Bikin Satu Dunia Bahagia! Ilmuwan China Sebut Telah Temukan Obat Virus Corona! Ternyata Berhasil Diuji pada Hewan Ini

Virus corona masih menjadi kekhawatiran banyak orang di dunia. Hal tersebut juga didukung dengan belum ditemukannya vaksin Covid-19 ini. Dibeberapa negara bahkan masih menerapkan isolasi diri, seperti di Indonesia.

Karena masih belum ditemukannya vaksin, para peneliti sampai hari ini masih berpacu dengan waktu menemukan obat dan vaksin COVID-19. Di tengah situasi ini, ilmuwan China membawa angin segar.

Sebuah laboratorium China dikabarkan tengah mengembangkan obat yang diyakini memiliki kekuatan untuk menghentikan pandemi COVID-19.

Kini, sebuah obat yang diuji di Universitas Peking, dikabarkan tidak hanya dapat mempersingkat waktu pemulihan bagi yang terinfeksi, tetapi juga menawarkan kekebalan jangka pendek.

Diuji Coba Lewat Tikus

Mengutip dari Kompas.com, Sunney Xie, Direktur Advanced Innovation Center for Genomics Beijing, mengatakan kepada Kantor Berita AFP, obat yang dia ceritakan tersebut sudah berhasil dalam tahap pengujian terhadap hewan.

“Ketika kami menyuntikkan antibodi penawar ke tikus yang terinfeksi, setelah lima hari viral load berkurang dengan faktor 2.500,” kata Xie.

“Itu berarti obat ini potensial memiliki efek terapi,” kata dia.

Obat tersebut dibuat dengan menggunakan netralisasi antibodi — diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk mencegah sel-sel terinfeksi virus — yang diisolasi oleh tim Xie dari darah 60 pasien yang pulih.

Hasil penelitian yang diterbitkan pada hari Minggu di jurnal ilmiah Cell. Hasil tersebut menunjukkan, penggunaan antibodi itu memberikan potensi “penyembuhan” untuk penyakit, dan mempersingkat waktu pemulihan.

Xie mengatakan, timnya telah bekerja “siang dan malam” mencari antibodi tersebut.

“Keahlian kami adalah genomik sel tunggal daripada imunologi atau virologi.”

“Ketika kami menyadari bahwa pendekatan genomik sel tunggal dapat secara efektif menemukan antibodi penawar, kami sangat senang,” cetus dia.

Dia berharap obat itu akan siap untuk digunakan akhir tahun ini. Ia juga mengatakan semoga obat ini dapat dipakai untuk memecahkan masalah pandemi -yang kini telah menginfeksi 4,8 juta orang di seluruh dunia, dan menewaskan lebih dari 315.000 jiwa.

“Perencanaan untuk uji klinis sedang dilakukan,” kata Xie.

Dia menambahkan, hal itu akan dilakukan di Australia dan negara-negara lain, bersamaan dengan berkurangnya kasus COVID-19 di China. Sebab, kian sedikit orang yang dapat berandil dalam pengujian obat ini.

“Harapannya ini dapat menjadi obat khusus yang akan menghentikan pandemi,” katanya.

Sejauh ini, China sudah memiliki lima vaksin (potensial) untuk virus corona, yang sedang dalam tahap uji coba pada manusia. Hal itu dikatakan seorang pejabat kesehatan di China, pekan lalu.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, pengembangan vaksin semacam itu bisa memakan waktu 12-18 bulan.

Para ilmuwan juga menunjukkan manfaat potensial plasma -cairan darah- dari individu yang pulih dan telah mengembangkan antibodi terhadap virus hingga membentuk pertahanan dalam tubuh.

Lebih dari 700 pasien telah menerima terapi plasma di China –sebuah proses yang menurut otoritas setempat menunjukkan “efek terapi yang sangat baik”.

“Namun, itu (plasma) terbatas dalam hal pasokan,” kata Xie lagi.

Dia lantas menegaskan, 14 antibodi penawar yang digunakan dalam obat yang mereka temukan dapat dimasukkan ke dalam produksi massal dengan cepat.

sumber: sajiansedap.com

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.