Amit-amit Lakinya Tukang Selingkuh, Wanita Ini Cekok Suaminya dengan Obat Mandul, Pemerintah Sampai Geger Gegara Taktiknya Viral

Apes, mungkin kata yang tepat untuk gambarkan nasib suami wanita ini. Betapa tidak, selama berhari-hari, wanita ini cekok suami sendiri dengan obat mandul.

Bukan tanpa alasan, wanita ini cekok suami dengan obat mandul agar mencegahnya selingkuh. Namanya perselingkuhan dalam sebuah hubungan sebenarnya bisa saja dicegah.

Dengan memumpuk rasa percaya dan kesetiaan antar pasangan, perselingkuhan bisa dicegah. Namun sepertinya wanita ini membutuhkan cara yang lebih cepat dari itu.

Ya, ketimbang memiliki suami tukang selingkuh, wanita ini lebih rela suaminya alami kemandulan.

Menariknya, taktik wanita ini untuk cegah sang suami selingkuh sampai membuat pemerintah setempat jadi ikutan geger.

Dilansir Sosok.ID dari South China Morning Post, Jumat (30/4/2021) wanita ini sama sekali tak menyangka taktiknya bisa viral.

Wanita yang berdomisili di China ini hanya tak ingin sang suami berhubungan dengan wanita lain selain dirinya.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, wanita ini diam-diam mencekoki sang suami dengan obat diethylstilbestrol (DES).

Selama 2 minggu, wanita ini memberikan obat tersebut diam-diam kepada sang suami.

Melansir Kompas.com, sang suami bahkan sempat mengalami difungsi ereksi secara tiba-tiba.

“Suami saya menderita difungsi ereksi dan bertanya kepada dirinya sendiri ‘mengapa’,” ujar sang istri.

“Jangan salahkan aku yang melakukan ini demi keluarga kita dan akan terus menggunakannya ke dia,” lanjutnya.

Merasa caranya ini berhasil, sang wanita sempat mengunggah taktiknya ini ke media sosial.

Tak disangka-sangka, taktiknya ini ternyata viral dan banyak menarik minat netizen.

Mengutip South China Morning Post, lantaran taktiknya viral dan beresiko membahayakan kepentingan umum, pemerintah setempat pun turun tangan.

Obat yang digunakan wanita itu dilaporkan langsung ditarik dari toko-toko online.

Meski begitu masih ada saja toko yang menjual obat tersebut secara luas.

Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, obat tersebut diyakini telah terjual ke 100 pelanggan dalam sebulan terakhir.

Untungnya, suami yang berhenti mengonsumsinya bisa kembali normal fungsi alat kelaminnya 21 hari kemudian.

Diberitakan Global Times, pakar menyebut para istri bisa dipidana jika suaminya sampai menderita luka serius.

Begitu pun toko yang menjual obat itu bisa dikategorikan beroperasi ilegal karena tak punya izin menjualnya.

(*)

sumber: sosok.id

Tentang Penulis:

Luna
Penulis tetap di media Lambeturah sejak 2018. Sudah banyak menulis artikel tapi topik yang paling disenangi adalah gosip dan keuangan.
Komentar Anda
Berita terkait
Loading next page... Press any key or tap to cancel.