Bayi Dikerok Saat Sakit, Sebut Enggan Bawa ke Rumah Sakit karena Corona, Boleh Nggak Sih?

Ibu adalah orang pertama yang menderita ketika anaknya sakit. Karenanya, sebisa mungkin seorang ibu memberikan kasih sayang hingga perawatan saat sang anak tidak dalam kondisi yang sehat.

Terlebih di era pandemi seperti sekarang ini, kecemasan akan tertular virus Corona membuat banyak orang menunda ke rumah sakit dan memilih jalan lain.

Seperti yang tertuang dalam curhatan seorang ibu di Tiktok. Ia menceritakan kesedihan hatinya karena melihat sang buah hati sedang sakit.

Namun tak ingin membawa ke rumah sakit karena takut disangka terkena COVID-19, si bayi akhirnya ditangani dengan cara alternatif yaitu kerokan. Begini kisah lengkapnya.

Ini dia video bayi dikerok dukun beranak

Adalah @lubnaazkialovata, yang mencurahkan isi hatinya dalam sebuah video di Tiktok. Ia menceritakan bahwa dirinya merasa sakit hati teramat sangat karena sang buah hati sedang sakit. Namun ia kemudian mengatakan bahwa ada yang lebih menyakiti hatinya, yaitu ketika melihat anaknya kesakitan karena dikerok.

Ternyata, si ibu ini memang memutuskan untuk tidak membawa anaknya ke rumah sakit di tengah pandemi sekarang ini.

Ia merasa takut kalau nanti anaknya disangka terkena COVID-19. Akhirnya, jalur alternatiflah yang dipilih. Bayinya dibawa ke paraji atau sebutan untuk dukun beranak di masyarakat Sunda.

Videonya viral, netizen : umur milenial tapi pemikiran purba

Tidak sedikit netizen Tiktok yang menyayangkan keputusan si ibu ini. Seperti pemilik akun Rahma yang mengatakan, “Mom, kamu ibunya. Kamu yang berhak memutuskan bukan dokter atau paraji. Next lebih berani bilang tidak ya.”

Komentar ini kemudian dibalas oleh pemilik video, “Iya bunda, saya salah karna saya kurang tegas sebagai ibu. Mungkin karena saat itu saya sangat khawatir dan minim pengetahuan, jadi saya terpaksa ikutin.”

Ada juga yang memperbolehkan kerokan untuk bayi, namun dengan syarat. Adalah akun Noer Limah yang berkomentar, “Dikerok boleh aja tapi pake bawang merah.

Kalo anak saya sakit flu atau masuk angin suka saya kerok kok tapi pake bawang bukan pake koin.” Selain itu, ada juga yang menyarankan jika tidak sanggup bawa ke rumah sakit, lebih baik bawa ke puskesmas saja.

Bolehkah bayi dikerok? Ini jawabannya

Kerokan memang menjadi salah satu cara yang paling umum dilakukan oleh orang Indonesia ketika sedang masuk angin atau tidak enak badan. Cara ini dilakukan karena bisa membuat tubuh jadi lebih nyaman, sebab alirah darah pada bagian tubuh yang dikerok jadi lebih lancar.

Tubuh jadi rileks, produksi hormon bahagia (endorfin) juga disebut meningkat. Namun biasanya kerokan dilakukan pada orang dewasa, bukannya anak-anak.

Lantas, sebenarnya boleh tidak sih bayi dikerok ketika masuk angin atau flu? Dikutip dari DetikHealth, Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes menyebutkan bahwa pada bayi dan balita, kerokan tidak boleh dilakukan dengan gesekan yang kuat.

Sebab jaringan kulit mereka masih lemah dan rentan. Selain itu, disarankan untuk menggunakan irisan bawang merah saja ketika anak harus dikerok dan bukan menggunakan koin atau alat lain yang keras dan berpotensi melukai kulit.

Di tengah pandemi seperti ini, seorang ibu bisa merasa dilema untuk membawa anaknya yang sedang sakit atau tidak ke rumah sakit. Namun, sebisa mungkin buatlah keputusan yang aman dan nyaman untuk anak.

Serta, ibulah yang lebih memiliki hak untuk menentukan apa yang terbaik untuk buah hatinya. Sebab bagaimanapun juga bagi ibu, kesehatan anak adalah tujuannya.

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.