dikuburkan.

Para jemaat bernyanyi dan berdoa agar Ndifor bangkit lagi. Namun pada akhirnya, Ndifor dimakamkan di depan rumahnya pada hari dia meninggal.

Dilansir dari Daily Mail, Dr Gaelle Nnanga dipanggil untuk menyembuhkan sang pendeta yang mulai mengalami kesulitan bernapas.

Nnanga mengungkapkan, Ndifor meninggal sekitar 10 menit setelah dirawat karena tertular Covid-19 dari salah satu jemaatnya.

Sementara Rigobert Che, salah satu jemaat gereja Ndifor, mengungkapkan, sang pendeta berdoa bagi dia dan orang yang diyakini terpapar Covid-19.

“Ini adalah pastor yang meletakkan tangan dan mengklaim dia bisa menyembuhkannya. Jadi, jika dia meninggal karena penyakit itu, bagaimana nasib penderita lainnya?” keluhnya.

Che menerangkan, karena Ndifor sudah wafat, dia tidak tahu bagaimana nanti jika ada orang yang terkena virus dan harus berobat.

Ndifor dilaporkan juga menyumbangkan bantuan dan sabun bagi warga membutuhkan, dengan penampilan publik terakhirnya terjadi pada 20 April saat membagikan masker.

Saat ini, dilaporkan terdapat 3.529 kasus positif dengan 140 di antaranya meninggal karena virus Corona di negara Afrika tengah itu.

sumber: Bizlaw.id

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.